Mohon tunggu...
Rusman
Rusman Mohon Tunggu... Guru - Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Hidupmu terasa LEBIH INDAH jika kau hiasi dengan BUAH KARYA untuk sesama". Penulis juga aktif sebagai litbang Pepadi Kab. Tuban dan aktivis SambangPramitra.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Rusman: Wayang, Resi Palasara (4)

5 Februari 2019   20:54 Diperbarui: 9 Februari 2019   17:23 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba-tiba anak burung yang ada di tangan Raden Palasara terbang ke tepi sungai untuk menghampiri kedua ayah ibunya. 

Dan betapa terkejutnya kedua orang muda yang ada di perahu itu saat mengetahui bahwa induk burung itu tidak lain adalah Betara Guru bersama istrinya.

Kini tahulah Raden Palasara bahwa sudah me  njadi lelaku yang ginaris bahwa dirinya diminta untuk membantu kesembuhan Dewi Lara Amis.

Maka tanpa ragu lagi lelaki muda yang gentur bertapa itu segera mempersilahkan sang putri untuk duduk di depannya.

Kedua tangan lelaki sakti itu menempel di punggung Dewi Lara Amis.

Konsentrasinya tercurah pada satu titik tujuan seraya mengucap rapal dan do'a memohon kepada Sang Pencipta.***

(bersambung).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun