Aku garitkan penaku ini
Karena kecintaanku pada dunia kitaÂ
Dunia pendidikanÂ
Ladang kita untuk bersama menyemaikan benih kebaikan
Tentu bagi para generasi bangsaÂ
Entah apa yang lahir dalam alam pikiran kalian
Setelah membacanya, menyimaknya ..
Dan memaknai isinya.
Â
Aku telah menyaksikannyaÂ
Saat seperti biasa
Aku berkunjung ke salah satu SDÂ
Saat para siswa berolahraga di lapangan sebelah
Seorang guru telah duduk sendiri di halaman sekolah
Berkali-kali dia berdesah, hatinya gundah
Buku yang sejak tadi dipegangnya tak hendak dibuka
Matanya sayu menerawangÂ
Tak jelas kemana arah pandangnyaÂ
Adalah Ibu Andini namanyaÂ
Seorang guru di dusun AlengkaÂ
Pada usianya yang tak lagi muda
Pengalamannya telah mulai membandingkan
Antara menjadi guru di era dahulu dan sekarang
Â
Akhirnya diapun mengeluh pelan :Â
Saat kurikulum menjadi pertaruhanÂ
Gengsi dan prestise politik
Maka padamlah api semangat guru
Semua perabot kelas bagaikan pohon layuÂ
Yang akhirnya membuat lemah lunglai gelora motivasiku.
Â
Tuban, Juli 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H