Kalau ada pembaca yang berkomentar, apa pentingnya Dayana, kok dibahas di kolom ini? Saya ingin balik bertanya, apa pentingnya para pembenci pemerintah, kok mereka dibahas habis-habisan dan jatuhnya mereka justru semakin terkenal?
Inilah cara pandang saya sebagai penulis di sini, ketimbang membahas sesuatu yang sudah ditulis di mana-mana, rasanya cukup fair jika saya melakukan review sosok terkenal lain, yang meskipun sementara ini belum terlihat kontribusinya di dunia nyata, namun kita menganalisisnya dari sudut berbeda, yakni keluguan dan kejujurannya, karena dia belum terkontaminasi hiruk-pikuknya panggung sandiwara.
Saya tidak sendirian mengulas sosok yang satu ini, karena di kanal-kanal youtube pun mulai dibahas oleh mereka yang sebelumnya hanya berpaling kepada isu sosial politik, contohnya Denny Siregar, yang sangat jarang membahas isu seperti Fiki Naki, namun karena *social effectnya* sangat besar, DS pun tergoda menganalisisnya.
Kembali ke sosok Dayana, kita coba melihat plus dan minusnya bagi negara ini. Bahkan di instagram kita jumpai postingan seorang crazy rich Kazakhstan, mengaku akan menggunakan kepopuleran Dayana di Indonesia sebagai brand ambassador bisnisnya di sini. Jika pengaruhnya sudah mulai merambah ke sisi ekonomi, apakah kita masih berpikir tentang apa pentingnya Dayana?
Belum lagi kalau kita juga mencermati reaksi kedutaan besar masing-masing negara. KBRI di Nur Sultan, sudah dua kali mengundang gadis ini semata-mata dalam rangka mempromosikan Indonesia di mata warga Kazakhstan.
Tentu saja Kedubes melihat potensi Dayana sebagai calon influencer akan banyak dilirik oleh netizen di sana, karena followernya yang tumbuh secara cepat.
Menariknya, Fiki Naki seperti mengkapitalisasi popularitas Dayana bagi dirinya, dan sepertinya dia tidak terlalu memikirkan sisi emosionalnya.
Bayangkan, di tengah gunjingan yang ramei di jagat maya, Fiki justru mencari sosok yang berpotensi menjadi pembanding bagi Dayana, inilah yang perlu kita analisis. Kenapa Fiki Naki tidak sensitif seperti anak-anak muda yang layaknya sedang falling in love?
Saya sebutkan demikian, karena pada umumnya, anak muda yang sedang telihat dimabuk asmara, apa lagi dia belum ketemu secara fisik dengan gadis incarannya, tentu akan menjaga perasaan siapa pun yang berada di sekitar perempuan itu, termasuk para penggemarnya.
Namun tidak demikian dengan Fiki Naki, dia kembali menghebohkan dengan cara menggoda gadis lain yang tak kalah cantiknya, Danie Groves, peranakan Inggris-Thailand.
Faktor Thailand barangkali akan dilihat lebih dekat secara emosional, karena sesama negara Asean, ketimbang Kazakhstan yang sama-sama Asia dan mungkin tidak terlalu dekat di hati Indonesia. Harus kita akui Fiki Naki sebagai pesohor yang *out of the box*, telah berhasil mengaduk-aduk emosi penggemarnya.