3.1.a.7. Demontrasi Kontekstual -Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran
Ni Putu Rusmayani, S.Pd
CGP Angkatan ke-2 kabupaten Gianyar
Fasilitator   : I Ketut Latri
Pendamping Praktik : I Wayan Eka Apriana
Salam dan bahagia
Bapak/Ibu Guru Hebat
Sebelum saya berbagi terkait dengan tugas 3.1.a.7 demonstrasi kontekstual pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, ijinkan saya untuk sedikit berbagi terkait ringkasan dari modul 3.1 yaitu pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.
Keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemban salah satu tugas tersulit adalah mengambil sebuah keputusan yang efektif. Keputusan-keputusan ini, secara langsung ataupun tidak langsung dapat menentukan arah dan tujuan dari institusi atau lembaga yang dipimpin dan tentunya berdampak kepada mutu pendidikan yang didapatkan murid. Sebagai pemimpin pembelajaran tentunya kita sering dihadapkan untuk mengambil sebuah keputusan, dimana keputusan tersebut melibatkan kepentingan banyak pihak yang sama sama benar dan sering kali bertentangan satu sama lainnya
Untuk dapat mengambil sebuah keputusan yang dapat mengakomudasi kepentingan semua pihak kita harus memperhatikan beberapa hal seperti bagaimana pengalaman Anda dalam menghadapi situasi seperti ini? Pemikiran-pemikiran yang melandasi pengambilan keputusan Anda? setelah mengambil keputusan, pernahkah Anda menjadi ragu-ragu dan menanyakan pada diri Anda sendiri apakah keputusan yang diambil telah tepat?, apakah ini sesuai peraturan? atau bagaimana panutan anda akan berlaku dalam hal seperti ini?
1. DILEMA ETIKA DAN BUJUKAN MORAL
Mengingat pengalaman yang pernah kita alami, dimana kita mengambil sebuah keputusan yang sulit. Namun perlu kita ketahui bahwa tidak semua keputusan sulit tersebut merupakan dilema etika dan ada kalanya itu lebih berupa bujukan moral.
- Dilema Etika (benar vs benar) merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan dimana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan.
- Bujukan Moral (benar vs salah) merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah
2. EMPAT PARADIGMA DILEMA ETIKA
Dari pengalaman kita bekerja kita pada institusi pendidikan, kita telah mengetahui bahwa dilema etika adalah hal berat yang harus dihadapi dari waktu ke waktu. Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan mendasari yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup. Secara umum ada pola, model, atau paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan seperti di bawah ini.
- Individu lawan masyarakat (individual vs community). Dalam paradigma ini ada pertentangan antara individu yang berdiri sendiri melawan sebuah kelompok yang lebih besar di mana individu ini juga menjadi bagiannya. Bisa juga konflik antara kepentingan pribadi melawan kepentingan orang lain, atau kelompok kecil melawan kelompok besar.
- Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy). Dalam paradigma ini ada pilihan antara mengikuti aturan tertulis atau tidak mengikuti aturan sepenuhnya. Pilihan yang ada adalah memilih antara keadilan dan perlakuan yang sama bagi semua orang di satu sisi, dan membuat pengecualian karena kemurahan hati dan kasih sayang, di sisi lain
- Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty). Kejujuran dan kesetiaan seringkali menjadi nilai-nilai yang bertentangan dalam situasi dilema etika. Kadang kita perlu untuk membuat pilihan antara berlaku jujur dan berlaku setia (atau bertanggung jawab) kepada orang lain. Apakah kita akan jujur menyampaikan informasi berdasarkan fakta atau kita menjunjung nilai kesetiaan pada profesi, kelompok tertentu, atau komitmen yang telah dibuat sebelumnya.
- Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term). Paradigma ini paling sering terjadi dan mudah diamati. Kadang perlu untuk memilih antara yang kelihatannya terbaik untuk saat ini dan yang terbaik untuk masa yang akan datang.
3. TIGA PRINSIP PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Menurut Kidder (2009 hal 144) menyatakan bahwa dalam pengambilan sebuah keputusan ada tiga prinsip yang melandasinya dimana ketiga prinsip ini seringkali membantu dalam menghadapi pilihan-pilihan yang penuh tantangan, dan harus dihadapi pada dunia saat ini. Ketiga prinsip tersebut yaitu.
- Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking). Prinsip ini dimaksudkan bahwa keputusan yang dilakukan karena itu yang terbaik untuk kebanyakan orang
- Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking). Prinsip yang dimaksud adalah bahwa keputusan yang diambil berdasarkan peraturan yang diambil berdasarkan prinsip dan aturan- aturan yang telah ditetapkan
- Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking). Keputusan yang diambil dengan memikirkan " apa yang anda harapkan orang lain lakukan terhadap anda" dalam hal ini mengajarkan kita untuk dapat memikirkan orang lain dan bersikap empati kepada orang lain.
