Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Awas, Sepertinya Ada Buble Blogger

3 Desember 2016   04:07 Diperbarui: 3 Desember 2016   04:41 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyaknya acara yang membutuhkan kehadiran blogger akhirnya memunculkan “blogger terbang”. Artinya blogger seperti ini spesial hadir diberbagai acara. Tak ada yang salah dengan blogger seperti ini. Apalagi biasanya blogger seperti ini telah memilikinetworking yang luas. Di dalam inboxemailnya penuh dengan berbagai undangan, atau WA-nya penuh dengan  informasi acara yang bertebaran.

Dalam satu hari blogger terbang bisa menghadiri hingga 3 acara berurutan. Bahkan saking banyaknya undangan hingga tak semua acara bisa dihadiri. Maka seringkali blogger seperti ini menjadi corong informasi . Itu bila sang blogger mau berbagi info. Bagi blogger yang agak tertutup, maka info yang dimiliki biasanya memang takkan dibagi. Namun harus dipahami juga, tak semua acara bisa di-share kebanyak blogger lainnya terkait kuota dan spesifikasi blogger yang diminta.

Jadi jangan salah sangka juga bila ada acara yang tidak diberikan seorang teman blogger lainnya. Bisa jadi undangannya terbatas atau bahkan hanya bersifat pribadi saja. Positif thinking saja bro .

Buble blogger yang saya maksud mirip buble economic yang pernah terjadi di Amerika serikat pada tahun 2008. Ketika salah satu perusahan keuangan besar (termasuk The big five)  menyatakan diri bangkrut. Tak ada yang mengira perusahaan keuangan besar ini bisa bangkrut karena aset yang dimiliki begitu besar. Rupanya aset besar tak sertamerta menjamin kekayaan karena rupanya perusahaan ini memiliki hutang yang sangat besar (hampir menyamai jumlah asset). Maka kejadian ini  disebut buble economy. Artinya kelihatanya besar namun nyatanya seperti balon. Besar namun tak berisi.

Saat ini jumlah blogger begitu banyak. Jumlah pastinya sih saya tak tahu karena memang tak pernah di sensus atau didata. Mungkin BPS bisa memasukkan sensus blogger pada tahun 2017. Namun bila menjadikan jumlah kompasianer sebagai barometer, maka ada ribuan kompasianer. Artinya jumlah blogger sangatlah banyak.

Karena untuk menjadi seorang blogger tak ada persyaratan khusus, Blogger tak memandang latar belakang pendidikan, latar belakang pekerjaan atau profesi, tak memandang paham agama, ideologi apalagi latar belakang ekonomi. Asal punya passion menulis, memiliki blog atau mendaftar di akun blog  Kompasiana . Rajin memposting dan mempublikasikan tulisan di media sosial. Jadilah seseorang menjadi seorang blogger.

Saat ini yang terjadi, seringkali banyak acara yang dihadiri blogger namun tidak sebanding dengan jumlah tulisan yang muncul. Yang hadir 50 blogger namun tulisannya kadang  tak sampai setengahnya. Yang menyedihkan banyak acara offline sampai menuliskan “tidak ada kewajiban menulis” . Atau si blogger menawar “ga ada kewajiban nulis kan ?”.

Kalau bogger tidak menuliskan apa yang dilihatnya, apa bedanya dengan penonton bayaran ? Apa bedanya dengan pemburu goodie bag ? Hello...

Saya tidak ada maksud untuk menyindir siapapun, baik pribadi, komunitas atau institusi blog. Hanya kegundahan hati yang melihat relitas yang berkembang. Saya khawatir , kelak bila tak ada yang sadar dan mau merubah . blogger tak lagi mendapat tempat yang baik, dilecehkan karena tak memberikan kontribusi tulisan.

Saya tak masuk ke kualitas tulisan karena  kualitas tulisan secara teknis bisa dipelajari, bisa dilatih dan bisa dikembangkan. Asal ada kemauan dan usaha yang kuat. Mau belajar dan mau terus berlatih menulis.

Buble blogger memang cuma pandangan (opini) saya saja, bisa jadi apa yang saya lihat tak sesuai dengan kenyataan yang ada. Kalau opini saya ini salah maka saya bersyukur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun