Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Money

Menyiapkan Desa Siaga Energi, Melerai Pelik Distribusi Energi di Ujung Negeri

23 November 2016   05:36 Diperbarui: 23 November 2016   07:41 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal Tanker Pertagas yang berfungsi sebagai floating storage dalam distribusi energi (sumber: dok pribadi)

Berikut ini langkah langkah dalam meyiapkan desa siaga energi, disimak yuk :

  • Membentuk komunitas siaga energi , disinilah penanaman mindset tentang pentingnya energi alternatif. Warga desa diajak peduli dan mau memikirkan problem dan solusi. Sampai fase ini warga desa harus bisa diajak berpikir dalam satu tujuan
  • Menggerakkan komunitas siaga energi. Fase ini diperlukan leader atau penggerak. Bisa dari tokoh formal atau tokoh informal yang memiliki kharisma. Setelah mindset warga desa terbentuk maka tugas penggerak akan mudah. Karena untuk mengatasi permasalahan distribusi energi , warga desa akan mendapat peran dalam jalur distribusi energi termasuk penyiapan energi alternatif bila dibutuhkan.
  • Melaksanakan sebuah kegiatan dalam pemenuhan energi desa. Rantai distribusi energi di desa bisa dibuat. Sebagai contoh : dalam pemenuhan kebutuhan gas disebuah desa. Hal pertama yang dilakukan adalah menginventarisasi kebutuhan gas seluruh warga desa agar diketahui berapa real-nya jumlah tabung gas yang dibutuhkan dalam satu pekan atau satu bulan. Desa bisa menghitung berapa jumlah cadangan tabung yang bisa disiapkan. Termasuk menyiapkan energi alternatif pengganti gas bila terjadi kekosongan dalam rentang waktu yang lebih panjang. Bisa menggunakan energi berikat batubara, atau bila tak ada bisa menggunakan kayu bakar dalam skala terbatas.
  • Membuat jalur distribusi desa yang efektif dan transparan. Mungkin terlihat klise dan main main. Coba perhatikan jalur distribusi gas  di desa selama ini  berada dijalur tak terkendali. Warga desa hanya menggantungkan energi (contoh : gas) kepada agen gas. Harga penentuan gas juga ditentukan si agen secara sepihak. Belum lagi bila ada penimbunan tabung secara diam diam. Warga desa biasanya hanya pasrah menerima harga yang melambung tinggi. Termasuk penggunaan gas bersubsidi untuk pihak yang tidak berhak. Desa bisa mengambil peran distribusi dengan memanfaatkan hirarki ke jenjang dibawahnya seperti dusun/kampung lalu RW dan RT.
  • Membuat roadmap bila terjadi kelangkaan energi. Inilah inti konsep desa siaga energi. Roadmap ini adalah cara desa dalam menangani kelangkaan energi. Bila desa yang memiliki sumberdaya energi alternatif seperti energi terbarukan seperti tenaga sinar matahari, tenaga angin, biogas atau energi lainnya. Seperti contoh sebuah desa di Jawa Timur yang memanfaatkan gas hasil dari kotoran dan sampah.

Apa Keuntungan Desa Siaga Energi

Desa merupakan entitas kecil dari kelompok pemerintahan yang memiliki peran strategis. Dimana desa menjadi ujung tombak dari apa yang di rencanakan pemerintahan. Saat ini desa mendapatkan anggaran dana desa hingga 1 Milyar. Akar permasalahan bangsa sejatinya ada di desa. Desa yang mampu menyelesaikan problem permasalahannya adalah desa yang mandiri dan berdaya.

Mendorong desa ikut secara aktif dalam distribusi energi di daerahnya merupakan hal yang esensi. Karena bila desa yang menjadi simpul distribusi energi di cluster terbawah. Maka, desa bisa memilah mana orang yang berhak menggunakan energi bersubsidi dan mana yang tidak.

Saat ini desa diminta menggulirkan badan usaha milik desa (BUMDES) yang merupakan badan usaha pemberdayaan ekonomi. Didalamnya ada koperasi simpan pinjam, toko alat dan prasarana pertanian, penjualan bibit dan pupuk, dan berbagai kebutuhan. Alangkah sempurnanya bila BUMDES juga menjadi rantai distribusi energi di desa.

Berikut ini keuntungan yang bisa diperoleh ketika desa siaga energi terbentuk :

  • Desa dan warganya mendapatkan keuntungan karena harga gas atau BBM yang diperoleh sesuai HET yang ditetapkan. Setidaknya tidak semahal pengecer.
  • Desa siaga energi, sadar dan peduli untuk menyelesaikan permasalahan bila ada kelangkaan energi. Menyiapkan energi alternatif .
  • Dapat diketahui dengan lebih pasti jumlah end user energi di setiap warga desa.
  • Desa berperan aktif, agar distribusi energi berjalan lancar diwilayahnya. Memastikan tidak ada penyalahgunaan penggunaan energi bersubsidi.
  • Pertamina distribusi bisa lebih mudah mengontrol jumlah kebutuhan masyarakat dan lebih mudah menghindari kebocoran distribusi energi yang tak wajar.

Konsep desa siaga energi merupakan konsep yang melibatkan peran aktif masyarakat. Menghindari dampak negatif bila terjadi kelangkaan energi karena masyarakat memiliki emergensi exit  . Desa sebagai ujung tombak lebih memiliki peran penting tidak sekadar sebagai pengelola administrasi. Hanya saja konsep ini harus diawasi dan disupervisi agar tidak terjadi penyimpangan.

Salam Indonesia Jaya

Sila berkunjung

http://www.facebook.com/rushan.novaly

http://www.twitter.com/NovalyRushan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun