Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Melihat dari Dekat ‘Wajah Baru’ Tiga Stasiun Lintas Barat Bersama Dirjen Perkeretaapian

9 Mei 2016   08:15 Diperbarui: 9 Mei 2016   19:07 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah puas berkeliling melihat fasilitas stasiun Maja, kami bersiap melanjutkan perjalanan ke tujuan kedua, Stasiun Parung Panjang.  Kami bersiap di peron menunggu kereta yang akan segera masuk dari arah  timur (Tanah Abang) .

Tak perlu berebut, karena stasiun Maja adalah stasiun akhir perjalanan sehingga masih banyak kursi kosong yang bisa dipilih. Lagi pula waktu itu adalah tengah hari, dimana pengguna kereta tidak dalam beban puncak. Lagi pula hari itu adalah hari libur.

img-5461-jpg-572fe09fc6afbd930f34443b.jpg
img-5461-jpg-572fe09fc6afbd930f34443b.jpg
Para Blogger sedang bersiap menuju stasiun Parung Panjang | Sumber : Rushan Novaly

Perjalanan dari stasiun Maja ke stasiun Parung Panjang sekitar 30 menit. Melewati lima stasiun sejak meninggalkan stasiun Maja. Pemandangannya cukup indah. Hamparan hijau persawahan menjadi pemandangan yang dapat dinikmati dari dalam kereta.

Sekitar jam 12:40 KRL yang kami tumpangi merapat juga di stasiun Parung Panjang. Tak butuh waktu lama kami segera keluar dari KRL. Berbeda dengan di stasiun Maja yang peronnya belum memiliki canopy, stasiun Parung Panjang sudah dilengkapi canopy sehingga sinar matahari yang menyengat tak terasa.

Sepintas, bangunan stasiun Maja dan stasiun Parung Panjang mirip. Tangga dari peron ke lantai dua juga punya konstruksi yang mirip. Dan benar saja ketika naik ke lantai dua, suasananya juga mirip sekali dengan bangunan stasiun Maja. Hanya ada beberapa titik yang berbeda. Bila distasiun Maja terdapat void untuk lalu lintas udara, nampaknya hal itu tidak terdapat di stasiun Parung Panjang.

img-5473-jpg-572fe4434323bd15058a678a.jpg
img-5473-jpg-572fe4434323bd15058a678a.jpg
Peron Stasiun Parung Panjang yang sudah menggunakan canopy | Sumber : Rushan Novaly

Ada tiga peron dengan tinggi elevasi 1 meter dari permukaan rel. Dari sisi luasan, Stasiun Parung Panjang memang lebih luas, peron yang telah dibangun sudah dapat memenuhi hingga 12 rangkaian kereta. Bahkan stasiun Parung Panjang bisa menampung kereta parkir (stand by).

Bangunan stasiun berkelir abu abu memanjang ke arah utara. Panjang bangunan  21 meter dengan lebar 36 meter dan tinggi mencapai 14,6 meter.  Jadi total luas bangunan 756 meter persegi .

Bila dihitung total  luasan lantai mencapai 2.400 meter persegi, diperkirakan dapat menampung pengguna kereta hingga 4.687 orang. Jadi daya tampungnya cukup besar sehingga dapat mengikuti kenaikan jumlah pengguna kereta hingga beberapa tahun kedepan.

Fasilitas yang tersedia juga lengkap, dilantai dua terdapat beberapa ruang yang nampaknya bisa digunakan untuk tenant , bisa sebagai toko cindremata, atau bisa pula berfungsi sebagai tempat layanan di area publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun