Pohon pala yang begitu banyak namun tidak sebanding dengan pemanfaatan daging buah pala. Dari beberapa perjalanan dan riset lapangan yang datanya didapat secara langsung, banyak desa di dua kecamatan ini belum memanfaatkan daging buah pala berskala industri mikro kecil atau rumahan.
Padahal bila dikelolah dengan baik akan berdampak pada pertambahan nilai kesejahteraan untuk masyarakat desa-desa di dua kecamatan ini.
Riset Dumadi, untuk sirup pala, dihasilkan mempunyai kandungan vitamin C sebesar 1,22 % dan kadar gula pereduksi 25,35%.
Bila dilihat memiliki manfaat untuk kesehatan dan menambah nilai vitamin C untuk tubuh. Keadaan ini perlu juga dilakukan di desa-desa Pulau Seram seperti di dua kecamatan di seram selatan yang memiliki pohon pala yang melimpah itu.
Padahal secara sumberdaya desa-desa di dua kecamatan ini dapat di berdayagunakan untuk membantu pemenuhan, kebutuhan, peningkatan dan pemanfaatan dari daging buah pala.
Kadang limbah daging buah pala dianggap tidak berguna, namun bila di manfaatkan menjadi nilai cuan dan membuka lapangan kerja baru untuk masyarakat desa.
Penulisan artikel singkat ini hanyalah ingin limbah daging buah pala harus dimanfaatkan secara baik dan menjadi nilai tambah ekonomi untuk masyarakat.Â
Mungkin dengan adanya pengetahuan ini dapat menjadi langkah-langkah konkrit di lapangan untuk kemajuan suatu desa penghasil pala.
Kita ketahui bahwa di setiap desa memiliki program 1 desa 1 produk, tetapi belum di eksekusi secara baik tiap-tiap desa.Â
Tidak ada kata lain untuk berdiam diri. Bangkit dan lakukan kebaikan-kebaikan.
Penulis : Rusman Dani Rumaen