Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tugas Kemanusian Itu Lancar Terlaksana karena Pertamax

31 Oktober 2017   20:30 Diperbarui: 31 Oktober 2017   20:57 1317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi : merdeka.com

Saat ini angka penjualan Pertamax naik hingga 53 persen dari penjualan tahun 2016. Angka ini diyakini akan terus tumbuh. Apalagi hampir seluruh kendaraan yang dikeluarkan beberapa tahun terakhir ini sudah menggunakan teknologi yang lebih canggih. Rata rata sudah mengadopsi teknologi injection, dengan rasio kompresi yang tinggi.

Sumber : Okezone.com
Sumber : Okezone.com
Perpindahan penggunaan bahan bakar juga dikarenakan keinginan sebagian besar anak muda yang ingin memiliki kendaraan yang responsif, enteng tarikannya. Pertamax memang memiliki kehandalan dalam hal akselerasi.

Jadi seperi gaya hidup, Pertamax hadir ketika bertemunya keinginan dan kebutuhan berkendara dengan performa tinggi namun tetap bisa efisien. Dengan uang yang lebih mahal namun mendapatkan keunggulan yang membuat biaya perawatan kendaraan dan spare part jauh lebih awet.

Pada kuartal pertama tahun 2017, Pertamina mencatat Pertamax terjual hingga 14.607 kiloliter/hari. Angka ini naik hingga 4 persen. Dari total SPBU yang berjumlah 6.454 , SPBU yang menjual SPBU Pertamax sebanyak 4.455 (sumber data: www.pertamina.com).

Pada kuartal satu 2017, market share untuk Pertamax sudah di angka 17,5 %, Pertalite di angka 44,4%, sisanya 39% masih menggunakan Premium. Ini artinya lebih dari separuh masyarakat Indonesia sudah beralih menggunakan bahan bakar nonsubsidi.

Dengan terus berkurangnya penggunaan bahan bakar bersubsidi, maka uang negara bisa dihemat dan dialihkan kepada program lain seperti kesehatan dan pendidikan. Atau bisa digunakan untuk subsidi silang untuk BBM nelayan atau BBM di pulau terluar.

Maka, sudah selayaknya kita beralih dari BBM bersubsidi ke BBM nonsubsidi untuk Indonesia yang lebih baik.

Yuk gunakan BBM berkualitas nonsubsidi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun