-Karena masalah penjajahan, hal itulah yang kemudian membuat seluruh rakyat bersatu padu untuk mengusir penjajahan, hingga kini seluruh daerah di Indonesia bersatu padu dalam satu otoritas kepemimpinan yang sama dalam sistem demokrasi republik. Bayangkan jika tidak terjadinya penjajahan/kolonialisme, pasti Indonesia tidak akan bersatu, maka masyarakat akan terpecah belah.
Apa yang akan terjadi bila, seandainya Soeharto (presiden kedua) tidak pernah menjadi presiden?
-Ada kemungkinan bahwa Soekarno akan menjadi presiden, dan mungkin tahun 1960an, Indonesia bakalan mengalami masa-masa yang sangat sangat sulit, mirip seperti China/Tiongkok dijaman Mao, tapi kalau dia bisa memiliki tangan kanan yang baik, dan dengan otak cinta pada tanah air, ada kemungkinan baik bahwa China dan Russia akan bantu untuk memajukan SDM dan pertukaran teknologi. Maka, 1970an Indonesia mungkin akan cukup maju.
-Atau mungkin, anak-anaknya Soekarno atau orang-orang kepercayaan Soekarno seperti Ahmad Yani, Tony Wen, Samaun Bakri, dan Subandrio akan menajdi presiden menggantikan Soekarno.
-Mungkin Indonesia akan lebih condong lagi ke arah komunis, dan mungkin Indonesia akan menjadi negara komunis. Satu hal yang pasti, banyak perang yang akan terjadi di Indonesia, karena US tidak akan pernah suka pengaruh di Asia Tenggara direbut oleh komunis.
-Harga barang tidak akan murah sehingga menjadi sejarah yang dikenang orang.
-Indonesia tidak akan ditakuti negara lain.
-Polisi tetap menjadi pelindung rakyat, bukannya presiden seperti zaman Soeharto.
-Budaya akan hilang karena agama lebih cepat.
-Kesehatan akan lebih maju lagi seperti zaman sekarang.
-Korupsi kolusi dan nepotisme tidak akan semarak di Indonesia seperti yang terjadi sampai saat ini. Selama 32 tahun telah tampil seorang pemimpin yang mencontohkan dan memberi teladan tentang KKN dan sampai saat ini sulit diberantas karena demikian kuat dan lamanya serta beragamnya contoh dan keteladanan yang diberikan.