Konflik antara keduanya semakin dalam ketika mereka harus menghadapi kehilangan sang ayah, yang memaksa mereka untuk menyembunyikan kejujuran kepada ibunya Dini Antono (Unique Priscilla) di tengah luka yang mereka  sedang hadapi.
Ian sebagai anak pertama harus menanggung beban karena dialah sekarang sosok pengganti ayah di keluarganya. Dalam film ini juga menggambarkan bagaimana  Ian sebagai sosok anak pertama berusaha mencari jati diri yang sebenarnya.Â
Adik Laki-laki yang Merindukan Kedekatan dengan Kakaknya
Walaupun Uta terlihat cuek dengan semua yang terjadi pada Ian, ternyata Uta sangat merindukan sosok Kakak yang selama ini jarang sekali meluangkan waktu dengan keluarganya termasuk dengan dirinya.
Selepas kepergian sang ayah, hubungan kedekatan Ian dan Uta semakin intens. Terlebih mereka mendapatkan pesan terakhir dari ayahnya untuk menyelesaikan lagu yang belum sempat ayahnya selesaikan.Â
Walaupun terlihat masih sama-sama memiliki ego yang besar, Uta ternyata memiliki kebanggaan tersendiri memiliki sosok kakak seperti Ian. Hubungan adik dan kakak dalam sebuah keluarga memang kerap dinilai sebagai sebuah hubungan yang kaku, tapi dibalik itu  mereka pasti memiliki perasaan dan kasih sayang yang jarang mereka ungkapkan.
Laki-laki  Juga Boleh MenangisÂ
Kata-kata pak Sayta Antono dalam cuplikan video kenangan yang Ian tonton berkata "Laki-laki juga gak pp kok nangis"Â seakan memberikan pesan bahwa laki-laki juga sama-sama manusia biasa. Mereka punya emosi layaknya seorang perempuan. Laki-laki juga berhak menunjukkan sisi kelemahannya.
Dalam cuplikan tersebut Pak Satya sebagai seorang ayah berkata demikian kepada anak laki-lakinya yang masih terbilang kecil, dan itu merupakan hal yang wajar, dengan tidak menuntut anak laki-laki harus selalu kuat, tidak boleh menangis, adalah bentuk penerimaan bahwa kita sama-sama memiliki emosi ketika dihadapkan pada sesuatu yang membuat diri kita merasa tidak aman.