‘Life must go on’. Sehari pasca kejadian bom dan baku tembak antara lima orang terduga teroris dan aparat kepolisian di sekitar pusat perbelanjaan Sarinah . Jakarta sudah kembali normal. Jalan protokol MH Thamrin terlihat kembali ramai dan macet. Aktivitas perkantoran dan bisnis buka seperti biasa. Hanya terlihat pengamanan yang lebih diperketat.
Di sekitar pusat perbelanjaan Sarinah antara jalan KH Wachid Hasyim dan Jalan Agus Salim terlihat lalu lalang orang menuju kantor ataupun menuju tempat belanja . Tempat kuliner baik restoran maupun penjaja kali lima tetap melayani pembeli. Sejumlah ‘bule’ jalan Jaksa juga terlihat sedang asyik kongkow di beberapa sudut jalan. Tak ada wajah tegang ketakutan.
Beberapa orang memang masih mengenakan celana pendek sambil saling sapa mondar mandir membeli beberapa kebutuhan harian.
Sementara turis yang menginap di hotel Pullman yang tak jauh dari lokasi kejadian tetap normal. Para turis mancanegara tetap stay. Tak ada pembatalan kamar apalagi eksodus turis pulang kenegara asalnya. Hal itu tampak nyata ketika orang nomor satu negeri ini datang menyambangi hotel Pullman setelah sebelumnya mengunjungi Pusat perbelanjaan Sarinah.
Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan pada Jum’at (15/1) . Setelah menyapa para petugas dan pengunjung pusat perbelanjaan Sarinah tentang keadaan saat ini pasca tragedi sehari sebelumnya. Keadaan telah normal 100 persen . Dalam pernyataan resminya di teras pusat perbelanjaan Sarinah Presiden Joko Widodo mengungkapkan tak ada lagi ketakutan dengan nada santai Presiden berujar “Saya melihat semuanya sudah kembali normal. Yang didalam, penjaga penjaga toko, makanan, semuanya saya tanyai. Kemarin memang agak takut tetapi sekarang sudah normal kembali , tidak ada masalah”
Menteri Pariwisa Arif Yahya pada Jum’at malam (15/1) juga melakukan blusukan ke beberapa hotel disekitar Pusat perbelanjaan Sarinah. Didampingi staf kementrian Pariwisata lainnya, Arif Yahya mengunjungi Hotel Mercure Sabang, Hotel Ibis dan Hotel Pullman. Dalam kunjungannya Arif Yahya mendapatkan penjelasan dari GM Hotel Mercure, Rinda Togatorof , tingkat hunian pada hari kamis 91 persen dan pada hari Jum’at turun menjadi 70-an persen . Hal ini wajar karena kebanyakan hotel di tengah kota yang notabene diisi oleh pebisnis, biasanya ramai ketika weekdays. Pada saat kejadian tidak ada tamu yang tiba tiba check out .
Tingkat okupansi masih diatas 50 persen dan tidak ada pembatalan kamar . Rata rata hotel di Jakarta tetap menerima kunjungan . Termasuk industri pertemuan, insentif, konvensi dan pameran (MICE) . Walau ada pembatalan sifatnya hanya bersifat pengunduran jadwal mengikuti perkembangan yang terjadi.
Wisata di Indonesia Tetap Normal
Sektor wisata yang biasanya rentan terhadap isu keamanan nampaknya tak banyak terpengaruh. Sejumlah hotel di kawasan elite Jakarta tetap menerima tamu wisatawan asing. Tak ada pembatalan kamar. Beberapa even internasional seperti pameran edukasi tetap berjalan normal. Seperti Australia and New Zealand Education Expo 2016 yang diadakan di hotel Pullman Thamrin pada hari Sabtu (16/1) tetap berjalan sesuai rencana.
Menurut Didien Junaedi yang saat ini menjabat sebagai ketua umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia. Sampai kamis malam sudah 14 hotel di Jakarta telah dihubungi tim pusat krisis. Hotel hotel memang telah menambah tingkat pengamanan secara maksimal namun tak ada eksodus para tamu hotel dan pembatalan pemesanan kamar.
Kementerian Pariwisata juga terus memantau perkembangan sambil terus memaksimalkan informasi keamanan destinasi wisata. Menteri Pariwisata Arif Yahya menyatakan tim pusat krisis telah berkoordinasi dengan seluruh anggota yang tersebar di daerah. Sejauh ini Arif Yahya menyatakan setelah serangan teror dan bom di Jakarta tak ada pemabatalan pemesanan hotel, penerbangan, paket tur wisatawan ke Jakarta, Bali, Batam dan Yogyakarta . Sejauh ini sektor pariwisata tak mendapatkan gejolak akibat teror di Jakarta.