Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

URGENT: Revitalisasi Kawasan Banten Lama

14 Februari 2016   22:28 Diperbarui: 15 Februari 2016   02:02 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Pintu Paduraksa yang masih berdiri kokoh | Foto:Rushan Novaly"][/caption]

Tulisan ini adalah satu dari dua tulisan. Tulisan sebelumnya baca disini

Berbicara langsung dengan ketua Dewan Kenadziran Kesultanan Banten Tubagus Ismetullah Al Abbas ada hal yang mendesak harus dilakukan yaitu : Revitalisasi kawasan Banten Lama.

Kenapa hal ini menjadi bahasan menarik bagi penulis karena melihat langsung kawasan yang nampak tak teratur. Ketika memasuki keraton Kaibon akses jalan menuju lokasi sangatlah tidak memadai. Karena lebar badan jalan hanya bisa dilalui oleh dua kendaraan kecil. Hal yang sama ketika memasuki kawasan Masjid Agung Banten dan kawasan keraton Surosowan.

Lokasi sekitar keraton juga nampak kumuh. Beberapa truk pasir parkir di depan Keraton Kaibon seakan tak perduli dengan situs cagar budaya yang sangat bernilai. Masyarakat sekitar juga membangun rumah semipermanen persis diseberang Keraton. Malah pagar pembatas keraton dipakai sebagai tempat menjemur pakaian. Sebuah pemandangan yang sangat mengganggu.

[caption caption="Kontras, lingkungan sekitar yang semrawut | Foto:Rushan Novaly"]

[/caption]

Keraton Kaibon saat ini berdiri ditanah yang lebih rendah dari jalan raya. Serupa cerukan . Dengan kontur tanah yang seperti itu tak ayal bila hujan lebat maka kawasan keraton Kaibon akan tergenang air. Apalagi aslinya keraton Kaibon dibangun dikelilingi air. Saat ini pun masih terlihat danau kecil disisi kanan keraton yang dulunya adalah aliran air guna membuat keraton lebih sejuk.

Disamping danau kecil tersebut terdapat sebuah pohon besar yang nampak tua. Pohon yang memiliki sulur sulur yang memanjang hingga menyentuh tanah . Beberapa anak anak kecil nampak bergelantungan dibawah pohon . Menirukan gerakan tarzan yang melompat diantara pohon pohon.

Ketika penulis bertandang. Beberapa pengunjung lainnya juga sudah berada dilokasi. Nampak sepasang muda mudi dengan pakaian pengantin bersiap mengambil foto pre-wedding. Fotografer dan pengarah gaya sibuk mengatur pasangan tersebut. Ini sebagai bukti keraton Kaibon sangat eksotis .

Kemegahan keraton Kaibon walau tinggal sisa sisa bangunan masih memikat . Pintu gerbang berukuran besar dengan nama pintu Paduraksa (khas bugis) terlihat gagah. Walau dinding bangunan nampak telah terkelupas. Terlihat susunan bata merah yang berukuran besar.

Tempat yang masih nampak utuh dan dapat digunakan adalah bekas masjid keraton . Walau beberapa lantai nampak mengelupas. Bangunan masjid ini menjadi ciri khas keraton Kaibon. Ketika penulis berdiri di pelataran bangunan ini nampak struktur bangunan masih kokoh. Bila saja bangunan ini di rehabilitasi atau di renovasi tanpa menghilangkan gaya arsitektur aslinya.

[caption caption="Menara Masjid Agung Banten | Foto : Rushan Novaly"]

[/caption]

Bangunan ini bisa digunakan untuk keperluan penyimpanan barang koleksi purbakala . Penulis membayangkan sebagian bangunan keraton Kaibon dibangun kembali mengikuti gaya arsitektur lamanya. Hal ini masih dimungkinkan Undang undang cagar budaya. Tentu melalui pembentukan Tim sidang pemugaran yang melibatkan pihak pihak terkait.

Mencontoh Revitalisasi Kota tua Medina di Tunisia

Kawasan Banten lama sejatinya adalah sebuah tatanan kota tua. Kota yang dibangun sejak abad XVI ketika Sultan Maulana Hasanudin memimpin kesultanan Banten. Bila dilakukan pembenahan dan di-rekonstruksikan kembali akan nampak bentuk kota tua yang penuh warisan arkeologi bernilai.

Kawasan Banten lama dulunya adalah sebuah kawasan kota dengan tatanan yang unik dimana aliran sungai disekeliling kota mengarah ke muara ke pantai utara Jawa dipelabuhan Kramatwatu.

Selain keraton Kaibon terdapat keraton Surosowan, benteng Spellwijk , Masjid agung dan Vihara. Nah karena semua tempat tersebut berada dalam satu kawasan yang terintegrasi maka kawasan Banten lama seharusnya direkonstruksi ulang sebagai proses revitalisasi kota tua.

Seperti apa yang dilakukan di Medina , Tunisia. Medina merupakan kota tua bercirikan arsitektur Islam yang telah berusia ratusan tahun. Dengan ciri arsitektur unik yang langka dan hanya ada pada zamannya ketika itu. Bentuk khas ini sengaja dipertahankan.

Di kota tua Medina terdapat sebuah masjid besar yang telah berusia tua ditengah kota. Di kota tua Medina juga terdapat dinding benteng yang ditandai dengan lorong jalan panjang yang menghubungkan pintu gerbang benteng.

Terdapat pula pasar (souk) yang menandakan adanya pergerakan ekonomi masyarakat. Pasar tradisional ini hidup seirama dengan denyut nadi kota tua yang menjadi pusat wisata kota tua.

Disekitar masjid juga terdapat kuburan para wali atau penyebar agama Islam. Kuburan bernilai sejarah ini persis sama dengan keadaan di sekitar Masjid Agung Banten.

Kota Medina juga memiliki benteng pertahanan yang menjadi penyangga dan pelindung kota dari serangan musuh. Ada dua benteng Bouchaira yang terhubung dengan laut Mediterania. Benteng benteng disekeliling kota memang menjadi cirikhas unik kota Medina.Benteng ini dibangun pada abad XII untuk melindungi pusat kota oleh kaum Almounath .

Hal lain yang menarik dari kota Medina adalah pengaturan air untuk bahan baku air minum dan kebutuhan kota. Sebagai kota yang warganya mayoritas beragama Islam (98%) kebutuhan air untuk wudhu juga cukup besar, maka kota Medina memiliki air mancur (Fonduq) dan tempat pemandian umum yang dinamakan hamman. Pemandian hammam memiliki suhu air berbeda beda. Pemandian hamman juga banyak ditemukan dibeberapa tempat sekitaran kota Medina.

Arsitektur khas kota Medina juga dapat dipertahankan , baik rumah penduduk, pusat pemerintahan hingga kebudayaan tradisional. Keberhasilan revitalisasi kota Medina adalah upaya keras pemerintah Tunisia dalam menjaga, memugar bagian kota yang rusak, hingga mempertahankan arsitektur asli sejak abad XII.

Peran pemerintah Tunisia ini berhasil menjadikan Kota Medina sebagai salah satu cagar budaya dunia, satu dari tujuh puluh di dunia. Kota Medina adalah contoh dari kekayaan arsitektur dan seni budaya dekoratif pada bangunan

Strategi Pengembangan Kawasan Banten Lama

• Menjadikan kawasan Banten lama sebagai destinasi wisata dan tempat ziarah spiritual dengan daya tarik tinggi.

• Perlu strategi pengembangan dan pengelolaan yang efektif dan menarik bagi investor , sekaligus akomodatif terhadap pengembangan ekonomi lokal

• Memasukan kegiatan yang menghidupkan ekonomi kawasan namun tidak mematikan living culture dan ekonomi lokal

• Didukung oleh pola kerja sama public-private partnership dan peranan aspirasi masyarakat

• Perlu lembaga yang memiliki otoritas khusus dalam mengelola kawasan dan memperbaiki aspek legal dan pajak

• Meningkatkan sarana dan prasarana lingkungan untuk menciptakan ruang ruang kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya dengan tetap mempertahankan karakter kawasan.

Masalah Utama Banten Lama

1. Infrastruktur Buruk: Jalan akses menuju lokasi dalam kondisi tidak baik karena sebagian jalan rusak . Sebagian jalan tergenang air.

2. Kualitas Lingkungan tidak Kondusif: wilayah sekitar situs cagar budaya terlihat semrawut. Tata lingkungan yang tidak tertata sehingga terlihat kumuh, kotor dan banyak pengrusakan seperti corat coret di dinding bangunan situs yang seharusnya steril dari tindakan tidak bertanggung jawab.

3. Kebijakan Tidak Terpadu: kebijakan yang belum terarah dan terpadu/terintegrasi, program kegiatan masih terpisah antardinas, birokrasi yang tidak jelas.

4. Citra Mengganggu : Banyaknya pengamen , anak anak peminta minta, lingkungan kotor, semrawut.

Konsep Revitalisai Banten Lama

1. Revitalisasi Fisik: Pembangunan sarana parkir, Toilet umum yang bersih dan cukup, pelebaran jalan akses masuk.

2. Membuat alternatif untuk menarik kegiatan wisata ke Banten Lama.

3. Melokalisir pedagang disekitaran masjid agung, membuat pasar/los khusus pedagang kaki lima sehingga tidak terlihat semrawut dan kotor.

4. Menjadikan situs berharga sebagai aset yang harus dilindungi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun