Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pistol Air

5 Agustus 2016   03:41 Diperbarui: 5 Agustus 2016   04:18 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lelaki tua itu tertawa penuh kemenangan . Berjingkrak jingkrak menari ala pasukan yang menang perang. Sementara pistol air terus memuntahkan pelurunya , air membasahi hampir seluruh pakaian si lelaki muda dan wanita muda.

“Ayah, kami menyerah . Kami menyerah. Jangan tembak kami dengan pistol air. Kami memang ingin mencuri harta ayah. Kami ingin menguras isi brankas ayah yang berisi surat rumah , perhiasan dan uang ayah. Maafkan kami anak anakmu yang tak tahu diri ini. “

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun