Mohon tunggu...
Rusman
Rusman Mohon Tunggu... Guru - Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Hidupmu terasa LEBIH INDAH jika kau hiasi dengan BUAH KARYA untuk sesama". Penulis juga aktif sebagai litbang Pepadi Kab. Tuban dan aktivis SambangPramitra.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Kompasiana dan "Gregetnya" di Masyarakat

15 Maret 2019   21:43 Diperbarui: 15 Maret 2019   21:56 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompasiana masih kurang greget di masyarakat

Maaf itu pendapatku terkait keberadaan The Beyond Blogging ini

Yang saya maksud dengan greget di sini adalah

Dampak dan kemanfaatannya bagi masyarakat 

Dan juga kemanfaatan bagi para kompasianer sendiri

Penyebab utama dari kurang gregetnya masyarakat adalah

Minimnya mereka untuk bisa berpartisipasi dalam media ini

Lihat saja, andai kompasianer tidak mengunggah tulisannya ke akun pribadinya

Maka hampir orang tidak akan tahu bahwa kita menulis apa di Kompasiana

Orang menjadi tahu tulisan kita karena artikel-artikel yang kita tulis di blog ini 

Kemudian kita transfer ke akun pribadi kita, seperti facebook, twiter, instagram dan semacamnya

Tapi itupun juga bikin mereka kecewa, sebab mereka tidak dapat mengunggah pendapatnya di ruang komentar

Jangankan nulis komentar, untuk memberi rating saja harus login terlebih dulu

"Untuk bisa login daftar saja dulu sebagai Kompasianer, " begitu saya menyarankan

"Sulitnya minta ampun !" Begitu jawab mereka

Pada sisi lain, saat saya mengunggah artikel kompasiana ke facebook dan WA

Ternyata saya menengarai tidak ada tambahan "view" pada tulisan itu

Padahal kalau kita cek di WA, pada bagian info terlihat hampir semua anggota group telah ikut membacanya

"Lho, kalau begitu kan percuma kita share ke WA maupun facebook."kata seorang teman

"Banyak teman ikut baca tapi tidak terekrut ke tanda view."

"Padahal dulu masuk lho!" kata saya menimpali, "tulidan saya yang bulan-bulan juli sampai oktobet 2018 itu view-nya sering mencapai ribuan

Itu karena saya upload ke WA dan facebook. Sekarang nampaknya susah mencai 500 saja

Karena itu semua, bolehkan kita usul pada admin atau pengelola blog besar ini

Coba para kompasianer didorong untuk membentuk group atau sanggar-sanggar kepenulisan di daerah masing-masing

Nanti program atau kurikulum pelatihannya bisa dipandu oleh tim teknis kompasiana

Di samping itu bagi kompasianer yang berminat menerbitkan karyanya ke Gramedia (kan katanya mitra jaringan)

Mbok ya dibantu menghubungkan, soal mutu tulisan biarlah sesuai SOP dari penerbit

Demikian mohon maaf jika tidak berkenan dan terimakasih atas perhatiannya.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun