Mohon tunggu...
Rusman
Rusman Mohon Tunggu... Guru - Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Hidupmu terasa LEBIH INDAH jika kau hiasi dengan BUAH KARYA untuk sesama". Penulis juga aktif sebagai litbang Pepadi Kab. Tuban dan aktivis SambangPramitra.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rusman: Puisi Keprihatinan Ibu Andini

23 Juli 2018   23:52 Diperbarui: 29 Januari 2019   14:57 906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku garitkan penaku ini

Karena kecintaanku pada dunia kita 

Dunia pendidikan 

Ladang kita untuk bersama menyemaikan benih kebaikan

Tentu bagi para generasi bangsa 

Entah apa yang lahir dalam alam pikiran kalian

Setelah membacanya, menyimaknya ..

Dan memaknai isinya.

 

Aku telah menyaksikannya 

Saat seperti biasa

Aku berkunjung ke salah satu SD 

Saat para siswa berolahraga di lapangan sebelah

Seorang guru telah duduk sendiri di halaman sekolah

Berkali-kali dia berdesah, hatinya gundah

Buku yang sejak tadi dipegangnya tak hendak dibuka

Matanya sayu menerawang 

Tak jelas kemana arah pandangnya 

Adalah Ibu Andini namanya 

Seorang guru di dusun Alengka 

Pada usianya yang tak lagi muda

Pengalamannya telah mulai membandingkan

Antara menjadi guru di era dahulu dan sekarang

 

Akhirnya diapun mengeluh pelan : 

Saat kurikulum menjadi pertaruhan 

Gengsi dan prestise politik

Maka padamlah api semangat guru

Semua perabot kelas bagaikan pohon layu 

Yang akhirnya membuat lemah lunglai gelora motivasiku.

 

Tuban, Juli 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun