Mohon tunggu...
Rusman D Rumaen
Rusman D Rumaen Mohon Tunggu... Dosen - Manusia Biasa

Mudah Karena Biasa

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Pengetahuan Bioteknologi dalam Mendukung Pengembangan Kewirausahaan Berbasis Potensi Lokal

12 Oktober 2023   22:11 Diperbarui: 13 Oktober 2023   00:06 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rusman Dani Rumaen

Dosen Prodi Pendidikan Biologi STKIP Gotong Royong Masohi

Penulis Buku " Bioteknologi "

Bioteknologi dimanfaatkan dalam sistem kehidupan dan organisme untuk mengembangkan dan menciptakan, menghasilkan atau memodifikasi produk dengan tujuan memperoleh produk yang lebih baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan singkat dalam waktu produksi. 

Bioteknologi berasal dari kata bios yang artinya hidup, teuchos yang artinya alat, dan logos yang artinya hidup sehingga bioteknologi dapat diartikan sebagai cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan mahluk hidup maupun produk dalam proses produksi barang dan jasa untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia. 

Tentunya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar orang mengenai kata “ Bioteknologi ”, karena bioteknologi tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. 

Manfaat bioteknologi telah dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, mulai dari bioteknologi secara sederhana dengan biaya yang sangat terjangkau hingga bioteknologi modern yang membutuhkan biaya tinggi untuk mendapatkannya. 

Maitimu dan Rumaen, 2023, menyatakan bahwa dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lainnya, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya.

Selanjutnya Maitimu dan Rumaen, 2023 menyampaikan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat dipengaruhi oleh berkembangnya ilmu bioteknologi.  Sehingga, bioteknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. 

Perkembangan bioteknologi sejalan dengan tingginya kebutuhan hidup manusia yang tidak sebanding dengan produksi untuk memenuhi kebutuhan. 

Pada negara maju, bioteknologi mendapat perhatian oleh pemerintah secara intensif untuk memenuhi kebutuhan manusia maupun untuk produksi industri. 

Bidang utama yang menjadi perhatian dalam pengembangan bioteknologi adalah pangan, farmasi, pengolahan limbah, dan rekayasa genetika. Pengembangan ilmu bioteknologi ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kualitas hidup manusia.

Enterpreneur (wirausaha) adalah suatu aktivitas yang dilaksanakan oleh seseorang melalui pemanfaatan potensi atau kemampuan yang ada dalam dirinya, untuk merubah hidup dengan kemauan yang keras. 

Enterpreneur yaitu sikap mental, jiwa dan potensi untuk menghasilkan hal baru, bernilai dan berguna bagi pribadi ataupun orang lain (Hayati dan Fitriyah, 2021).

Entrepreneur merupakan aktivitas aktif berkarya dan kreatif untuk diri sendiri atau orang lain sebagai upaya mengubah suasana dan kondisi untuk meningkatkan pendapatan (Anwari, et al., (2017).

Enterpreneur  di Indonedia

Nurhayati dan Fitriyah, 2021, dari catatan bukunya menyampaikan, kenyataan membuktikan bahwa jumlah wirausaha di Indonesia sekarang ini mencapai 400 ribu jiwa, atau dengan kata lain kurang dari 1% jumlah populasi masyarakat Indonesia yang berjumlah sekitar 200 juta jiwa. 

Hal ini berkebalikan dengan angka wirausaha di Amerika Serikat yang berjumlah 11,5% dari keseluruhan populasi penduduknya; Singapura memiliki angka wirausaha sebanyak 7,2% dan Malaysia 5% (Aidha, 2016). 

Terkait dengan hal tersebut, McClelland dalam Aidha (2016) yang menyatakan jika faktor menyebabkan majunya suatu negara salah satunya adalah saat jumlah wirausahawan di negara tersebut sebanyak 2% dari keseluruhan jumlah penduduknya. 

Dengan demikian, tidak diragukan lagi apabila kedua negara itu, yaitu Amerika Serikat dan Singapura merupakan negara yang mempunyai level perkembangan ekonomi yang maju di dunia.

Bermacam upaya pemerintah Indonesia dalam menekan angka pengangguran sudah membuahkan hasil, ini diperlihatkan dari data Badan Pusat Statistik (2018). 

Dalam satu tahun terakhir (2017-2018), jumlah pengangguran berkurang 140 ribu orang, setara dengan Tingkat Pengangguran Terbuka yang berkurang menjadi 5,13 persen di bulan Februari 2018.

Di bulan Februari 2018, masyarakat yang bekerja berjumlah 127,07 juta orang, sementara itu masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan berjumlah 6,87 juta. Data tersebut menjelaskan adanya peningkatan 2,53 juta masyarakat yang bekerja dibanding pada Februari 2017.

Selanjutnya Nurhayati dan Fitriyah, 2021, dalam bukunya “ Pendidikan Kewirausahaan ” dari data Badan Pusat Statistik (2018) terlihat bahwa penyerapan tenaga kerja sampai Februari 2018 mayoritas masyarakat yang bekerja dengan pendidikan rendah (SMP ke bawah) yakni berjumlah 75,99 juta orang (59,80%). 

Masyarakat yang bekerja dengan pendidikan tinggi hanya sebesar 15,21 juta orang (11,97%), yang meliputi 3,50 juta dengan pendidikan Diploma dan 11,71 juta dengan pendidikan Universitas.

Jika diamati dari level pendidikan di bulan Februari 2018, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah paling tinggi dibanding tingkat pendidikan yang lain, yakni sebanyak 8,92 persen. 

TPT berikutnya yang paling tinggi yaitu pada Diploma I/II/III sebanyak 7,92 persen, dilanjutkan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 7,19 persen, Perguruan Tinggi 6,31 persen, Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 5,18 persen dan Sekolah Dasar ke bawah sebanyak 2,67 persen. 

Dalam arti lain, terdapat penawaran tenaga kerja yang kurang terserap utamanya di tingkat pendidikan SMK serta Diploma I/II/III. Masyarakat dengan pendidikan rendah cenderung bersedia mengikuti pekerjaan apapun, ini tampak dari TPT SD ke bawah adalah yang paling sedikit dibandingkan dengan keseluruhan tingkat pendidikan.

Sumber : Nurhayati dan Fitriyah, 2021
Sumber : Nurhayati dan Fitriyah, 2021

Bioenterprenership

Bioentrepreneurship merupakan suatu perangkat ilmu pengetahuan yang menggabungkan ilmu bioteknologi dan enterpreneur (wirausaha) dalam suatu pengetahuan baru.

Penerapan bioentrepreneurship dapat dilaksakan dalam pembelajaran yang diharapkan mampu memberikan solusi terhadap kebutuhan peserta didik serta dapat memberikan suatu dorongan kepada peserta didik agar mereka memiliki minat belajar dan memiliki keberanian, sifat ilmiah, kejujuran, kritis dan ulet. 

Harapannya ialah selain siswa belajar mereka mereka juga dapat memahami arti dari kehidupan, bahwa hidup bukan hanya sekedar hidup namun hidup perlu juga membutuhkan keterampilan, kemampuan untuk memenuhi kebutuhan ekonominya dengan cara berwirausaha (Nur Hayati, 2021).

Bioentrepreneurship dapat dapat diterapkan pada sistem pembelajaran untuk menumbuhkan  sikap wirausaha yang baik, lebih menyadari besarnya kaitan antara bioteknologi dengan kewirausahaan, mampu membuat produk baik pada bioteknologi makanan dan minuman pada biodiversitas dan mensosialisasikannya, serta dapat meningkatkan minat terhadap bioteknologi. 

Selain itu dampak dari penerapan pembelajaran bioentrepreneurship dapat meningkatkan sikap peserta didik dalam berjiwa kewirausahaan. Penerapan ini juga sekarang di terapkan pada setiap perguruan tinggi di Indonesia. 

Dengan demikian pembelajaran bioentrepreneurship dalam pengetahuan bioteknologi dapat meningkatkan minat peserta didik untuk mendalami bidang kewirausahaan bahkan dapat menerapkannya untuk kesejahteraan manusia.

Produk bioentrepreneurship yang dapat dikembangkan dan banyak diminati masyarakat saat ini yaitu budidaya tanaman hias, dan organik skin care, makanan dan minuman. 

Setiap pembuatan jenis produk tersebut membutuhkan pengetahuan dari ilmu biologi, karena melibatkan tanaman dan juga ada yang melibatkan mikroorganisme. 

Oleh karena itu, pemahaman akan ilmu biologi dalam pengembangan produk bioentrepreneurship sangat diperlukan, sehingga para entrepreneur bisa terus berinovasi dan berkreasi dalam bidang apa saja yang berbasis pengetahuan bioteknologi.

Potensi Lokal

Potensi lokal di sekitar lingkungan kita sangat beragam dan kaya akan berbagai potensi, contoh; pembuatan tempe, tape/poteng, bir/brem, yakult, yogurt, kultur jaringan tumbuhan, pringer print, inseminasi, dan lain-lain. 

Dengan memanfaatkan berbagai potensi yang ada di lingkungan sekitar tentunya mahasiswa tidak hanya memahami bahwa potensi lokal kita banyak dan dapat dijadikan untuk berwirausaha. 

Selain potensi local dapat dimanfaatkan untuk berwirausaha dapat juga di manfaatkan sebagai pengembangan pembelajaran. Hal ini dibuktikan dari beberapa riset terbaru bahwa potensi local dapat dijadikan bahan untuk pembelajaran dan menjadikan bioteknologi dalam menumbuhkan sikap kewirausahaan.

Dari berbagai potensi lokal yang ada dapat memanfaatkan pengetahuan bioteknologi ini seperti membangun usaha mikro. Pengetahuan bioteknologi dalam bidang pertanian seperti pembuatan hidroponik. Pembuatan hidroponik juga dengan berbagai macam teknik.

Menurut Maitimu dan Rumaen, 2023 dalam buku “ Bioteknologi ” menyampaikan bawah ada enak macam teknik penerapan hidroponik. Enam teknik hidroponik itu dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Sumber : Sumber : Maitimu dan Rumaen, 2023
Sumber : Sumber : Maitimu dan Rumaen, 2023

Dari 6 teknik hidroponik yang ada dapat digunakan dalam berwirausaha untuk mahasiswa, masyarakat umum serta dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran pada sekolah SMA yang mana pada mata pelajaran biologi materi bioteknologi. Sumber bioteknologi ini dapat digunakan dalam materi bioteknologi di SMA dengan menerapkan bioentrepreneurship.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun