Intan dan ader,langsung berangkat untuk pulang ke rumahnya inta,yang rumah intan dan pak lura yang sekitar 2000 meteran atau jalan kaki sekitar 30!atau 40!menit lamanya.
Diperjalanan yang sepi dan waktu itu belum ada listrik masuk desa,tentu intan dan ader pun jalan kaki dengan penerangan baterai atau senter yang tentu ader yang pegang menyinari jalan yang naman desa tentu masih sepi,mereka pun sudah tambah akrab dan tidak terasa tenyata intan sudah tiba di rumahnya ,intan pun mempersilahkan ader masuk kedalam rumahnya intan.
Intan pun langsung memperkenalkan ader ke kedua orang tuanya. Tentu orang tuanya bicara dan mengobrol untuk menanyakan ader,sesekali.tentu ader pun menjawab pertanya- pertanyaan yang di tanyakan orang tua intan tersebu .
Tanpa lama- lama kedua orang tua intan pun ,silah kan Ade ngobrol dengan intan ,tentu intanpun kaget mendengar kedua orang tuanya, karena itu berpikir dan bertanya-tanya ,ko bapak dan ibu mempersilahkan Ader dan aku untuk mengobrol pikir intan. He Hem ader bertanya kepada intan, kenapa Tan,dan intan pun langsung menjawab pertanyaan Ade ,dan sedikit gugup he he tidak bapak dan ibu  tumben mempersilahkan kita untuk mengobrol kak Ade ,jawab intan.
Intan bertanya kepada ader,memang bapak dan ibu tanya apa sama kak ader tadi. Ader jawab yah bapak dan ibu tadi tanya,emang orang tuanya siapa dan ader langsung menyebutkan kedua orang tuanya ,ternyata bapak dan ibu mu Tan ,kenal dengan kedua orang tua ku,jawab ader,oh gitu kata intan Sambil intan menatap ader penuh dengan senyum,yang kebetulan,intan ada sedikit lesung pipinya yang imut di Pandang oleh ader.
Ader pun merasakan ada sesuatu pada diri intan,ader langsunh menanyakan,Tan ? Aku mau tanya sama kamu.intan he he tanya apa yah kak ,ya jawab yah dengan jujur he he jujur yah ,intan .ya yah intan jujur de, apa kata intan.
Ader langsung menanyakan apa intan punya pacar, intan terdiam dan menunduk.akan tetapi ader tetap menatap intan, intan dan tidak menjawab dan intan mengangkat muka ,yang tadinya menunduk dan intan pun menatap muka ader, dengan rasa dan bibinya terlihat rasa kering dan membisu.
Ok lah kalau intan diam akupun tidak bisa memaksa mu? Tan mungkin besok atau lusa ,kata ader yang dia langsung berpamitan dengan intan.
Ader ucapkan ok saya pamit dan sampaikan pada bapak dan ibu intan salam saya ,ok ujar ader.,dan aderpun pulang .
Salam sehat dan bersambungÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H