Mohon tunggu...
Ruslan Abdul Munir
Ruslan Abdul Munir Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Writer

Random content

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ulasan Film Almarhum: Plot Twist, Santet Masih Menjadi Tren Utama

11 Januari 2025   10:10 Diperbarui: 11 Januari 2025   10:10 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Poster Film Almarhum (Sumber: Dok. Pribadi/Ruslan Abdul Munir)

Film horor Indonesia kembali memikat para penonton dengan cerita yang unik dan penuh dengan cerita-cerita berbau kearifan lokal. Salah satu karya terbaru yang berhasil mencuri perhatian adalah film Almarhum, yang dirilis pada 9 Januari 2025. 

Disutradarai oleh Adhe Dharmastriya dan ditulis oleh Evelyn Afnilia, film ini tidak hanya memadukan elemen mitos dan horor, tetapi juga menyuguhkan plot twist yang sebetulnya telah menjadi trend film-film horor indonesia kebanyakan, namun dikemas dengan alur cerita yang sedikit berbeda. Berikut adalah lima alasan mengapa Almarhum wajib ada dalam daftar tontonan kamu!

Mitos Selasa Kliwon sebagai Awal Cerita

Film ini berangkat dari mitos lokal yang berkembang di masyarakat Jawa, yaitu kepercayaan bahwa kematian pada hari Selasa Kliwon membawa kesialan bagi keluarga yang ditinggalkan. Arwah orang yang meninggal diyakini akan "mengundang" anggota keluarganya dalam waktu tujuh hari. Kepercayaan ini menjadi dasar konflik utama, menciptakan nuansa mistis yang kuat sejak awal cerita.

Cerita dimulai dengan kematian Pak Mulwanto (Rukman Rosadi), yang menjadi titik awal petaka bagi Keluarga Nuri (Safira Ratu Sofya). Menurut kepercayaan lokal yang berkembang di masyarakat Jawa, kematian pada hari Selasa Kliwon dapat menyebabkan anggota keluarga lainnya mengikuti ajal. 

Wisesa (Dimas Aditya), anak sulung yang berprofesi sebagai seorang dokter, menolak untuk melaksanakan ritual wajib yang diharapkan dapat mencegah bencana lebih lanjut, memilih untuk mendampingi ibunya yaitu Ibu Rahmi (Nova Eliza) yang berduka. Sehingga mereka berdua tidak ikut dalam pelaksanaan ritual terebut.

Serangkaian peristiwa aneh mulai menghantui keluarga tersebut, mendorong mereka untuk menyelidiki kebenaran di balik mitos dan ritual yang ada. Mengingat Wisesa dan Ibunya tidak ikut dalam pelaksanaan ritual kematian Pak Mulwanto, sehingga teror menyeramkan itu sempat diyakini sebagai akibat dari kejadian tersebut.

Namun, seiring berjalannya waktu, film ini membangun ketegangan yang membuat penonton mempertanyakan kebenaran mitos tersebut. Alur cerita berkembang menuju sesuatu yang lebih kompleks, menjadikan mitos Selasa Kliwon sebagai pengantar untuk mengungkap konflik yang sebenarnya.

Plot Twist yang Mengejutkan: Santet sebagai Pemicu Teror

Saat penonton mulai percaya bahwa teror yang dialami keluarga Nuri murni akibat mitos Selasa Kliwon, Almarhum membalikkan ekspektasi dengan plot twist yang mengejutkan. Ternyata, rangkaian kejadian menyeramkan yang menghantui keluarga tersebut adalah hasil dari praktik santet yang dilakukan oleh keluarga dekat mereka sendiri.

Motif santet ini berasal dari rasa iri hati dan dendam mendalam, menyoroti sisi gelap hubungan keluarga. Plot twist ini tidak hanya memberikan kejutan besar, tetapi juga menghadirkan refleksi sosial yang cukup mendalam. Film ini menunjukkan bagaimana konflik internal dalam keluarga dapat berubah menjadi bencana yang jauh lebih besar, terutama ketika dibalut oleh kepercayaan mistis.

Santet, yang sering menjadi elemen populer dalam film horor Indonesia, digunakan di sini dengan cara yang sedikit berbeda. Dengan menjadikannya inti dari cerita, Almarhum menggeser fokus dari mitos menuju realitas yang lebih menyeramkan, yaitu ancaman yang datang dari orang terdekat.

Perpaduan Horor dan Realitas Sosial

Plot twist mengenai santet memberikan sentuhan baru pada film tersebut. Film ini tidak hanya mengandalkan ketegangan supranatural, tetapi juga menggali tema sosial seperti iri hati dan konflik keluarga. Teror yang dialami oleh keluarga Nuri menjadi cermin dari betapa destruktifnya hubungan keluarga yang tidak harmonis.

Alur ceritanya membuat film terasa lebih nyata dan relevan, menjadikannya bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga bahan renungan. Penonton diajak untuk merenungkan bagaimana perasaan negatif seperti iri dan dendam dapat membawa kehancuran, bahkan lebih menyeramkan daripada mitos apa pun.

Santet Sebagai Tren Utama dalam Horor Indonesia

Dengan menjadikan santet sebagai pusat konflik, Almarhum melanjutkan tradisi film horor Indonesia yang sering mengeksplorasi tema ini. Namun, film ini berhasil memberikan pendekatan yang lebih baru dengan menghubungkannya pada mitos lokal seperti Selasa Kliwon.

Santet digambarkan sebagai alat balas dendam yang mematikan, tetapi juga sebagai refleksi budaya yang masih dipercaya oleh sebagian masyarakat. Menjadikan Film Almarhum berbeda dari film horor lain yang sering menggunakan santet sebagai judul utama. Dalam film ini, cerita santet bukan menjadi judul utama, tetapi dijadikan alat narasi yang memperkuat alur cerita.

Plot twist yang tak terduga ini bagi saya pribadi memberikan pengalaman menonton yang cukup membuat terkesan dan juga sekaligus menurunkan sedikit ekspektasi saya terhadap alur cerita film ini. Namun dibalik semua itu, film ini sangat bagus dan layak untuk ditonton. Efek suara dan sinematografi yang bagus juga semakin memperkuat ketegangan, terutama saat rahasia santet mulai terungkap. 

Akting dari para pemain pun sangat natural dengan suguhan body horror yang sangat terlihat asli juga menambah kesan horor yang amat sangat luar biasa dan tak jarang membuat jantung ikut berdebar. Jadi apakah kamu siap menghadapi kenyataan di balik mitos Selasa Kliwon? Jangan lewatkan film Almarhum di bioskop terdekat ya!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun