Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berhati-hatilah Ketika Berkendara di Ruas Jalan Raya Serang, Nyawa Bisa Melayang

30 Mei 2016   11:52 Diperbarui: 2 Juni 2016   15:55 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lampu jalan di ruas ini juga sangat minim , alhasil hanya mengandalkan sinar dari lampu kendaraan . Selain rambu rambu jalan yang juga belum seluruhnya terpasang. Seperti peringatan jalan menyempit, jalan bergelombang, atau  garis pembatas yang  kadang tak jelas.

Setalah itu ruas Cikande hingga Balaraja juga mempunyai banyak titik titik berbahaya. Lubang menganga juga terdapat pada ruas ini. Ruas ini jauh lebih ramai . Beberapa jembatan belum diperlebar, sehingga terjadi penyempitan ruas.

Yang paling berbahaya adalah tidak adanya falitas untuk pejalan kaki, tidak ada rambu bagi penyeberang jalan. Kasus pejalan kaki tertabrak dan harus meregang nyawa bukan cerita aneh di ruas ini. Ruas dua arah yang tak punya pembatas jalan untuk pejalan kaki ini sangat berbahaya.

Kecelakaan kerap terjadi, korban luka hingga korban meninggal sudah berjatuhan. Masihkah jalan Raya Serang dibiarkan seperti ini. Bila kita mengadu ke pihak pemerintahan  kabupaten atau  provinsi , jawabannya jalan Raya serang itu milik pemerintah pusat. Itu jalan nasional.

Lewat artikel sederhana ini, dengan meghiba , saya minta tolong ke pemerintah pusat untuk melihat keadaan Jalan Raya Serang. Tolong perbaiki, jangan ada lagi korban yang jatuh. Apalagi sebentar lagi arus mudik akan datang. Dan itu hanya dalam hitungan minggu . Masih sempat ga ya ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun