Vespa LX 150 i.e ini mudah dikendarai dan tidak bikin capek. Hal ini disebabkan skutis ini tanpa kopling dan tinggal tarik gas saja. Namun, jangan sembarang menarik tuas gas karena skutis ini responsif sekali. Begitu digeber. langsung bereaksi, enggak pake ngeden. Bro! Fiturnya, cukup lengkap. Misalnya, jam penunjuk waktu di panel spidometer, lampu depan yang terang, lampu belakang yang terpisah dengan lampu penerang nomor polisi, dan tentu saja panel petunjuk bahan bakar.
Menjemur Kaus Kaki" Dalam perjalanan dari Wonogiri ke Ponorogo, saya sempat kehujanan.
Saat memasuki Kecamatan Purwantoro, yang berbatasan Kecamatan Badegan Ponorogo, hujan reda. Saya sempat mengenakan jas hujan, tetapi kaki saya tidak tertolong Sepatu dan kaus kaki basah. Padahal, saya harus menemui seorang santri di Pondok Gontor, Ponorogo. Tiba-tiba, saya ingat pada bagasi di skutis ini. Saya pernah meletakkan kamera di sana, yang ketika hendak saya gunakan, kamera itu terasa panas.
"Kalau kamera saja bisa panas, pasti sepatu dan kaus kaki im juga bisakering." pikir saya. Lalu, saya meletakkan sepatu dan kaus kaki di bagasinya yang besar. Sesampainya di Ponorogo, kedua benda tersebut kering dan dapat saya pergunakan kembali Hal ini saya ceritakan pada santri teman saya di Ponorogo.
"Untuk sementara, bagasi itu jangan kamu gunakan untuk menyimpan makanan. Saya khawatir bau kaus kakimu hinggap pada makanan yang kamu bawa." kata santrinya Ah. Bro Santri bisa aja!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H