Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Bacalah Dulu, Baru Berkomentar

18 Februari 2016   08:53 Diperbarui: 18 Februari 2016   10:20 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang komentar juga kadang diisi dengan komentar yang tidak jelas juntrungannya. Sebagian diisi oleh akun ‘tuyul’ agar terlihat tulisan banyak dikomentari. Halah....ada ada aja.

Admin yang punya hak veto memang punya kewenangan menghapus komentar yang dinilai berbahaya karena melanggar SARA, berisi promosi , menghina secara keji pihak lain, bahasa yang tidak pantas karena menggunakan kata kata kotor.

Bijak Berkomentar, Cerdas Berargumentasi

Komentar adalah ruang ekspresi dan beropini. Ruang yang bebas dipakai untuk setuju atau tidak setuju. Ruang ini kadang malah sering kali diisi dengan bully yang ‘menyakitkan’ orang yang membacanya.

Ruang yang seharusnya diisi dengan argumentasi cerdas yang ciamik sehingga akan menambah cara pandang yang berbeda. Tak ada yang salah dari penulis yang beropini selagi bisa membuktikan opininya benar dan didukung fakta dan bukti yang valid.

Yang terjadi kadang opini yang asal semaunya saja. Hanya mengikuti kebencian yang sudah tertanam sebelumnya. Ketidaksukaan terhadap tokoh, institusi lembaga, partai hingga budaya tertentu. Kalau sudah begitu tak ada lagi yang positif bagi yang membacanya. Semuanya serba hitam pekat. Semuanya serba salah.

Orang yang berkomentar harusnya sadar, apa yang telah ditulis dalam ruang komentar akan terekam dengan baik . Akan diingat dengan baik . Jejaknya akan dicatat dengan baik. Seperti halnya tulisan, berkomentar juga dibutuhkan sifat bijak dan cerdas.

Jangan asal berkomentar padahal tidak tahu apa yang sesungguhnya terjadi. Hanya ingin terlihat berbeda dan terlihat melawan mainstream. Atau sebaliknya asal ikut pendapat mainstream tanpa membaca apa yang sesungguhnya ditulis .

Sebelum Men-share tautan, Bacalah Terlebih Dahulu

Satu lagi, banyak orang sangat senang men-share tautan. Hal yang sah sah saja. Apalagi men-share tautan yang bermanfaat bagi orang lain. Dengan begitu banyak kebaikan yang dapat dibaca orang lain.

Namun sayangnya banyak pula orang yang tidak membaca secara baik apa tautan yang akan dibagikan. Apakah berisi hal yang benar. Karena kadang yang dibagikan adalah berita hoax. Berita yang tidak bisa dipertanggung jawabkan. Baik karena konten isi ataupun jelang waktu alias invalid date.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun