Mohon tunggu...
Ruslan Abdul Munir
Ruslan Abdul Munir Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Writer

Random content

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

City is Human Being: Strategi Pengembangan Wilayah Kota Berkelanjutan

24 Agustus 2024   13:23 Diperbarui: 24 Agustus 2024   13:37 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tempat berlangsungnya segala aktivitas inti penduduk disebut sebagai tempat bermukim. Pemukiman yang terdiri dari beberapa bagunan tempat tinggal menjadi bagian innti dari sebuah kawasan perkotaan. Adapun ciri-ciri pemukiman yang berada di wilayah kota adalah cenderung memiliki struktur bangunan yang rapat dan padat serta didominasi oleh bangunan bertingkat. 

Tata kelola pemukiman diperkotaan cendrung baik dan tertata, namun masih ada saja daerah pemukiman di perkotaan yang belum memenuhi standar bahkan terkesan kurang enak dipandang. Seperti halnya kawasan pemukiman yang berada diwilayah yang dekat dengan bantaran sungai, rel kereta api, yang masih membutuhkan suatu penanganan agar menciptakan tata kelola yang baik. 

Kondisi sosial dan ekonomi penduduk pun sagat mempengaruhi hal ini, karena tidak semua penduduk yang bermukim di perkotaan adalah penduduk yang sejahtera.

2. Tempat Bekerja

Kota memang menjadi tujuan kebanyakan orang untuk memperbaiki hidupnya dengan mengadu nasib mencari pekerjaan yang layak di perkotaan. Karena perkotaan dianggap sebagai tempat terbaik untuk mendapatkan pekerjaan.

3. Jaringan Transportasi

Mobilitas yang terjadi di perkotaan cenderung sangat tinggi dan ramai, karena memang perkotaan merupakan pusat segala aktivitas yang dilakukan penduduk. Sehingga jaringan transportasi menjadi sangat penting dan vital bagi sebuh wilayah perkotaan.

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa wilayah kota memiliki struktur yang kompleks layaknya kehidupan manusia dan memiliki berbagai unsur yang mempengaruhi dan mendukung keberlangsungan wilayah kota tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun