Mohon tunggu...
Rusnani Anwar
Rusnani Anwar Mohon Tunggu... Administrasi - Communication Strategist

TV - Radio Broadcaster. Menggemari musik, buku dan kamu.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Superstitious

29 Januari 2014   15:58 Diperbarui: 26 November 2015   11:37 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Dewa tidak pernah mengerti mengapa Yola, pacarnya, tergila gila pada ramalan bintang.

Setahun lewat sejak pertama kali Dewa mengenal dan dekat dengan Yola. Dulu perempuan itu apatis terhadap ramalan bintang, tarot, primbon bahkan mitos. Ia selalu menyebutnya sebagai Barnum effects, sebuah teori milik seorang mantan pemilik sirkus yang mengatakan bahwa ramalan merupakan trik psikologi di mana subjek dihadapkan dengan sejumlah kausal umum yang sering diasosiasikan dengan zodiak tertentu. Misal, Libra adalah seorang penyabar yang tidak suka dikhianati teman. Terlepas sang subjek adalah Libra atau bukan, semua orang memang ingin disebut penyabar dan tidak suka dikhianati teman.

Pakem zodiak itu sudah diklafikasikan sejak dulu. Turun temurun ia diperkenalkan dalam peradaban manusia sehingga tak heran jika manusialah yang kepribadiannya dibentuk oleh zodiak, bukan sebaliknya.

“Mengerikan bukan? Aku membaca soal ciri ciri seorang yang berzodiak Capricorn sejak kecil, mengamini hal tersebut lalu diam diam ia masuk pada sistem limbik dan membentukku menjadi keras kepala, superior dan emosional.” Yola menyebut keburukan zodiaknya setahun silam

Dewa tak pernah ambil pusing pada zodiaknya sendiri, meski dalam ciri ciri orang berzodiak Taurus menyebut orang orang berzodiak itu adalah yang tidak banyak ambil pusing pada hal hal yang tidak pasti. Yang ia tau kala itu Dewa jatuh cinta pada Yola, bukan pada seorang perempuan berzodiak Capricorn.

Kini Yola sudah menjadi sangat Capricorn. Yola sangat keras kepala untuk memaksa Dewa percaya dan melakoni apa yang ramalan bintang sebut seharusnya mereka lakukan dalam sebuah hubungan. Seperti hari itu.

Pake baju warna biru ya, katanya itu warna keberuntunganmu hari ini. Kalo aku merah. Hehe.

Pesan singkat dari Yola tak dibalasnya. Dewa merasa jengah dengan hal hal seperti itu. Bagaimana bisa warna biru mempengaruhi keberuntungannya?

Dewa membuka twitternya dan banyak nama Yola mengisi timeline. Sengaja tak difollownya banyak akun sebab dulu Dewa selalu suka dnegan apa yang ditweet Yola. Perempuan itu banyak menulis hal hal menarik dan cerdas. Dulu, saat ia pertama kali jatuh cinta pada Yola.

Dewa mengamati tweet Yola soal berapa banyak keberuntungan yang ia dapati hari itu setelah mengenakan baju berwarna merah. Tak sampai lima tweet, Dewa kembali merasakan perasaan itu. Jengah.

Sepekan mereka tak bertemu dengan alasan Dewa sedang sibuk dengan pekerjaannya. Yola mengerti dan berusaha tidak keras kepala sebab ramalan bintang sebutkan jika hubungan mereka ingin langgeng, Capricorn harus mengalah pada Taurus saat Taurus sedang sibuk.

Ocehan Yola di twitter membuat Dewa menelponnya malam itu, untuk bertemu.

Suara Yola renyah kala menyambutnya di teras rumah

“Hari ini aku pake baju warna merah lagi seharian. Bener kaann, keberuntunganku datang. Kita bisa bertemuuu” Yola memeluk Dewa. Dewa tak percaya dirinya sendiri saat menolak pelukan Yola.

Pelukan yang tak pernah ingin dilepasnya, setahun lalu.

Secangkir teh disuguhkan, di pojok teras mereka berbicara

“Aku.. tidak lagi bisa bersamamu, Yola”

Dewa akhirnya bersuara, setelah Yola tak berhenti bercerita soal harinya yang penuh keberuntungan sebab sepotong baju berwarna merah.

Yola tak percaya pada apa yang didengarnya.

“Loh, kenapa? Gara gara seminggu ini kita tak berkomunikasi? Kan kamu bilang lagi sibuk. Rasanya tidak ada kesalahan yang aku buat seminggu belakangan. Kenapa?”

Yola bisa merasakan matanya memanas. Ia tahan airmatanya sebab Taurus tidak menyukai perempuan cengeng.

Dewa terdiam

“Aku tau kamu tidak suka perempuan yang manja, yang selalu memintamu menghubunginya, yang cerewet, kamu tidak suka pada yang tidak mandiri dan selalu menanyaimu tentang hal hal yang tidak ingin kamu bagi. Aku mencoba menjadi seperti itu, Dewa. Aku sayang kamu”

Airmatanya jatuh juga. Yola banyak membaca ramalan bintang sebab ia tak pernah tau apa yang lelaki itu sukai. Kebiasaannya tak pernah dibagi pada Yola.

“Itu Taurus, Yola. Bukan aku. Aku ingin kamu mengenalku melalui sebuah proses, bukan berdasar kalimat kalimat instan yang kamu baca di majalah limabelas ribuan!”

Suara Dewa meninggi. Ia tak suka cara Yola yang membantai dirinya sendiri untuk menjadi yang bukan Yola hanya karena majalah menyuruhnya begitu. Yola yang ia suka adalah Yola yang sangat keras kepala untuk menjadi dirinya sendiri. Yang menolak untuk diatur bahkan oleh Dewa. Melihatnya menjadi seseorang yang bukan dirinya sendiri hanya karena secarik kertas yang ditulis oleh orang asing, membuat Dewa jengah.

Jeda kembali mengisi cangkir teh mereka.

“Aku seharusnya tau, bahwa kita memang tidak cocok. Sifatmu yang sangat tertutup dan aku yang keras kepala tidak akan bisa bersama. Aku melakukan banyak agar kita menjadi mungkin tapi inilah batasnya, aku ga tau harus gimana lagi”

Yola menyeka airmatanya.

Pelukan terakhir dari Dewa mendamaikan hatinya. Pelukan lelaki yang membuatnya jatuh cinta. Dewa mencium keningnya dan berjanji akan berkawan baik dengan Yola. Di sela deru kendaraannya, Yola menutup pintu pagar.

Dewa tak pernah tau bahwa setahun belakangan Yola hanya sedang berusaha terlalu keras untuk tidak kehilangan cinta lelaki itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun