Kita semua pasti tahu bahwa merokok itu tidak baik karena memiliki banyak dampak negatif bagi hidup kita. Nah dampak-dampaknya itu seperi apa? Dan kira-kira apa faktornya yang membuat orang merokok? Yuk kita lihat bersama-sama.
Dampak-dampak dari merokok:
1. Kesehatan.
Merokok dapat memberi banyak dampak negatif bagi kesehatan tubuh. Apa yang dimaksud dengan berdampak negatif bagi kesehatan tubuh itu menyinggung mengenai penyakit. Merokok dapat merusak organ paru-paru yang akan menyebabkan radang paru-paru, pneumonia, dan bronchitis. Selain itu merokok juga dapat merusak organ reproduksi dengan cara bagi laki-laki mengurangi produksi sperma dan potensi menyebabkan kanker pada bagian testis selain itu bagi perempuan dapat mengurangi tingkat kesuburan perempuan, lambung dengan cara asap rokok yang masuk ke sistem pencernaan akan menyebabkan meningkatnya asam lambung dan jika hal ini dibiarkan terus menerus maka bukan tidak mungkin akan menjadi penyakit yang lebih kronis seperti tukak lambung yang lebih sulit diobati, dan jantung dengan cara meningkatkan pembulu darah hingga mengakibatkan penyakit jantung. Terakhir, merokok dapat menimbulkan resiko stroke dengan cara melemahkan pembuluh darah, dan kandungan kimia berbahaya seperti nikotin, karbon monoksida, dan gas oksidan yang terkandung dalam rokok.
2. Orang lain.
Selain kepada diri sendiri, merokok juga dapar berdampak kepada orang lain disekitar kita. Bagaimana? Dengan cara pertama, orang menghirup asap rokok yang asalnya dari orang lain akan menyebabkan mereka juga ikut terkena penyakit, kedua orang disekitar melihat orang yang merokok akan ikut coba-coba, dan yang ketiga dengan terkena penyakit akibat merokok, teman dan keluarga jadi khawatir dan mengeluarkan biaya rumah sakit hanya karena merokok.
3. Alam.
Merokok dapat merusak lingkungan sekitar kita. Jakarta, kota yang sudah banyak polusi udaranya akibat asap pabrik, bakar sampah, dan knalpot dari kendaraan. Itu semua sudah parah bagi Jakarta, apalagi kalau ditambah asap rokok. Rokok akan merusak lingkungan sekitar, dengan menghancurkan ekosistem-ekosistem dan membunuh hewan-hewan dan para tumbuhan. Menurut dr. Bagas, asap rokok yang baru mati dari asbak saja telah mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengiritasi mata dan pernapasan. Asap, debu dan puntung rokok juga memiliki dampak yang buruk bagi lingkungan. Asap rokok yang dihembuskan perokok pasif bisa bertahan selama dua sampai tiga jam dalam ruangan. Meski kelihatannya asap telah hilang namun pada kenyataan asap rokok tersebut tetap ada bahkan bisa menempel pada benda-benda. “Rokok telah menjadi hal yang sering dipandang sepele oleh masyarakat. Tingkat kesadaran yang rendah dapat merugikan siapapun termasuk alam. Bila memang tidak bisa berhenti merokok maka janganlah meninggalkan sampah rokok sembarangan, apalagi pada lingkungan yang perlu dijaga ekosistemnya,”, ujar dr. Bagas.
4. Mental/psikis/emosional.
Nikotin mempengaruhi kinerja otak sehingga memicu ketergantungan, yang pada akhirnya mengubah cara seseorang berpikir dan perilaku. Efek tersebut dapat bersifat permanen karena nikotin sangat mudah terakumulasi pada otak. Nikotin dapat diserap oleh mukosa mulut saat merokok, dan mencapai otak hanya dalam waktu 10 detik setelah dihisap. Semakin banyak nikotin, semakin kuat efek ketergantungan dan perubahan psikologis yang dialami seseorang. Tanpa disadari, perokok juga menjadi lebih agresif dan mudah marah saat harus menahan keinginannya untuk merokok. Hal ini tentu saja akan berpengaruh terhadap kehidupan sosial perokok yang justru membuat stress dan memicu perubahan perilaku yang lebih parah. Terlepas dari segala dampak buruk sebuah rokok, perokok meyakini ada dampak baik yang dirasakan ketika mengisap rokok. Mereka cenderung mencari rokok ketika merasa stres, cemas, atau menghadapi masalah yang terjadi. Bagi sebagian perokok, rokok juga diyakini sebagai media yang memudahkan produktivitas dalam bekerja. Baik dalam arti mencari ide, inspirasi, atau memperlancar proses terbentuknya suatu karya.