4. KONSEP PENGAMBILAN DAN PENGUJIAN KEPUTUSAN
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, kita harus memastikan bahwa keputusan yang kita ambil adalah keputusan yang tepat. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah keputusan tersebut telah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar pengambilan keputusan secara etis. Di bawah ini adalah 9 langkah yang telah disusun untuk memandu kita dalam mengambil dan menguji keputusan dalam situasi dilema etika yang membingungkan karena adanya beberapa nilai-nilai yang bertentangan diantaranya sebagai berikut.
- Mengenal nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini
- Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.
- Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini
- Pengujian benar atau salaha.Â
      a. Uji legal
      b. Uji Regulasi/Standar Profesional
      c. Uji Intuisi
     d. Uji Halaman Depan Koran
     e. Uji Panutan/Idola
   5. Pengujian Paradigma Benar lawan Benar
   6. Melakukan Prinsip Resolusi
   7. Investigasi Opsi Trilema
   8. Buat Keputusan
   9. Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan
Setelah Bapak/ Ibu guru hebat memahami materi modul 3.1 diatas, Berikut pertanyaan pemandu beserta jawaban terkait tugas Demosntrasi kontekstual pada modul 3.1 ini.
- Bagaimana Anda nanti akan mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang Anda dapatkan di program guru penggerak ini di sekolah/lingkungan asal Anda?
Jawaban :
- Untuk dapat mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang saya dapat di program guru penggerak pada sekolah dan lingkungan saya adalah terlebih dahulu saya akan  menerapkan 9 langkah langkah  pengambilan dan pengujian keputusan yang sudah saya pelajari dalam program guru penggerak, di mana didalamnya terdapat 4 paradigma dan 3 prinsip dilema etika.dalam pengambilan keputusan. Selanjutnya mensosilaisasikan 9 langkah tersebut kepada rekan sejawat dalam mengambil keputusan, karena dengan 9 langkah tersebut keputusan yang diambil setidaknya sudah meminimalisasi dampak negative dari keputusan yang diambil, mensosialisasikan pengetahuan yang saya dapatkan dalam program guru penggerak melalui media social baik itu melalui blog, Youtube dan sebagainya.
2. Apa langkah-langkah awal yang akan Anda lakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran?
Jawaban :
- Langkah awal yang akan saya lakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran adalah menganalisis kasus tersebut apakan dilema etika apa bujukan moral, selanjutnya ketika kasus tersebut merupakan dilema etika maka untuk mengambil keputusan saya akan menerapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan yang diantaranya mengenal nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini, menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini, kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini , pengujian benar atau salah (uji legal, uji Regulasi/Standar Profesional, uji Intuisi, uji halaman depan koran dan uji panutan/idola), pengujian paradigma benar lawan benar, melakukan prinsip resolusi, investigasi opsi trilemma, buat Keputusan dan lihat lagi keputusan dan refleksikan
3. Mulai kapan Anda akan menerapkan langkah-langkah tersebut, hari ini, besok, minggu depan, hari apa? Catat rencana Anda, sehingga Anda tidak lupa.
Jawaban:
- Kapan saya akan menerapkan langkah- langkah tersebut apakah hari ini, besok, minggu depan atau hari apa, untuk waktu saya rasa belum pasti. Langkah- langkah tersebut akan saya terapkan ketika saya menghadapi dilema etika  yang memerlukan pengambilan keputusan baik dan efektif serta dapat mengakomudasi kepentingan semua pihak. Kalau hari saya mengalami kasus dilemma etika maka langhah- langkah tersebut akan saya lakukan dengan memperhatikan 4 paradima pengambilan keputusan, 3 prinsip dilemma etika dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.
4. Siapa yang akan menjadi pendamping Anda, dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran? Seseorang yang akan menjadi teman diskusi Anda untuk menentukan apakah langkah-langkah yang Anda ambil telah tepat dan efektif.
Jaswaban :
- Ketika kita mengambil sebuah keputusan sebagai pemimpin pembelajaran kita tidak hanya memjutuskan sendiri, masukan dari rekan sejawat dapat kita jadikan sebagai pembanding atau menguatkan kembali keputusan yang kita ambil apakah sudah tepat dan efektif atau belum. Menurut saya yang menjadi pendamping atau teman diskusi dalam menentukan langkah- langkah pengambilan keputusansebagai pemimpin pembelajaran adalah kepala sekolah, rekan sejawat, siswa, orang tua siswa/ komite dan pengawas sekolah/pembina.
Demikianlah yang dapat saya bagikan terkait tugas demostrasi kontekstual modul 3.1 menjadi Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran, semoga bermanfaat dan dapat dijarikan sebuah referensi. Salam dan Bahagia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H