Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Wajah Baru KompasTV, News TV

29 Januari 2016   19:06 Diperbarui: 29 Januari 2016   19:17 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Sesaat sebelum acara Live | Foto : Rushan Novaly"][/caption]Jakarta Convention Center (JCC) 'pecah' . Lagu “Bongkar” Iwan Fals langsung mendobrak suasana . Kilatan lampu, dentuman suara hingga aksi panggung Iwan Fals berhasil menaikkan ‘tensi’. Selain lagu “Bongkar” , Iwan Fals juga menyanyikan lagu “Bento” dan lagu “Wakil Rakyat”.

Jelas tiga lagu Iwan Fals ini adalah lagu yang berisi kritik sosial . Seperti ingin menyiratkan KompasTV akan meneguhkan posisinya sebagai TV berita penyeimbang yang bebas dari dikte kekuatan tertentu.

Selain Iwan Fals, Kotak, Trio Lestari, Candil, Sruti, Cherrybelle, tampil memukau para undangan. Apalagi tampil pula Panji , Cak Lontong , Butet Kertarajasa, Babe Cabita, Dicky Difie dan Akbar yang berhasil mengocok perut dengan nada satir.

Gelaran “Suara Indonesia” malam itu juga dihadiri orang nomor dua di negeri ini, Wakil presiden Jusuf Kalla. Kehadiran Yusuf Kalla memang spesial karena diawal berdirinya KompasTV , Jusuf Kalla adalah salah seorang host dalam acara JK (Jalan keluar).

Malam itu resmi sudah KompasTV meneguhkan dirinya sebagai TV berita dengan tagline “Suara Indonesia”. Wapres Jusuf Kalla berkenan menekan tombol secara simbolik.

Selain meneguhkan sebagai TV Berita, KompasTV juga memberikan penghargaan kepada empat orang yang telah menorehkan prestasi yang luar biasa pada zamannya. Prestasi yang mebanggakan Indonesia.

Adalah Ellyas Pical, petinju legendaris Indonesia yang berhasil menyabet gelar juara dunia pada era 1985 hingga 1989. Elly biasa ia disapa, lahir di pulau Saparua, Maluku . Elly berhasil merebut gelar juara kelas Bantam ringan IBF pada tanggal 2 Mei 1985 setelah mengkanvaskan petinju asal Korea selatan. Sejak itu Elly seperti tak tertahankan . Petinju petinju kenamaan kelas dunia berhasil dikalahkan . Hook dan Uppercut kirinya memang mematikan.

Keberhasilan Ellyas Pical merebut gelar juara dunia seperti mimpi disiang bolong. Semua orang bangga atas keberhasilan Ellyas Pical. Seluruh media massa menyanjung nyanjung kehebatan Ellyas Pical. Berita Ellyas Pical begitu luar biasa. Tak ayal Ellyas Pical menjadi idola anak muda Indonesia.

Era kejayaan Elly mulai meredup pasca kekalahannya dari petinju Khaosai Galaxy asal Thailand dalam usaha penyatuan gelar badan dunia IBF dan WBC. Pertandingan hidup mati itu disaksikan seluruh rakyat Indoensia. Saya masih ingat ketika menyaksikan pertarungan penting itu. Khaosai Galaxy ternyata petinju tahan pukul. Berkali kali berhasil dipukul petinju Thailand itu masih mampu berdiri dan membalas . Ellyas Pical kalah ketika itu. Jatuh tersungkur terkena pulukan. Pertandingan re-match dilakukan untuk membalas kekalahan dan merebut gelar dunia. Sayang, Ellyas Pical tak berhasil.

Namun sayang ketika prestasi Ellyas Pical mulai meredup , karir tinjunya terhenti pada tahun 1989 setelah Ellyas Pical menyatakan gantung sarung tinju. Kehidupan pribadi Elly terus menurun, apalagi Elly terkena masalah narkoba ketika terjadi penggerebekan di sebuah tempat hiburan malam. Elly dinyatakan bersalah dan dihukum 7 bulan. Elly benar benar dibawah titik kulminasi. Kehidupannya disangkutkan dengan jaringan narkoba . Elly diperalat oleh para bandar narkoba.

Ellyas Pical adalah kisah muram mantan atlit yang hidupnya terlunta lunta. Elly memang tidak sendiri. Ada ratusan mantan atlit yang bernasib sama. Sengsara di era tuanya. KompasTV melihat sisi berbeda dari diri Elly. Prestasinya yang mengkilap dimasa jayanya telah berhasil mengangkat nama Indonesia didunia Internasional. Ellyas Pical adalah “Suara Indonesia” ketika zaman emasnya.

Selain Ellyas Pical yang berasal dari dunia olahraga. KompasTV juga memberikan penghargaan kepada Indro Warkop DKI. Laki laki yang sudah memainkan 39 Film layar lebar (34 Film bersama Alm Dono dan Kasino sebagai Warkop DKI) . Humor adalah dunia yang paling cair dalam memberikan kritikan sosial. Humor ‘menyentil ‘ pihak lain tanpa membuat darah mendidih.

Warkop yang awalnya digawangi lima mahasiswa Fisip UI , Dono, Kasino, Nunu , Rudi Badil dan satu mahasiswa Universitas Pancasila, Indro akhirnya hanya tinggal tiga orang. Dono , Kasino dan Indro yang lebih dikenal sebagai Warkop DKI. Perjalanan tiga laki laki ini mengantarkan ketiganya sebagai komedian yang menjadi barometer humor Indonesia. Humor gaya Warkop memang berbeda dengan gaya humor ala Srimulat atau humor ala lenong betawi.

Era delapan puluhan hingga sembilan puluhan Warkop DKI terus berkarya lewat film yang dari judulnya sudah menyiratkan sindiran halus yang jarang disadari. Bahkan dalam humor gaya berseloroh anggota Warkod DKI menjadi tonggak dari apa yang disebut Stand Of Comedy .

[caption caption="Indro Warkop sedang berada di atas panggung utama | Foto : Rushan Novaly"]

[/caption]Selama era orde baru dimana tidak semua orang berani melakukan kritik sosial , Warkop DKI sudah melakukannya. Walau terlihat remeh , sindirin yang dilempakan warkop mampu membuat masyarakat tertawa . Paling tidak menertawakan diri mereka sendiri.

Dalam ranah jurnalistik KompasTV menganugrahkan penghargaan kepada tokoh wanita yang membawa hal baru dan modern dalam media redaksi televisi swasta. Sumita Tobing, wanita eksentrik yang enerjik ini pernah mengenyam pendidikan jurnalistik di Ohio , Amerika serikat.

Sumita Tobing menjadi wanita pertama yang menjadi pemimpin redaksi (pemred) televisi swasta dan pernah menjadi Direktur Utama TVRI . Dizamannya wawancara dengan narasumber dilakukan dengan gaya berani memotong pembicaraan narasumber. Gaya wawancara memotong motong ini sebenarnya tidak lazim dan tidak dikenal sebelumnya.

Adalah wawancara “cabut gigi” yang membuat karir cemerlang Sumita Tobing terjungkal. Pejabat Orba tersinggung dengan isi wawancara yang menyindir kekuasaan. Sumita Tobing juga terkena kasus tuduhan korupsi pengadaan alat alat siar di TVRI. Sumita Tobing memang orang yang mengingikan segalanya efektif dan cepat. Kurang mengindahkan prosedur yang berlaku. Inilah yang membuat Sumita Tobing terkena tuduhan korupsi. Seperti yang disampaikan Ishadi SK, orang seperti Sumita Tobing konsen terhadap result namun abai terhadap prosedur.

Sumita Tobing berhasil mendidik banyak jurnalis televisi muda yang kini telah banyak memegang  posisi penting di beberapa TV swasta. Sumita Tobing berperan dalam menelurkan program televisi yang sebelumnya belum pernah ada. Boleh dibilang Sumita Tobing adalah peletak dasar modernisasi program pemberitaan di TVRI.

Tokoh bersinar yang juga mendapatkan perhargaan adalah penyanyi keroncong Waldjinah. Siapa yang tak kenal lagu Walang kekek dan Jangkrik Genggong yang begitu familier ditelinga masyarakat Indonesia. Waldjinah adalah sosok penyanyi yang konsisten dengan pilihan hidupnya selama 45 tahun. Waldjinah menjadi penyanyi keroncong yang berhasil menjadikan lagu keroncong diterima masyarakat luas. Waldjinah memulai debut bernyanyi sejak usia 22 tahun.

Walau kesehatannya kini menurun akibat penyakit lambung dan usus , Waldjinah tetap konsisten untuk terus bernyanyi keroncong. Pada malam penganugrahan Waldjinah masih menunjukkan kemampuanya bernyanyi.

Waldjinah yang mendapatkan beberapa penganugrahan termasuk penghargaan Lifetime Achievement pada gelaran Anugrah Musik Indonesia (AMI) pada tahun 2013. Waldjinah juga terobsesi untuk menularkan musik keroncong kepada anak muda Indonesia dengan mendirikan sekolah musik keroncong gratis dari jenjang SD hingga SMA. Waldjinah di daulat sebagai Ibu keroncong Indonesia.

Kenapa KompasTV memilih TV Berita

KompasTV didalam lingkar usaha kompas gramedia adalah ‘si anak bungsu’ yang disayang . Lahir sejak tahun 2008 namun tayang perdana pada 9 September 2011. KompasTV memang memasuki segmen televisi inspirasi dan hiburan keluarga Indoensia.

Dengan jaringan yang mencapai 118 kota dan kabupaten. KompasTV dapat dinikmati lebih dari 200 juta penduduk Indonesia. Saat ini kompasTV menyatakan sebagai TV multi plattform. Karena dapat dilihat dimana saja melalu kemampuan live streaming di www.kompas.tv/live.

Kehadiran kompasTV sebagai Televisi berita memang tidak terlalu mengejutkan banyak pihak. Karena KompasTV berada dalam lingkar media besar Kompas Gramedia. Berdiri sejak orde lama Kompas telah membuktikan konsistensi dalam pemberitaan. Nama kompas sendiri adalah pemberian Presiden Soekarno.

KompasTV memang sudah menempuh jalan yang benar. Televisi berita memang telah ada, Metro TV dan TV One adalah dua TV yang secara tegas mengambil segmen news . Kehadiran KompasTV menjadi pilihan yang menarik, karena kontestasi pilpres tahun 2014 kemarin menunjukan adanya TV news yang punya kecenderungan keberpihakan dalam pemberitaan.

KompasTV tentu mendapatkan celah yang paling mungkin untuk dipilih karena dinilai tidak punya kepentingan dibelakang kepemilikan saham TV. Sejatinya TV berita tidak memiliki tendensius terhadap salah satu kelompok. Cover both side , memberikan perimbangan berita secara adil. Apalagi diera demokrasi yang membuat TV berada di persimpangan sulit.

[caption caption="Iwan Fals menggebrak JCC "Bongkar" | Foto : Rushan Novaly"]

[/caption]Mengangkat kejujuran, memberitakan kebenaran, tidak menyimpulkan dan memberikan ruang kepada seluruh pihak dengan berimbang. KompasTV bisa menjadi Televisi yang punya cara pandang yang lebih luas, adil dan benar.

Begitu besarnya keinginan publik terhadap sosok televisi yang netral dan tidak memihak. Rasanya KompasTV bisa mewujudkan apa yang diharapkan masyarakat Indonesia. Semoga saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun