Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Salah Urus Transportasi, Kerugian yang Didapat Tak Terhitung

28 Januari 2016   06:00 Diperbarui: 28 Januari 2016   07:30 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Walau memang masih ada tanda tanya apakah pemerintah saat ini benar-benar ingin membangun infrastruktur secara besar-besaran ataukan hanya sekedar placebo delivery yang merupakan pencitraan semata. Peletakan batu pertama (ground breaking) dan sidak yang dilakukan Presiden Jokowi apakah bagian dari menambah semangat para birokrat untuk segera menjalankan fungsi fungsinya atau hanya upaya menarik simpati masyarakat? Pertanyaan ini akan mudah dijawab ketika melihat hasil kinerja pemerintah dalam pembangunan infrastruktur.

MTI tentu menyambut baik apa yang sedang dikerjakan pemerintah untuk membuka akses akses jalan, membangun pelabuhan laut, bandar udara perintis, kapal penyeberangan perintis . Ada 17.000 pulau di Indonesia yang perlu dibangun sarana transportasinya.

Perlu anggaran super jumbo untuk menyelesaikan seluruh sektor transportasi. Anggaran di APBN tak akan sanggup. Apalagi proyeksi pertumbuhan nasional bergerak pada angka 5,3% dengan inflasi yang menyentuh angka 4% .

Anggaran yang dimiliki Kementerian Perhubungan sebesar Rp 48,5 Trilyun sedang anggaran Ditjen Bina Marga pada angka Rp 43,28 Trilyun. Lebih dari itu pemerintah hanya mengandalkan dana BUMN untuk mau berinvestasi dan pemeliharaan aset infrastruktur. Artinya anggaran pemerintah untuk sektor transportasi terbatas.

Sektor Transportasi belum bisa mengandalkan kapasitas fiskal daerah yang hanya mengalokasikan 1-3% dari belanja daerah pada APBDnya. Itupun sebagian besar dialokasikan untuk pemeliharaan jalan. Padahal kebutuhanya bisa tiga hingga empat kali dari sekarang.

Sedang belanja pemerintah pusat untuk DAK transportasi (perdesaan, keselamatan, perkotaan) masih sangat terbatas dan harus terus diperbesar. Pemerintah pada tahun 2016 menganggarkan pengadaan bus untuk pemerintah daerah, sayangnya hal ini malah akan menjadi PR pemerintah daerah untuk menganggarkan dana perawatan. Hal ini akan berdampak pada kesehatan bus itu sendiri.

MTI Transportation Outlook 2016

Transportasi adalah rangkaian kerja yang saling terkait antara tahun sebelumnya. Capaian transportasi 2015 akan menjadi cerminan pada transportasi 2016. Kontuinitas permasalahan yang merembet pada tahun berikutnya. Isu pada tahun 2015 akan menjadi isu pula pada tahun 2016.

Isu keselamatan transportasi masih menjadi isu penting yang harus diselesaikan. Kecelakaan sepanjang tahun 2015 baik kecelakaan udara, laut, darat termasuk perkeretaa apian masih menyisakan pertanyaan besar. Apakah keselamatan transportasi 2016 akan lebih baik daripada tahun 2015? Tentu jawabannya ada pada konsistensi regulator dan kedisiplinan operator transportasi. MTI sendiri mendorong agar pemerintah memperbaiki infrastruktur, sarana, pengawasan dilapangan serta edukasi publik dalam satu paket progra yang tidak terpisah.

Selain isu keselamatan transportasi. Wajah transportasi 2016 membutuhkan pengembangan SDM Transportasi yang handal. Pengembangan sarana infrastruktur sektor transportasi secara besar besaran akan timpang bila tidak didukung oleh SDM subsektor transportasi yang sepadan. Hal ini akan menimbulkan masalah yang mengganggu. Pelabuhan baru, bandara baru, pembelian pesawat baru hingga pengadaan jalur kereta baru memerlukan SDM yang sesuai spesifikasi yang dibutuhkan. Hal ini terkait dengan masalah layanan dan keselamatan transportasi.

Maka perlu dibuka program studi yang dibutuhkan subsector transportasi. Perguruan tinggi di Indonesia belum banyak menyenggarakn program pendidikan khusus sektor transportasi. SDM yang handal dan bersertifikasi sangat dibutuhkan sektor transportasi. Membangun SDM sama pentingnya dengan membangun infrastruktur transportasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun