berarti berpikir lugas dan tegas, serta berani mengadakan perubahan ke arah yang lebih baik dalam suatu lingkungan di mana dia berada.
Amal salehÂ
adalah perbuatan baik yang dilakukan oleh orang beriman dengan penuh keikhlasan, semata-mata ingin mengharap ridho Allah.
Ruang tamu kita semprot dengan sifat "Sifat Tabliq", dinding rumah dicat dengan sifat "Sifat Syaja'ah", halaman rumah diberikan pagar sifat "amal soleh", suasana rumah perlu dilandasi dengan "sifat amanah", dan cara kita menyambut tamupun kita kemas dengan "sifat fatonah".
Pendek kata pemilik rumah harus mampu meneladani sifat-sifat terpuji itu. Anak-anak yang masih tinggal serumah setiap hari diberikan keteladanan oleh orang tuanya, agar mereka secara langsung dapat menyaksikan bagaimana cara ayah ibu mereka menjalankan kehidupan yang penuh amanah.
Untuk dapat menerapkan nilai-nilai yang diamanahkan oleh agama itu tentu saja perlu syarat utama, yaitu "ilmu". Di rumah anggota keluarga tidak segan-segan untuk belajar melalui bacaan-bacaan yang bermanfaat.
Seperti halnya ayat pertama yang diterima oleh Rasulullah Saw.: Â "Bacalah!" Jelas hal itu merupakan cahaya wahyu pertama yang menerangi kalbu yang suci. Dalam Agama Islam memang sangat dianjurkan kepada umat muslim untuk senantiasa menuntut ilmu (dengan berbagai cara).Â
Membaca adalah salah satu cara untuk memperoleh ilmu itu, dan ilmu adalah sumber pengetahuan, sementara pengetahuan adalah cahaya akal dal hati. Ilmu yang dimaksud di sini adalah segala ilmu yang dapat dimanfaatkan seseorang bagi kemaslahatan agama dan dunianya, serta bermanfaat pula bagi dirinya.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Tarmudzi diceritakan sebagai berikut: "Rasulullah Saw bersabda: "tidak bergeser telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat nanti, sampai ia ditanya tentang empat perkara: (1) tentang umurnya, untuk apa ia habiskan, (2) tentang masa mudanya, untuk apa ia gunakan. (3) tentang hartanya, darimana dia peroleh dan kemana ia nafkahkan, (4) tentang ilmunya apa yang telah ia amalkan darinya", (Muhammad Ali Quthb, 2000).
Bahkan menurut Rasulullah Saw., ilmu dan pengamalannya merupakan salah satu aspek yang harus dipertanggungjawabkan kepada Allah Swt. kelak pada saat kita dipanggil oleh-Nya.
Nah, oleh karena itu sekali lagi kita mengamallan semua anjuran Rasulullah SAW dengan cara menerapkan dan mengamalkan ilmu yang kita punyai demi kebaikan keluarga dan orang-orang di sekitar kita. "Barangsiapa yang meniti suatu jalan untuk menuntut ilmu dan mengamalkannya, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga" (Shahih, HR Ahmad (V/196). Subhanallah.***