Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Teror Sarinah Tak Goyahkan Pariwisata Indonesia

17 Januari 2016   09:39 Diperbarui: 17 Januari 2016   12:09 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Life must go on’. Sehari pasca kejadian bom dan baku tembak antara lima orang terduga teroris dan aparat kepolisian di sekitar pusat perbelanjaan Sarinah . Jakarta sudah kembali normal. Jalan protokol MH Thamrin terlihat kembali ramai dan macet. Aktivitas perkantoran dan bisnis buka seperti biasa. Hanya terlihat pengamanan yang lebih diperketat.

Di sekitar pusat perbelanjaan Sarinah antara jalan KH Wachid Hasyim dan Jalan Agus Salim terlihat lalu lalang orang menuju kantor ataupun menuju tempat belanja . Tempat kuliner baik restoran maupun penjaja kali lima tetap melayani pembeli. Sejumlah ‘bule’ jalan Jaksa juga terlihat sedang asyik kongkow di beberapa sudut jalan. Tak ada wajah tegang ketakutan.

Beberapa orang memang masih mengenakan celana pendek sambil saling sapa mondar mandir membeli beberapa kebutuhan harian.

Sementara turis yang menginap di hotel Pullman yang tak jauh dari lokasi kejadian tetap normal. Para turis mancanegara tetap stay. Tak ada pembatalan kamar apalagi eksodus turis pulang kenegara asalnya. Hal itu tampak nyata ketika orang nomor satu negeri ini datang menyambangi hotel Pullman setelah sebelumnya mengunjungi Pusat perbelanjaan Sarinah.

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan pada Jum’at (15/1) . Setelah menyapa para petugas dan pengunjung pusat perbelanjaan Sarinah tentang keadaan saat ini pasca tragedi sehari sebelumnya. Keadaan telah normal 100 persen . Dalam pernyataan resminya di teras pusat perbelanjaan Sarinah Presiden Joko Widodo mengungkapkan tak ada lagi ketakutan dengan nada santai Presiden berujar “Saya melihat semuanya sudah kembali normal. Yang didalam, penjaga penjaga toko, makanan, semuanya saya tanyai. Kemarin memang agak takut tetapi sekarang sudah normal kembali , tidak ada masalah”

Menteri Pariwisa Arif Yahya pada Jum’at malam (15/1) juga melakukan blusukan ke beberapa hotel disekitar Pusat perbelanjaan Sarinah. Didampingi staf kementrian Pariwisata lainnya, Arif Yahya mengunjungi Hotel Mercure Sabang, Hotel Ibis dan Hotel Pullman. Dalam kunjungannya Arif Yahya mendapatkan penjelasan dari GM Hotel Mercure, Rinda Togatorof , tingkat hunian pada hari kamis 91 persen dan pada hari Jum’at turun menjadi 70-an persen . Hal ini wajar karena kebanyakan hotel di tengah kota yang notabene diisi oleh pebisnis, biasanya ramai ketika weekdays. Pada saat kejadian tidak ada tamu yang tiba tiba check out .

Tingkat okupansi masih diatas 50 persen dan tidak ada pembatalan kamar . Rata rata hotel di Jakarta tetap menerima kunjungan . Termasuk industri pertemuan, insentif, konvensi dan pameran (MICE) . Walau ada pembatalan sifatnya hanya bersifat pengunduran jadwal mengikuti perkembangan yang terjadi.

Wisata di Indonesia Tetap Normal

Sektor wisata yang biasanya rentan terhadap isu keamanan nampaknya tak banyak terpengaruh. Sejumlah hotel di kawasan elite Jakarta tetap menerima tamu wisatawan asing. Tak ada pembatalan kamar. Beberapa even internasional seperti pameran edukasi tetap berjalan normal. Seperti Australia and New Zealand Education Expo 2016 yang diadakan di hotel Pullman Thamrin pada hari Sabtu (16/1) tetap berjalan sesuai rencana.

Menurut Didien Junaedi yang saat ini menjabat sebagai ketua umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia. Sampai kamis malam sudah 14 hotel di Jakarta telah dihubungi tim pusat krisis. Hotel hotel memang telah menambah tingkat pengamanan secara maksimal namun tak ada eksodus para tamu hotel dan pembatalan pemesanan kamar.

Kementerian Pariwisata juga terus memantau perkembangan sambil terus memaksimalkan informasi keamanan destinasi wisata. Menteri Pariwisata Arif Yahya menyatakan tim pusat krisis telah berkoordinasi dengan seluruh anggota yang tersebar di daerah. Sejauh ini Arif Yahya menyatakan setelah serangan teror dan bom di Jakarta tak ada pemabatalan pemesanan hotel, penerbangan, paket tur wisatawan ke Jakarta, Bali, Batam dan Yogyakarta . Sejauh ini sektor pariwisata tak mendapatkan gejolak akibat teror di Jakarta.

Memang pengamanan di sejumlah wilayah destinasi wisata ditingkatkan. Bandara I Gusti Ngurai Rai Bali memang manambah personil keamanan, bandara yang menjadi pintu gerbang terbesar wisata di Indonesia ini memang selalu menjaga keamanan secara maksimal. Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan seluruh wisata di Bali aman dan terkendali, wisatawan domestik maupun asing tetap tenang dan tak perlu panik karena aparat keamanan Indonesia mampu mengatasi keamanan dengan cepat.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Bandara I Gusti Ngurai Bali telah mendapat kunjungan sebanyak 3,650 juta orang wisatawan mancanegara. Menyusul Bandara Soekarno-Hatta Jakarta yang kedatangan 2,1 juta kunjungan di tempat berikutnya Bandara Hang Nadim, Batam 1,37 juta kunjungan wisatawan.

Masih menurut data BPS jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada rentang Januari hingga November 2015 mencapai angka 8,8 juta orang naik sebesar 3,23 persen dibanding pencapaian pada periode yang sama pada tahun 2014 sebesar 8,52 juta wisatawan .

Selain itu data Tingkat Penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di 27 provinsi pada periode November 2015 menyentuh pada angka 56,08 persen naik sebesar 1,63 poin dibanding pada periode November 2014 yang hanya mencapai angka 54,5 persen.
Dari data data tersebut dapat ditarik kesimpulan sektor pariwisata , merupakan sektor yang terus bergerak positif. Walaupun terjadi pelemahan ekonomi dunia, nilai tukar mata uang internasional yang tidak stabil, menurunnya nilai jual minyak dunia hingga terjadinya serangan teror bom . Sektor pariwisata tetap tumbuh dengan baik.

Nilai investasi sektor pariwisata di Indonesia juga tergolong fantastis. Destinasi menarik yang kini terus menarik investor mancanegara adalah Raja ampat di provinsi Papua Barat . Adalah Meridian Capital Hongkong yang akan menggelontor dananya hingga US$ 100 juta .

Dari data Badan Koordiansi Penanaman Modal (BKPM) sektor pariwisata Indonesia membukukan nilai realisasi pengucuran investasi menyentuh angka US$ 884,32 juta pada rentang periode Januari hingga September 2015 . Jumlah ini melambung dibanding nilai investasi pada rentang yang sama pada tahun 2014 yang hanya mencapai US$ 684,8 juta. Diproyesikan nilai investasi sektor pariwisata akan mampu digenjot hingga mencapai angka 1,17 miliar dolar AS pada akhir 2015.

Kenaikan investasi di sektor pariwisata memang naik secara signifikan karena berbading lurus dengan semakin bergairahnya kunjungan wisatawan mancanegara yang banyak mengalir dari Tiongkok,Jepang dan beberapa negara Uni Eropa . Bali masih menjadi idola utama. Selain itu wisata bahari yang kini terus berkembang di Sulawesi , Maluku dan Papua juga akan menaikan jumlah wisatawan manacanegara.Saat ini banyak permintaan kapal pesiar mancanegara yang ingin masuk ke perairan Indonesia dan menyambangi destinasi wisata seperti Raja Ampat, pulau komodo, wakatobi,  Bali, lombok hingga beberapa pulau eksotis lainnya.

Cepatnya Penanganan Teror

Penanganan teror yang cepat dari pihak aparat keamanan Indonesia adalah kunci cepatnya Indonesia pulih. Disamping tak dapat dipungkiri peran masyarakat sosial media yang dengan cepat merespon positif baik menggunakan tagar KamiTidakTakut , tagar PelajarTidakTakut, maupun aksi solidaritas dari komunitas dikalangan masyarakat maupun aksi pimpinan dunia yang memberikan dukungan moril kepada Indonesia.

Aparat Indonesia hanya membutuhkan waktu empat jam untuk memulihkan keamanan sekitar pusat perbelanjaan Sarinah. Dalam rentang tujuh jam berikut keadaan benar banar normal kembali. Jadi total aparat keamanan Indonesia hanya membutuhkan 11 jam saja sejak teror pertama kali terjadi. Jauh lebih cepat dibanding penanganan teror bom di Bangkok, Thailand. Bahkan jauh lebih cepat dibanding serangan teror di Paris, Prancis. Walau untuk tragedi Paris titik serangan terbagi di titik berbeda.

Indonesia memang punya pengalaman dalam serangan teroris sejak tahun 2000. Bahkan diera awal tahun delapan puluhan Indonesia juga pernah mendapat serangan dalam bentuk pembajakan pesawat garuda yang diterbangkan hingga ke Bangkok, Thailand. Kemampuan personil kepolisian yang tergabung dalam Densus 88 anti teror maupun satuan di dalam TNI yang dilatih khusus dalam penanganan teror. Di kesatuan elit pasukan TNI selalu disiapkan satu grup pasukan anti teror.

Sebagai negara yang pernah diserang dan mendapat teror , Indonesia menjadi negara yang jauh lebih siap dalam keadaan darurat. Kecakapan dan profesionalitas aparat keamanan akan menjadi nilai positif dalam tingkat kepercayaan para wisatawan mancanegara, investor hingga pemain pasar keuangan dan bursa saham.

Teroris akan menemui lawan yang keras di Indonesia. Baik dari aparat keamanan maupun dari masyarakat luas. Kesamaan tekad melenyapkan teror akan membuat Indoensia kembali normal dan pulih seperti sediakala.

Harapan pencapaian wisatawan mancanegara hingga 12 juta orang akan mudah dicapai bila semua bersatu melawan segala bentuk teror.

Pariwisata bergerak positif maka perekonomian bangsa akan terkerek positif. Semakin banyak pekerja yang dapat diserap, semakin banyak pula kesejahteraan dapat dinikmati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun