Mohon tunggu...
Ruslan Abdul Munir
Ruslan Abdul Munir Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Writer

Random content

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ulasan Film Almarhum: Plot Twist, Santet Masih Menjadi Tren Utama

11 Januari 2025   10:10 Diperbarui: 11 Januari 2025   10:10 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Poster Film Almarhum (Sumber: Dok. Pribadi/Ruslan Abdul Munir)

Motif santet ini berasal dari rasa iri hati dan dendam mendalam, menyoroti sisi gelap hubungan keluarga. Plot twist ini tidak hanya memberikan kejutan besar, tetapi juga menghadirkan refleksi sosial yang cukup mendalam. Film ini menunjukkan bagaimana konflik internal dalam keluarga dapat berubah menjadi bencana yang jauh lebih besar, terutama ketika dibalut oleh kepercayaan mistis.

Santet, yang sering menjadi elemen populer dalam film horor Indonesia, digunakan di sini dengan cara yang sedikit berbeda. Dengan menjadikannya inti dari cerita, Almarhum menggeser fokus dari mitos menuju realitas yang lebih menyeramkan, yaitu ancaman yang datang dari orang terdekat.

Perpaduan Horor dan Realitas Sosial

Plot twist mengenai santet memberikan sentuhan baru pada film tersebut. Film ini tidak hanya mengandalkan ketegangan supranatural, tetapi juga menggali tema sosial seperti iri hati dan konflik keluarga. Teror yang dialami oleh keluarga Nuri menjadi cermin dari betapa destruktifnya hubungan keluarga yang tidak harmonis.

Alur ceritanya membuat film terasa lebih nyata dan relevan, menjadikannya bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga bahan renungan. Penonton diajak untuk merenungkan bagaimana perasaan negatif seperti iri dan dendam dapat membawa kehancuran, bahkan lebih menyeramkan daripada mitos apa pun.

Santet Sebagai Tren Utama dalam Horor Indonesia

Dengan menjadikan santet sebagai pusat konflik, Almarhum melanjutkan tradisi film horor Indonesia yang sering mengeksplorasi tema ini. Namun, film ini berhasil memberikan pendekatan yang lebih baru dengan menghubungkannya pada mitos lokal seperti Selasa Kliwon.

Santet digambarkan sebagai alat balas dendam yang mematikan, tetapi juga sebagai refleksi budaya yang masih dipercaya oleh sebagian masyarakat. Menjadikan Film Almarhum berbeda dari film horor lain yang sering menggunakan santet sebagai judul utama. Dalam film ini, cerita santet bukan menjadi judul utama, tetapi dijadikan alat narasi yang memperkuat alur cerita.

Plot twist yang tak terduga ini bagi saya pribadi memberikan pengalaman menonton yang cukup membuat terkesan dan juga sekaligus menurunkan sedikit ekspektasi saya terhadap alur cerita film ini. Namun dibalik semua itu, film ini sangat bagus dan layak untuk ditonton. Efek suara dan sinematografi yang bagus juga semakin memperkuat ketegangan, terutama saat rahasia santet mulai terungkap. 

Akting dari para pemain pun sangat natural dengan suguhan body horror yang sangat terlihat asli juga menambah kesan horor yang amat sangat luar biasa dan tak jarang membuat jantung ikut berdebar. Jadi apakah kamu siap menghadapi kenyataan di balik mitos Selasa Kliwon? Jangan lewatkan film Almarhum di bioskop terdekat ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun