Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ketika 5 Komunitas Berjumpa Langsung dengan Dirut PT KAI Commuterline Jabodetabek

9 Agustus 2016   05:20 Diperbarui: 9 Agustus 2016   18:15 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Direktur KAI Commuterline Jabodetabek, Muhammad Nurul Fadhila sedang memberikan hadiah kepada para pemenang (dok : pri)

Kekurangan dan kelemahan layanan bisa diungkap lebih cepat dan efisien. Lalu dilakukan adjusment dan improvement dalam skala yang bisa dilakukan sesegera mungkin. Seperti layanan lost and fund, ruang menyusui, ruang kesehatan yang sudah ada hampir di setiap stasiun.

Komunitas juga bisa membuat slogan: Ayo gunakan mesin vending. Atau memberikan tips cepat menggunakan mesin vending di blog pribadi masing masing. Atau gunakan KMT, kurangi penggunaan Kartu Harian Berjamin, sehingga kerja petugas loket untuk mengembalikan uang jaminan bisa dihilangkan.

Termasuk, berikan tempat duduk prioritas kepada yang berhak. Atau biasakan menggunakan minyak wangi atau deodoran ketika hendak naik kereta. Komunitas juga bisa menginsisiasi penyediaan perangkat ibadah sholat di musholla stasiun. Bahkan bila perlu menyediakan sandal dan mukena yang layak di musholla stasiun.

Atau apa saja yang bisa dilakukan para anggota komunitas. Karena sesungguhnya Commuterline adalah milik publik, milik masyarakat. Maka cintai Commuterline seperti kendaraan pribadi. Jangan merusak fasilitas atau mengotori area stasiun. Karena mencintai itu harus menjaga. Ya, menjaga hati setiap pengguna yang lain. Jangan ada ‘luka’ di antara pengguna kereta. Terutama ketika masuk dan keluar rangkaian kereta, mbok ya jangan dorong dan emosi segala. Sabar...sabar ...lho itu kok matanya si mas malah melotot ....tahan emosi mas.

“Mas saya mah sabar...cuma jempol saya nih jangan diinjak....cantengan"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun