Mohon tunggu...
Rusman
Rusman Mohon Tunggu... Guru - Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Hidupmu terasa LEBIH INDAH jika kau hiasi dengan BUAH KARYA untuk sesama". Penulis juga aktif sebagai litbang Pepadi Kab. Tuban dan aktivis SambangPramitra.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

2. Rusman: Dialog Trah Ranggalawe (a)

10 Juni 2018   02:46 Diperbarui: 6 Juli 2019   08:26 1721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena itu sejenak Panitis menjadi terdiam, mengapa tiba-tiba pangeran ini memanggilnya dan bertanya hal itu lagi?

"Bagaimana paman?"

Panitis menarik nafas dalam-dalam. Kemudian jawabnya: "Raden, pertanyaan itu sangat sulit bagiku."

"Kenapa?" desak Mas Hario Dalem "Bukankah paman memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas dalam olah keprajuritan? Bukankah paman saudara seperguan ramanda Dipati dan bekas pengawal setianya pula? Nah, bagaimanakah pendapat paman?"

Bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun