Dalam waktu singkat mereka berhasil memukul mundur dan memporak porandakan pasukan Alengka.
Sepak terjang Patih Suwanda sungguh trengginas. Para Senopati Alengka tak mampu menahan kesaktiannya.Â
Baik Tumenggung Mintragna, Karadusana, Trimurda, dan bahkan ki patih Prahasta pun juga tidak mampu menandingi kesaktian Patih Suwanda.
Mereka lari tunggang langgang menyelamatkan diri.
Kini berganti anak-anak Rahwana yang menandingi, namun semua juga tak berarti.
Kuntalamea, Trigarda, Indrayaksa dan Yaksadewa yang nekad berperang mati-matian melawan Patih Suwanda, Â akhirnya mati juga di medan perang.
Akhirnya giliran Rahwana yang bertarung langsung dengan Sumantri.Â
Berkali-kali Patih Suwanda berhasil memenggal kepala Rahwana, namun Rahwana selalu bisa hidup kembali.
Kepala raja Alengka yang berhasil tertebas oleh pedang Patih Suwanda langsung menyatu kembali dengan tubuhnya.
Itulah ajian Rawarontek pemberian kakaknya yaitu Prabu Danaraja atau Prabu Danapati raja Lokapala. Mereka sama-sama putra begawan Wisrawa tetapi lain ibu.
Kini Patih Suwanda mulai kehilangan akal dan hilang kesabarannya. Dia merasa bingung bagaimana mengadapi ilmu hitam raja Alengka ini.
Dalam pada itu di Sorgamaya, arwah Sukasrana yang merupakan adik Patih Suwanda masih bergentayangan.