Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Ingat Bro, Blogger Bukan "Quiz Hunter" Apalagi Penonton Bayaran

11 April 2016   04:37 Diperbarui: 11 April 2016   10:43 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Ilustrasi blogger. Sumber gogel.web.id"][/caption]Berawal dari percakapan beberapa teman di grup WA tentang eksistensi blogger saat ini. Teman yang satu masih bernostalgia masa lalu yang enjoy sebagai blogger (Lha, memang sekarang sudah ga enjoy ?). Teman ini menuliskan, saat itu (dulu) tidak banyak aturan harus begini harus begitu. Ya, kalau ada undangan acara lalu datang tidak banyak kewajiban seperti saat ini.

Sekarang mau diundang saja mesti punya syarat dan ketentuan, misalnya harus punya follower sekian ribu, harus punya passion di bidang tertentu, harus punya artikelnya (biasanya minta link blog). Wih...ribet ya.

Belum lagi, persyaratan pasca memenuhi undangan. Wajib hyperlink ke alamat web si pengundang, harus ada banner, ga boleh typo satu kata pun, caption harus sesuai dengan tema, content tulisan harus menunjukan kesukaan terhadap produk/jasa, jangan nyinyir sama produk serupa, jangan dibanding-bandingkan dengan produk/jasa sejenis, lalu wajib di-mention, sertakan hastagh, sebarkan melalui FB, Twitter, Instagram dan sarana medsos pribadi lainnya. Sudah gitu persyaratan terakhir biasanya artikel dengan jumlah keterbacaan tertinggi akan jadi syarat penting untuk menang (kalau ada lomba blognya).

Pernah mengalami hal ini wahai para blogger? Tunjuk tangan bro. Tuh kan pada ngacung. Termasuk saya sendiri. Tanggapannya juga beda-beda, ada yang setuju, ada yang pasrah , ada yang ngedumel, ada yang nolak, ada yang mau demo malah, macam-macam tanggapannya.

Blogger saat ini memang telah jauh berkembang. Bukan cuma urusan tulis menulis. Sekarang ada Vlog, yang menjadikan video sebagai content atau tambahan dalam sebuah tulisan. 

Pelatihan bagaimana mengambil dan merekam gambar dengan ciamik dan benar sudah banyak pelatihannya. Modalnya kamera smartphone, kamera action, DSLR atau malah bawa kamera semi profesional biar lebih keren. Jadi kalau dulu ceprat cepret ambil gambar diam sekarang ambil gambar bergerak alias video.

Sebuah perkembangan yang menarik dan tak salah bukan? Blogger bisa menjadi seorang citizen journalist dari kejadian yang ada di sekitarnya dengan meng-upload video kejadian. Untuk ini TV swasta yang paling diuntungkan, karena sudah ada TV swasta yang menampung video para blogger, malah sudah ada aplikasinya di App Store. 

Video yang dianggap punya nilai berita yang menarik apalagi current affair, misal tentang kebakaran, kecelakaan lalin, pesawat jatuh, kapal tenggelam, penemuan mayat, apapun yang real time pasti disukai dan diambil para TV swasta. Eh, ada bayarannya lho. Lumayan sih. Cek bagi yang belum tahu.

Pengotakan Blogger

Apa lagi ini? Pengotak blogger? Emang ada blogger kotak-kotak? Tapi sumpah hal ini sudah jadi isu. Mungkin sudah agak lama. Saya sendiri masih belum paham benar pengotakan blogger.

Dulu sih setahun yang  lalu ada rekan Kompasianer yang melempar isu ini. Ada blogger yang dicap agak miring, seperti blogger bounty hunter, blogger goodie bag dan sebagainya. Saya sendiri tak banyak terpengaruh, lha saya anggap sebagai lucu-lucuan saja. Walaupun perkembangannya jadi gak lucu ya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun