Namun, ketika mendengar ibu Dini bekerja single fighter alias seorang diri di humas tempatnya bertugas. Saya agak miris juga, sehebat apapun, seorang humas harus memiliki anggota tim yang bisa saling membantu dan melengkapi.
Ibu Dini mendapat pertanyaan serius ketika seorang juri dari kalangan internal (PLN) menanyakan bagaimana cara menaikkan positioning PLN yang saat ini dinilai kurang baik. Menurut juri, ada ketidak percayaan publik (masyarakat) mengadu ke call center:123.
Rupanya, jawaban ibu Dini dianggap belum memuaskan karena tidak menjawab akar pertanyaan yang diinginkan. Saya yang juga ikut mendengar pertanyaan tersebut punya jawaban lain: Positioning sebuah institusi memang bertalian dengan kinerja. Humas hanya bisa memberikan influent terhadap opini yang berkembang dengan sebuah data fakta yang dimiliki. Membantu menyebarkan ke banyak pihak sehingga terdapat proporsional berita dan melansir hal hal yang telah dilakukan.
Humas memang bukan tukang sulap , pekerjaannya bukan membuat berita ‘bohong’ tapi menyampaikan sebuah informasi, solusi dan feedback terhadap permasalahan yang ditemui oleh pihak internal dan eksternal.  Menjaga agar hubungan institusi dan masyarakat (pihak eksternal) setara dan berimbang.
Bersambung ke tulisan selanjutnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI