Mohon tunggu...
rusmantara
rusmantara Mohon Tunggu... Guru - pegawai

seorang pekerja yang masih terus belajar apa saja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kepala kantor Kemenag Bantul Review Kurikulum MTsN 1 Bantul TA 2024/2025

3 Agustus 2024   22:32 Diperbarui: 4 Agustus 2024   08:18 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Bantul (MTsN 1 Bantul)---Kurikulum madrasah merupakan pedoman pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan satu tahun ke depan. Kurikulum MTsN 1 Bantul Tahun Ajaran 2024/2025 adalah kurikulum untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik di masa depan. Maka dari itu kurikulum yang dikembangkan harus mampu menghadapi tantangan dan kompetensi yang diperlukan pada masa yang akan datang. Oleh karena itu MTsN 1 Bantul merasa perlu kurikulum diuji oleh publik.

Uji Publik Kurikulum dilaksanakan Rabu (31/7/2024) di Aula MTsN 1 Bantul. Kegiatan yang dimulai pukul 13.00 s.d. 15.00. WIB itu dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kabupaten Bantul, Ahmad Shidqi, S.Psi., M.Eng., Pengawas Madrasah Kabupaten Bantul, Etyk Nurhayati, S.Pd.I., M.Pd., Kepala Madrasah, Sugiyono, S.Pd., Kepala Tata Usaha, Retno Siwi Handayani, S.E., guru dan pegawai, Ketua Komite, Perwakilan orang tua siswa, dan perwakilan siswa.

menyanyikan lagu Indonesia Raya (foto:suprihaikal)
menyanyikan lagu Indonesia Raya (foto:suprihaikal)

Ahmad Shidqi sebelum mereview Kurikulum MTsN 1 Bantul terlebih dahulu bertanya jawab dengan hadirin.

"Bapak Kepala Madrasah sudah membaca semua atau belum?" tanya Kakan Kemenag Kabupaten Bantul. Kepala madrasah pun menjawab, "Sudah." Ahmad Shidqi lalu melanjutkan sambutannya.

"Dunia pendidikan harus dapat mengimbangi perubahan dunia yang semakin cepat. Pendidikan sebagai lembaga yang faktual terbentuknya karakter dari usia harus bisa memposisikan diri. Maka dari itu kita dituntut untuk selalu berinovasi, berkreasi terkait dengan kurikulum yang terkait dengan materi yang akan diajarkan kepada anak didik kita. Kemudian muncullah yang dinamakan strategi kurikulum merdeka. Maksud dari kurikulum merdeka adalah madrasah harus membuat kurikulum sendiri sesuai dengan karakteristik madrasah tersebut. Maka dari itu kita harus menjalankan ketentuan peraturan yang tertuang dalam KMA nomor 450. Disitu banyak juknis terkait penyusunan kurikulum." Tutur Kakan kemenag Kabupaten Bantul.

Ahmad Shidqi juga menyampaikan perubahan kurikulum dari KBK, KTSP, Kurikulum 13. Itu menandakan bahwa dunia pendidikan tetap mengikuti perkembangan zaman. Beliau juga mengharap Kurikulum MTsN 1 Bantul tetap mengacu pada KMA nomor 450. Sebagaimana dalam KMA 450 menjabarkan analisis dari karakteristik siswa, karakteristik madrasah. Dan kemudian visi dan misi serta tujuan pendidikan.

kepala madrasah, Kakan kemenag dan pengawas (foto:suprihaikal)
kepala madrasah, Kakan kemenag dan pengawas (foto:suprihaikal)

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh Kakan Kemenag Bantul. Pertama, Ruh dari madrasah adalah misi yang dimiliki oleh madrasah. Dengan membangun integritas madrasah secara bersama-sama untuk kemajuan MTsN 1 Bantul. Visi, misi, dan tujuan harus dipahami oleh stake holder MTsN 1 Bantul.

Kedua di dalam merencanakan kurikulum harus mengacu kepada aturan-aturan yang sudah ada. Dan kurikulum harus dikembangkan oleh orang yang berkompeten. Beliau mengharap dari tim kurikulum yang diberi amanah untuk mengembangkan kurikulum benar-benar bisa mengembangkan komptensi di dalam menuangkan ide-idenya dalam kemajuan MTsN 1 Bantul sesuai dengan kualifikasi masing-masing.

Beliau yakin bahwa kurikulum yang telah dibuat adalah hasil dari curahan inovasi dari tim pengembang. Kurikulum direncanakan secara matang, apa yang diunggulkan, bagaimana kondisi geografis, lingkungan sekitar, potensi apa yang bisa dibangun, dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun