Pembelajaran yang didapatkan dari pelaksanaan keseluruhan aksi baik dari kegagalan maupun keberhasilan)
    Pembelajaran yang diperoleh dari pelaksanaan Program Hening dan Rekreasi untuk mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan dan berkarakter adalah sangat bermanfaat karena selain tugas kita sebagai guru yaitu memberikan Pendidikan dan pengajaran hal yang tidak kalah penting perlu kita ketahui adalah kondisi sosial emosional dari murid itu sendiri dalam hal ini keseimbangan antara Intellectual quotion (IQ), Emotional quotion dan Spiritual quotion (SQ). Untuk merencanakan program yang berdampak kepada murid dan mengelola program sekolah dengan mempertimbangkan resiko yang terjadi. Adapun tahapan manajemen resiko adalah sebagai beruikut.
- Identifikasi jenis resiko : ada beberapa resiko yang mungkin muncul dari program ini, diantaranya tidak ada dukungan dari warga sekolah untuk memfasilitasi pembelajaran.
- Pengukuran Resiko : resiko yang dihadapi tidak terlalu besar, akan tetapi tetap harus diperhatikan dan diukur dalam pelaksanaan program sekolah.
- Strategi pengendalian resiko : ada beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk menghadapi resiko yang mungkin terjadi, dengan mengkomunikasikan program dan meminta pendapat pada kepala sekolah, kemudian melakukan perencanaan program yang tidak terlalu membebankan dan memperhatikan pendekatan kekuatan atau asset yang dimiliki sekolah, salah satunya dengan cara mengidentifikasi kekuatan warga sekolah dan memanfaatkan kekuatan tersebut untuk kegiatan atau program yang dirancang.
- Melakukan Evaluasi terus menerus maju bekelanjutan ; semua warga sekolah melakukan evaluasi secara berkala dan berkelanjutan.
G. Penerapan kedepan (future)
Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatan Pada penerapan program Hening dan Rekreasi kedepannya, tentunya guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan asset yang ada pada sekolah dalam membuat program- program yang dapat berdampak pada murid. Kedepannya saya akan lebih memaksimalkan komunikasi dengan warga sekolah dalam hal ini kepala sekolah, guru, dan murid dalam merancang program yang sesuai dengan kebutuhan belajar murid dani lingkungan sekolah serta nantinya program tersebut dapat dijadikan sebagai pembiasaan dan budaya positif baik disekolah, dirumah dan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H