Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lapor Pak RT, Tetangga Saya Dirampok

6 September 2016   06:17 Diperbarui: 6 September 2016   06:49 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wanita setengah baya itu tak langsung menjawab. Ia memperhatikan Jaya dari ujung kaki hingga ujung kepala. Jaya semakin tak enak hati.

“Saya tak tahu siapa ketua RTnya sekarang. Sejak pak Joni dilengserkan lewat kudeta dari kursi ketua RT, saya sekeluarga tak mau tahu siapa yang jadi pengurus RT. Warga disini tak tahu diuntung, tak tahu berterima kasih. Pak Joni itu sudah bersusah payah  jadi ketua RT yang baik, tapi ia dikhianati, dipermalukan, saya tak terima. Silahkan bapak minggat dari rumah saya. jangan jangan bapak termasuk warga yang menandatangai mosi tidak percaya sehingga pak Joni, suami saya terlempar dari posisi ketua RT. “

Pintu ditutup. Jaya melongo tak bisa berbicara lagi.

ooOOoo

Usaha Jaya  mencari rumah pak RT ternyata bukan perkara mudah pagi itu. Hampir sejam Jaya berkeliling kompleks. Walau akhirnya, Jaya berhasil menemukan rumah pak RT berkat bertanya kepada seorang Satpam yang sedang tertidur didalam pos jaga setelah semalaman kalah bermain gaple.

"Kalau rumah pak RT di blok D pak , lha di belakang rumah bapak. namanya pak Mukena, yang orangnya gemuk pak. " Terang Satpam yang dibangunkan secara paksa. setelah itu satpam kembali tidur , mengambil posisi yang paling nyaman. Telentang dengan dengkuran yang semakin keras.

Jaya langsung berlari menuju rumah yang ditunjukkan satpam kompleks. Pagi itu memang sangat sepi, Kompleks perumahan  dimana Jaya tinggal memang terkenal kompleks elit yang sunyi sepi.

Penghuninya bukan orang sembarangan, paling rendah yang bisa tinggal di komplek perumahan berpangkat dirjen atau direktur. Bayangkan satu unit rumah berharga diatas 7 milyar. 

Jaya beruntung, sebagai atlet yang pernah menyabet medali emas di kejuaraan dunia tujuh tahun yang lalu dan saat ini Jaya diminta menjadi pelatih kepala atletik untuk  olimpiade tahun depan. Rumah yang ditempatinya saat ini adalah rumah pemberian dari seorang pengusaha kaya raya. 

Bagi Jaya , berlari secepat kilat adalah pekerjaannya. Atlet lari 1.000 meter itu tak memerlukan waktu lama untuk sampai dialamat yang ditunjukkan satpam. Sebuah rumah bergaya Bali menjadi patokannya. Jaya sudah berada tepat didepan pintu pagar.

Jaya menekan bel. Tak lama seorang lelaki berbobot lebih dari 100 Kg muncul . Berjalan lambat. Bersungut sungut dengan mimik tidak bersahabat. Jaya sudah tak perduli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun