Saat ini angka penjualan Pertamax naik hingga 53 persen dari penjualan tahun 2016. Angka ini diyakini akan terus tumbuh. Apalagi hampir seluruh kendaraan yang dikeluarkan beberapa tahun terakhir ini sudah menggunakan teknologi yang lebih canggih. Rata rata sudah mengadopsi teknologi injection, dengan rasio kompresi yang tinggi.
Jadi seperi gaya hidup, Pertamax hadir ketika bertemunya keinginan dan kebutuhan berkendara dengan performa tinggi namun tetap bisa efisien. Dengan uang yang lebih mahal namun mendapatkan keunggulan yang membuat biaya perawatan kendaraan dan spare part jauh lebih awet.
Pada kuartal pertama tahun 2017, Pertamina mencatat Pertamax terjual hingga 14.607 kiloliter/hari. Angka ini naik hingga 4 persen. Dari total SPBU yang berjumlah 6.454 , SPBU yang menjual SPBU Pertamax sebanyak 4.455 (sumber data: www.pertamina.com).
Pada kuartal satu 2017, market share untuk Pertamax sudah di angka 17,5 %, Pertalite di angka 44,4%, sisanya 39% masih menggunakan Premium. Ini artinya lebih dari separuh masyarakat Indonesia sudah beralih menggunakan bahan bakar nonsubsidi.
Dengan terus berkurangnya penggunaan bahan bakar bersubsidi, maka uang negara bisa dihemat dan dialihkan kepada program lain seperti kesehatan dan pendidikan. Atau bisa digunakan untuk subsidi silang untuk BBM nelayan atau BBM di pulau terluar.
Maka, sudah selayaknya kita beralih dari BBM bersubsidi ke BBM nonsubsidi untuk Indonesia yang lebih baik.
Yuk gunakan BBM berkualitas nonsubsidi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H