Karena dialamai oleh informan yang menjual dalam grosiran dari distributor resmi di daerahnya(Melalui sales resmi) justru menjual dengan pricelist 18500/liter.
Padahal, 2 hari setelah kebijakan turun 22 Januari 2022 perusahaan tersebut merupakan salah satu yang menarik produknya untuk dibawa ke depo, akan tetapi sampai saat ini justru tidak mendistribusikan Kembali produknya setelah adanya pencatatan justru hanya fokus pada retail/Supermarket.
Ataukah, (3) akan mirip dengan kebijakan distribusi elpiji subsidi?
Menurut penulis karena memiliki karakteristik produk yang berbeda dari produk subsidi pemerintah lainnya yang telah ada, maka perlu adanya kombinasi dengan memperhatikan berbagai hal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H