Menangani daging beku memang punya trik tersendiri. Karena daging beku yang baru dikeluarkan dari Freezer memiliki tekstur yang berbeda. Perlu proses yang harus dilakukan , daging beku tidak bisa langsung digunakan saat itu juga. Karena daging harus disegarkan terlebih dahulu, berikut trik menangani daging beku:
- Pindahkan daging ke dalam refrigerator atau di bawah air untuk proses penyegaran. Ingat, jangan lepaskan plastik yang menutupi daging. Hal ini untuk mengurangi kontak tangan.
- Lakukan penyegaran menggunakan air secara merata agar seluruh bagian daging beku dapat disegarkan untuk menghindari aktivitas bakteri atau mikroba yang merugikan.
- Jangan pernah membekukan ulang daging yang telah disegarkan. Masak segera setelah daging disegarkan. Pembekuan ulang akan merusak kualitas daging, mikroba dan bakteri akan berkembang cepat.
Menyiasati Harga Daging dengan ‘Arisan’
Sebenarnya ada beberapa kelompok masyarakat yang sudah cukup cerdas untuk menghadapi lebaran. Kelompok ini biasanya dikoordinir oleh orang yang sudah terbiasa membeli daging beku dalam jumlah besar. Di komplek tempat saya tinggal, membeli daging untuk Lebaran dilakukan 3-4 bulan sebelum bulan puasa. Harganya tentu masih terjangkau karena harga daging yang dijual menggunakan harga pada saat itu.
Tentu daging yang dibeli adalah daging beku dengan kualitas baik (secondary cut). Cara pembelian ini sudah dilakukan beberapa tahun setiap menjelang Lebaran. Sehingga gonjang-ganjing harga daging yang ‘selangit’ tak membuat saya kehilangan menikmati sajian daging ketika momen Lebaran. Jadi, rendang yang kami masak bukan jenis daging tetelan yang biasa kami masak sebelumnya. Momen Lebaran adalah momen spesial, yang pasti rendang yang kami masak memang daging yang pas.
Tapi, untuk mengikuti ‘arisan’ daging ini harus teliti. Jangan sampai jatuh ke orang yang tidak terpercaya. Seringkali hal ini disalahgunakan orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan terhadap konsumen. Pastikan orang yang mengkoordinir adalah orang yang terpercaya.
Lakukan dengan perjanjian tertulis sebagai bukti pembelian. Kapan daging akan didapat, jenis daging dan kualitasnya tentunya. Jangan terlalu terpengaruh dengan harga yang terlalu murah, bisa jadi harga yang terlalu murah malah punya ‘misi’ yang tidak baik. Jadi, tetap waspada dan teliti.
Saya sendiri cukup terbantu dengan arisan daging seperti ini. Daging berkualitas dengan harga yang terjangkau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H