Semua announcer Metro menggunakan bahasa Perancis, jadi untuk orang asing yang tidak paham bahasa perancis tinggal perhatikan lampu mana yang menyala. Dan perhatikan stasiun tujuan. Karena Metro bergerak sangat cepat dan hanya memerlukan waktu beberapa menit saja. Soal ketepatan waktu, Metro memang harus diakui sangat disiplin.
 Moda ini memang sangat diandalkan untuk sarana tranportasi. Nyaman, cepat dan tepat. Saya yakin, kemajuan moda transportasi di Jakarta  akan bisa menyamai kehebatan transportasi publik di Marseille . Selain akan memiliki MRT (dibawah tanah sebagian menggunakan Fly over), Jakarta akan memiliki LRT (melayang diatas tanah) dan kereta bandara yang juga dibuat perusahaan Bombardier.
Apalagi bila stasiun Manggarai selesai pembangunannya. Stasiun dengan tiga level rel ke atas dan satu level kebawah. Selain itu Indonesia juga akan menerapkan double double track. Pokoknya tahun 2019 wajah transportasi Jakarta tak kalah jauh dengan Marseille.
Kamera Mirroless Menjadi Saksi
Semua perjalanan saya selama di Marseille diabadikan menggunakan kamera mirrorless. Saat ini Marseille diakhir musim gugur dan mulai memasuki musim dingin. Suhu dingin terasa bagi saya yang biasa hidup dinegeri tropis yang panas. Jaket tebal penghadang rasa dingin rasanya cukup membantu. Apalagi tema jalan jalan saya adalah berkeliling menggunakan moda transportasi publik.
Sebagai kota pelabuhan, ferry merupakan sarana transportasi yang penting. Pemandangan pelabuhan di Marseille memang keren. Tak berlebihan bila Marseille menjadi tujuan wisata yang wajib dikunjungi. Apalagi dengar dengar dari teman saya, kuliner Marseille terkenal enak. Saya tak sempat berkuliner ria karena waktu saya hanya satu hari. Hanya 6 Â jam saja .
Saya harus segera kembali ke Saint Charles, karena TGV ke Paris akan tersedia pada jam 09:00 malam. Dan dengan berat hati harus saya ucapkan, Selamat tinggal Marseille...
sila berkunjung keÂ
http://www.facebook.com/rushan.novaly
http://www.twitter.com/NovalyRushan