Mohon tunggu...
Russel Mathew
Russel Mathew Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa SMPK Kanaan Jakarta 9A/15

Halo teman-temannn, salam kenal saya Russel... dan itu semuanya wkwkwk

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

What if...? (Versi Indonesia)

8 Oktober 2024   17:02 Diperbarui: 8 Oktober 2024   17:02 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ARTIKEL INI DITULIS HANYA BERTUJUAN FOR FUN, DAN PEMBAHASANNYA ITU SPEKULASI-SPEKULASI.

Pada kesempatan kali ini, kita TIDAK akan membahas seri What If... Marvel, tetapi akan membahas mengenai istilah-istilah what if/seandainya pada negara kita yaitu Indonesia.

Apa yang akan terjadi bila, seandainya Piagam Jakarta tidak diubah, dan malah ditetapkan?

Apabila, jika Piagam Jakarta tidak pernah diubah, maka Indonesia akan terpecah belah, terpisah. Karena, pada Piagam Jakarta tepatnya alenia ke 4 sila pertama Pancasila disebutkan "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya". Itu yang mengakibatkan Indonesia bagian Timur pada waktu itu yang mayoritas agama non-Islam, berprotes dan mengancam bahwa mereka tidak akan ikut gabung NKRI/melepaskan diri dari NKRI. Memang bagian timur Indonesia akan tetap ada, tetapi bukan sebagai bagian dari Indonesia. Selain itu mungkin negara kita, Indonesia akan memiliki lebih banyak orang yang beragama Islam dibanding sekarang yang mayoritas penduduk Indonesia itu Islam, bahkan amit-amit kalau sekolah-sekolah atau tempat ibadah agama lain dilarang.

Apa yang akan terjadi bila, seandainya pancasila tidak pernah ada?

Jika pancasila tidak pernah ada, maka Indonesia tidak akan memiliki ideologi, dan tidak akan menjadi suatu negara, karena salah satu syarat untuk menjadi sebuah negara, itu harus adanya ideologi/dasar negara selain dari pengakuan dari negara lain, pemerintah, wilayah, dan lain-lain. Dan tanpa nilai-nilai Pancasila tersebut, masyarakat Indonesia tidak akan memiliki pandangan atau pedoman hidup untuk menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara di dalam negara yang memiliki budaya beragam. Selain itu, akan dikhawatirkan negara ini akan kacau dan kesulitan dalam menyelenggarakan pemerintahan serta mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Apa yang akan terjadi bila, seandainya rakyat Indonesia egois, tidak ingin bersatu melawan penjajahan? 

Maka rakyat-rakyat Indonesia tidak akan bersatu dan melawan penjajahan, yang mengakibatkan negara kita menjadi negara bagian yang menjajah kita entah itu Belanda atau Jepang atau bahkan negara lain jika pada waktu itu mereka ingin menjajah Indonesia. Kita tidak ada yang namanya "persatuan kesatuan" dan tidak akan meraih kemerdekaan.

Apa yang akan terjadi bila, seandainya Indonesia tidak pernah dijajah?

-Jika tidak ada kolonialisme di Indonesia, sistem pemerintahan akan tetap mengikuti kerajaan-kerajaan. 

-Karena masalah penjajahan, hal itulah yang kemudian membuat seluruh rakyat bersatu padu untuk mengusir penjajahan, hingga kini seluruh daerah di Indonesia bersatu padu dalam satu otoritas kepemimpinan yang sama dalam sistem demokrasi republik. Bayangkan jika tidak terjadinya penjajahan/kolonialisme, pasti Indonesia tidak akan bersatu, maka masyarakat akan terpecah belah.

Apa yang akan terjadi bila, seandainya Soeharto (presiden kedua) tidak pernah menjadi presiden?

-Ada kemungkinan bahwa Soekarno akan menjadi presiden, dan mungkin tahun 1960an, Indonesia bakalan mengalami masa-masa yang sangat sangat sulit, mirip seperti China/Tiongkok dijaman Mao, tapi kalau dia bisa memiliki tangan kanan yang baik, dan dengan otak cinta pada tanah air, ada kemungkinan baik bahwa China dan Russia akan bantu untuk memajukan SDM dan pertukaran teknologi. Maka, 1970an Indonesia mungkin akan cukup maju.

-Atau mungkin, anak-anaknya Soekarno atau orang-orang kepercayaan Soekarno seperti Ahmad Yani, Tony Wen, Samaun Bakri, dan Subandrio akan menajdi presiden menggantikan Soekarno.

-Mungkin Indonesia akan lebih condong lagi ke arah komunis, dan mungkin Indonesia akan menjadi negara komunis. Satu hal yang pasti, banyak perang yang akan terjadi di Indonesia, karena US tidak akan pernah suka pengaruh di Asia Tenggara direbut oleh komunis.

-Harga barang tidak akan murah sehingga menjadi sejarah yang dikenang orang.

-Indonesia tidak akan ditakuti negara lain.

-Polisi tetap menjadi pelindung rakyat, bukannya presiden seperti zaman Soeharto.

-Budaya akan hilang karena agama lebih cepat.

-Kesehatan akan lebih maju lagi seperti zaman sekarang.

-Korupsi kolusi dan nepotisme tidak akan semarak di Indonesia seperti yang terjadi sampai saat ini. Selama 32 tahun telah tampil seorang pemimpin yang mencontohkan dan memberi teladan tentang KKN dan sampai saat ini sulit diberantas karena demikian kuat dan lamanya serta beragamnya contoh dan keteladanan yang diberikan.

-PKI akan berkuasa dan DN Aidit akan menjadi pejabat presiden. (Dipa Nusantara Aidit (30 Juli 1923 – 22 November 1965)[3] adalah seorang politikus komunis Indonesia, yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Indonesia (PKI) dari tahun 1951 hingga eksekusi kilatnya pada saat pembantaian di Indonesia pada tahun 1965-1966.

Sekian dari saya, dan terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun