Rintihan perih yang terkubur sang elegi
Untaian kata tak lagi iringi rintihan hati
Siluet pagi meranggas bersama mawar berduri
Lembayung senjaku memerah mengusik relung hati
Antara gamang, gusar, menanti sebuah misteri
Niscaya diri tak mampu lagi tuk berlari
Aku bagaikan seorang petani yang menanti sepotong padi
Berbekal asa yang terpatri dalam diri
Diriku datang dari barisan yang terbuang
Untuk mencari jalan hidupku yang menghilang
Luapkan asa hingga jauh dan melayang
Mataku terpejam menampik sebuah kenyataan
Urungkan niatku yang tak sempat terluapkan
Nyanyian sendu yang menyeru, dengarkanlah
Isak tangis yang meringis, rasakanlah
Riuh tawa yang mengudara, lepaskanlah
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI