Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ketika 5 Komunitas Berjumpa Langsung dengan Dirut PT KAI Commuterline Jabodetabek

9 Agustus 2016   05:20 Diperbarui: 9 Agustus 2016   18:15 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muhammad Nur Fadila rupanya cukup piawai untuk menjawab isu. Dengan mengimingi hadiah gelang KMT, isu yang ditanyakan komunitas malah menjadi bahan kuis. Sehingga komunitas malah berlomba maju kedepan untuk menjawab isu yang ditanyakan sendiri. Jenius apa yang dilakukan Direktur Commuterline.

Uniknya, para anggota komunitas ternyata bisa menjawab dengan lancar apa yang terjadi. Misalnya, kenapa antrean Stasiun Manggarai begitu luar biasa. Seorang anggota komunitas menjawab permasalahan mengenai pembagian lintasan sebidang yang membuat perjalanan kereta harus antre. Stasiun Manggarai memang menjadi titik potong dari tiga jalur, Jalur Jakarta Kota- Bogor, jalur Duri-Bogor, Jalur Manggarai-Bekasi termasuk jalur kereta luar kota yang mengarah ke Jawa Tengah dan timur.

Empat isu ini malah sudah terjawab sendiri oleh anggota komunitas. Direktur Commuterline hanya melengkapi jawaban dengan penjelasan yang lebih dalam dan pastinya lebih aktual. Isu perlintasan Manggarai menjadi pokok penjelasan. Selama perlintasan Manggarai tidak dibangun maka permasalahan tidak akan terurai. Maka, tekad pemerintah untuk meningkatkan pelayanan transportasi adalah membangun Stasiun Manggarai dengan lintasan tiga tingkat.

Artinya, setiap lintasan tidak akan saling bertemu lagi. Dengan membangun lintasan secara bertingkat maka setiap jalur akan langsung masuk ke jalurnya sendiri dan tak perlu saling menunggu. Dengan cara ini kereta tak perlu menunggu wesel Inggris merubah jalur kereta. Sehingga tingkat keamanan juga jauh lebih terjamin. Traffic kereta yang tinggi akan mudah dikelola, termasuk antrian penumpang yang menumpuk.

Sebagai contoh jalur Duri-Bogor ditempatkan di lantai dasar, lalu jalur Jakarta Kota-Bogor akan ditempatkan di lantai satu, sedangkan Jalur Manggarai-Bekasi akan ditempatkan di lantai dua. Dengan begitu penumpang pun akan terbagi dalam lantai berbeda dan tidak menumpuk dalam satu peron.

Namun hal ini baru akan terwujud bila pembangunan Stasiun Manggarai selesai. Saat ini pembangunan terus dikejar. Butuh waktu untuk membangun sebuah stasiun dengan sistem modern. Apalagi dibangun dengan lintasan bertingkat yang mungkin baru pertama kali di Indonesia. Dalam dua tahun ini memang akan terjadi crowded yang cukup mengganggu. Solusi yang ditawarkan adalah membuka jalur feeder Transjakarta di Stasiun Tebet, Manggarai, Palmerah. Dengan adanya feeder Transjakarta, maka pengguna Commuterline bisa berpindah moda transportasi menghindari stagnasi di Stasiun Manggarai .

Muhammad Nurul Fadhila juga menjelaskan pengembangan stasiun Tanah Abang yang sedang dibangun Jembatan Penyeberang Orang (JPO) yang dilengkapi enam eskalator agar mobilitas pengguna bisa terurai . Bila JPO selesai maka penumpukan penumpang akan bisa teratasi. Ditambah akan beroperasi pula feeder Transjakarta sebagai pengumpan penggerakan pengguna transportasi.

Bila semuanya terwujud maka dua tahun ke depan kenyamanan transportasi urban akan jauh lebih baik dan nyaman. Termasuk akan ditambahnya jumlah perjalanan kereta dan jumlah rangkaian. Kenaikan jumlah penumpang memang berita baik, namun juga menjadi PR serius bagi penyelenggara untuk mengelolanya.

Komunitas Menjadi Garda Terdepan dalam Membantu Akses Komunikasi Publik
Kehadiran dan keberadaan komunitas pengguna Commuterline merupakan hal yang konstruktif dalam membantu penyebaran informasi publik yang perlu diketahui masyarakat luas. Adanya keterbukaan dan saling berkomunikasi dua arah menjadi pembuka sekat informasi.

Komunitas bisa membuka informasi penting yang ditemukan di lapangan sebagai dasar perbaikan layanan. Bahkan sebagai landasan dalam mengambil kebijakan strategis yang penting. Dengan adanya komunitas diharapkan pula informasi yang didapat juga di share baik melalui media sosial ataupun blog pribadi. Sehingga kerja bidang humas dan komunikasi menjadi lebih ringan dengan adanya komunitas.

Iklim komunikasi yang baik antara penyelenggara dengan komunitas harus terus dijaga dan dikembangkan. Karena, banyak hal penting yang bisa digali oleh penyelenggara untuk meningkatkan layanan transportasi urban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun