Menjelaskan maksud dan tujuan, menyusun program berdasarkan masukan dari rekan.
Melakukan pertemuan rutin, misalnya dilakukan satu minggu sekali atau disesuaikan dengan kebutuhan sekolah masing-masing. Dokumentasikan setiap hasil kegiatan komunitas dan praktik baik yang telah dibagikan di komunitas sebagai bahan refleksi atau pun referensi. Refleksi diperlukan untuk perbaikan kedepannya.
Menginisiasi kolaborasi, menjalin relasi dan kolaborasi dengan banyak pihak .
Meningkatkan kemampuan berkomunikasi.
Menyelenggarakan proyek yang bermanfaat bagi pendidik, peserta didik serta lingkungan.
Perbedaan komunitas praktisi dengan komunitas lainnya adalah adanya persamaan mengenai sesuatu yang dianggap penting seperti keresahan, tujuan, latar belakang, minat, identitas, nilai, kekhawatiran mengenai suatu isu bersama. Adanya norma yang disepakati bersama. Adanya praktik yang dilaksanakan dan dikembangkan bersama sebagai suatu hasil dari komunitas praktisi.
Komunitas praktisi merupakan angin segar bagi pendidik. Sebuah usaha untuk menyelesaikan permasalahan serta kekhawatiran yang sering dialami pendidik dalam melaksanakan tugasnya. Mendidik para penerus bangsa bukan hanya tugas guru semata sebagai pendidik namun tugas kita semua. Memerlukan kolaborasi serta kerjasama dari semua pihak demi kehidupan yang lebih baik. Kolaborasi yang harmonis akan lebih memudahkan tercapainya cita-cita dan harapan. Harapan kedepan, komunitas praktisi dapat tumbuh subur di lingkungan pendidikan sehingga dapat mewujudkan terciptanya Profil Pelajar Pancasila yang akan membawa Indonesia menjadi bangsa maju yang bermartabat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H