Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Negeri Para LSM

25 Maret 2016   08:24 Diperbarui: 25 Maret 2016   09:31 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

LSM abal abal ini biasanya beroperasi ketika ada kesempatan. Mengatasnamakan peran pengawasan, namun mencari cari kesalahan semata. Mengorek ngorek ketidaktahuan , atau memanfaatkan keluguan masyarakat.

LSM abal abal seperti ini bukan saja merusak nama LSM sesungguhnya namun juga bertindak merugikan kepentingan publik. Bahkan bertindak kriminal dengan memeras atau melakukan intimidasi dan pengancaman.

Uniknya LSM abal abal ini pandai sekali memanfaatkan momen. Dimana ada kesalahan prosedur, kealpaan penerapan, atau bertindak seolah olah : seperti cinta tanah air dan melindungi kepentingan masyarakat. Kalau seperti ini jadi ingat kasus Zaskia Gotik yang melecehkan lambang negara lalu . Masih ingatkan ?

Penulis yang berprofesi sebagai penyuluh pertanian sering mendengar dari para pengurus kelompok tani yang mendapatkan ancaman dalam bentuk pemerasan ketika bantuan dana pengembangan pertanian diterima kelompok tani. Yang pusing tentu para pengurus kelompok tani ini. Biasanya para oknum LSM ini muncul secara berkelompok (4 hingga 8 orang) . Datang setelah maghrib, alias datang malam hari. LSM abal abal ini biasanya mencari cari kesalahan terlebih dahulu, lalu mengancam akan membawa kasusnya ke pihak berwenang dan ujungnya minta uang sebagai kompensasi tutup mulut .

Lain lagi dibidang pendidikan, Dana bantuan sekolah seperti BOS menjadi lahan empuk bagi para oknum LSM abal abal untuk bermain . Motifnya LSM datang kesekolah menemui kepala sekolah lalu bertanya ini dan itu. Berlagak seperti lembaga pengawas sekolah yang banyak tahu secara detil masalah penyaluran dana sekolah. Biasanya ujungnya sama, minta uang.

Masih banyak lagi permainan yang biasa dilakukan para oknum LSM abal abal. Tentunya LSM seperti ini malah merusak tatanan masyarakat. Opini yang berkembang saat ini begitu mendengar nama LSM akan terbanyang hal hal negatif yang membuat muak dan antipati.

Ada dugaan kehadiran LSM abal abal ini buah dari kesalahan dan lemahnya dari penegakan pengawasan . Sehingga pihak pihak ini mencoba memanfaatkan situasi untuk bermain di air keruh. Tentu bila dibiarkan , hal ini sanagt merugikan dan menghambat pembangunan.

Lihat saja , para petani dan kepala sekolah yang ketakutan sehingga sering bersembunyi atau malah jarang ada di tempat tugas. LSM abal abal menjadi momok yang tidak sedap. Kehadirannya bukan saja merugikan tapi sudah dalam taraf menakutkan sehingga ada cerita pejabat pemerintahan yang sering bersembunyi ketimbang menjalankan fungsi tugasnya.

Lho kenapa takut dengan LSM ? biasanya juga para pejabat atau pihak yang mendapatkan dana bantuan juga berbuat curang . Manipulatif dan tidak sesuai peruntukan alias menyalahi prosedur yang ada.Nah ini yang terjadi , yang satu memang tidak jujur eh yang satunya memanfaatkan untuk mengeruk keuntungan pribadi. Jadilah sebuah lingkaran setan yang tak putus putus.

Apa yang harus dilakukan ?

Sejatinya, diera keterbukaan informasi seperti saat ini tak perlu takut menghadapi LSM abal abal yang nakal. Selama sudah sesuai prosedur, sesuai peruntukan dan tidak menyalahi hukum dan perundangan tak perlu merasa gentar menghadapi oknum LSM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun