[caption caption="Suasana Gathering Big Bang Show | Foto : Rushan Novaly"][/caption]
Informasi yang aku dapatkan dari Timeline FB komunitas kompasiana menaikkan adrenalinku. Hampir bersamaan semua komunitas kompasiana memberikan info yang sama persis, Gathering Big Bang Show. Jelang waktunya memang mepet. Sudah begitu cuma tersedia 15 seat. Terbayang ketatnya persaingan mendapatkan jatah satu kursi.
Jujur saja kehadiran Andy F Noya-lah yang membuat aku sangat bersemangat. Segera saja benda lima inchi yang paling aku handalkan berkejaran mengetik data yang dibutuhkan. Plasshhh....satu email segera melesat menuju alamat yang diminta. Sambil menunggu dan berharap agar terpilih menjadi salah satu peserta, aku segera mengirim message ke punggawa KPK mas Rahab Ganendra. Karena saking inginnya menjadi peserta lupa minta izin menggunakan nama KPK sebagai komunitas yang aku pilih. Izin KPK menjadi moral tersendiri, karena Gathering ini untuk lintas komunitas kompasiana bukan untuk orang per orang sebagai pribadi.
Tak menunggu lama email balasan aku terima. Bersyukur aku terpilih walau pihak admin kompasiana terpaksa menambah jumlah peserta menjadi 20 orang karena animo kompasianer sangat tinggi. Malam sebelum keberangkatan semua peralatan seperti kamera, voice recorder dan tentu smartphone sudah dalam posisi siap didalam tas ransel hitamku.
Gathering Big Bang Show menjadi acara yang sangat menarik. Karena itulah duniaku tiga tahun terakhir ini . Menjadi seorang relawan sosial, pendamping petani sekaligus seorang pemerhati sosial kelas ecek ecek (jangan dibaca esek esek). Aku seperti ikan yang akan masuk kedalam air yang sejuk. Membaca sekilas materi gathering dan apa yang menjadi tema acara Big Bang Show.
Untuk lebih jelasnya, kenapa aku begitu tertarik ikut acara gathering ini . Pada tahun 2013 aku dan beberapa teman mengangkat seorang wanita yang punya jiwa entrepreneur luar biasa dan berhasil memberdayakan keluarga prasejahtera, anak putus sekolah hingga para mantan pemakai narkoba dan mantan napi.Kiprah Wanita ini kami angkat dalam even pemilihan social entrepreneur yang diadakan sebuah bank nasional . Tuhan sungguh baik hati, wanita yang kami angkat terpilih menjadi Favorit pertama. Kami bukan saja membantu meloloskan wanita ini kedalam ajang pemilihan tapi juga membantunya memenangkan vote terbanyak . Kerja keras kami terbayar. Inilah tonggak awal aku bergerak membantu para pengusaha kecil menengah untuk juga berkiprah sosial. Tentu pengusaha kecil menengah yang punya jiwa mau berbagi.
Tahun 2014 kami ulangi lagi mencari orang yang punya kapasitas sebagai sociopreneur, ketika itu kami mengangkat kisah sukses seorang petani yang berhasil mengubah hidup banyak orang dengan mengubah cara bertani modern dengan menggunakan pompanisasi. Lelaki sepuh yang telah beranak cucu ini terpilih menjadi salah satu dari lima favorit sosial entrepreneur bank nasional tersebut. Jadi secara berturut turut kami berhasil meloloskan dua orang masuk sebagi nominasi sosiopreneur.
[caption caption="Billy Boen sedang memberikan jawaban | Foto : Rushan Novaly"]
Ketika Acara TV punya nilai Edukasi
Big Bang Show memang tayangan yang baru. Tayang perdana pada tanggal 1 November 2015. Konsep tayangan ini sebagaimana yang dijelaskan Julius Sumant selaku produser memang memiliki sesuatu yang berbeda. Nilai edukasinya terasa kental karena di atas panggung bukan hanya host dan narasumber tapi beberapa orang mentor juga dihadirkan. Ada delapan mentor yang dimiliki Big Bang Show, secara bergantian delapan mentor ini menemani Andy F Noya.
Lebih jauh, dalam acara gathering terungkap Big Bang Show memiliki visi dan misi yang mulia. Menjadi faktor pendorong bagi sebuah gerakan anak muda yang tak lagi mencari kerja tapi menciptakan lahan pekerjaan. Berguna bagi pemberdayaan masyarakat sekeliling. Menciptakan inovasi produk yang mampu bersaing dalam pasar terbuka. Jadi konsumen membeli produk tersebut bukan karena kasihan tapi membeli karena produk tersebut memang bagus dan berkualitas.
Big Bang Show memang tak hanya mengangkat hal yang menarik dari si narasumber tapi juga memberikan coaching clinic kepada narasumber tentang berbagai hal teknis dan non teknis. Mentor yang dihadirkan memang memiliki berbagai spesialisasi . Ada Arto Subiantoro dan Danton Sihombing yang ahli di bidang Brand. Ada Billy Boen founder Young On Top sekaligus penulis buku dengan judul yang sama , menularkan spirit pantang menyerah. Ada Rene Suhardono, Yoris Sebastian, Ben Soebiakto , William Tanuwijaya dan Veronica Colondam Founder dan pemimpin Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB).
Apa yang diangkat setiap episode punya topik tersendiri. Big Bang Show mengundang narasumber yang akan diangkat dan dibahas bersama . Narasumber yang dihadirkan memiliki kisah dan cerita unik yang akan di share kepada seluruh penonton . Bukan sekedar mendengarkan kisah sukses semata tapi lebih sebagai upaya menarik minat anak muda lainnya. Seperti ‘virus’ yang akan ditularkan. Jadi bukan show off tapi Sharing .
Melihat narasumber yang pernah diangkat Big Bang Show . Sasarannya memang dunia anak muda tapi produk yang dihasilkannya luas menyasar keberbagai lapisan dan elemen masyarakat. Topik yang pernah diangkat juga beragam. Pada tayang perdana topik yang dibahas “Aku untuk Indonesia”. Narasumbernya Arto Soebiantoro, putra artis legendaris Kris Biantoro ini berbagi pengalamannya menjadi brand specialist. Proyek Brand Start menjadi awal bagi lahirnya sociopreneur di berbagai darah. Arto Soebiantoro memang dikenal sebagai Local Brand Consultant. Founder Gambaranbrand.com ini sudah menerbitkan buku ‘Merek Indonesia Harus Bisa’ pada Mei 2013. Arto Soebiantoro memang punya keinginan kuat agar brand lokal mampu bersaing dengan brand asing. Anggapan membuat Brand itu mahal dan sulit dijangkau pengusahan kecil menengah berusaha dipupus. Lewat keja kerasnya melalui proyek Citra Kemasan yang menggandeng para mahasiswa bidang periklanan dan desain . Harga brand yang mahal bisa ditekan dengan harga yang terjangkau para pengusaha UMKM.
Pada episode kedua, dihadirkan narasumber Vania Santoso. Wanita lulusan Universitas Airlangga yang pernah menyabet berbagai penghargaan dalam dan luar negeri ini memiliki usaha heyStartic yang menggunakan limbah kertas semen. Usahanya ini menghasilkan berbagai produk yang menarik dan berkualitas. Hasil produknya berupa tas, dompet, sepatu hingga blazer mampu memberdayakan 3 desa binaan. Vania juga membukukan omset penjualan 40-50 juta per bulan. Pada tahun 2014 usaha heyStartic menembus angka penjualan hingga Rp 350 juta. Selain dipasarkan di Indonesia produk heyStartic mampu menembus pasar luar negeri. Selain Vania Santoso dihadirkan juga Nadya Saib dan Yasmin Indriasti , membawa bendera Wangsa jelita sejak 2008. Dua wanita ini memberdayakan petani mawar dan petani organik di daerah Lembang Bandung . Wangsa Jelita sebagai pemasok produk skincare ini memang produk anak bangsa yang memakai bahan baku lokal. Narasumber ketiga adalah Nara Pradhana seorang pelajar SMU yang berhasil menciptakan helm anti begal .
Setiap episode ada dua hingga tiga narasumber yang dihadirkan. Big Bang Show memang mencoba menghadirkan anak anak muda yang punya potensi , inovasi dan peduli dengan pemberdayaan masyarakat. Memiliki usaha itu biasa namun memiliki kepedulian itu yang luarbiasa.
Mentor yang Handal dan Nilai Jual Host
Big Bang Show tidak menjual mimpi kosong. Apalagi angan angan yang tak jelas. Sebagai buktinya Big Bang Show selalu menghadirkan para mentor yang handal di bidangnya masing masing. Tak berlebihan bila acara Big Bang Show akan menjadi magnet inspirasi anak muda Indonesia. Setiap narasumber yang hadir akan mendapatkan tambahan ilmu yang berharga.
Nah, apa yang disampaikan dan apa yang diberikan para mentor menjadi sumber inspirasi yang berharga. Penonton Big Bang Show akan mendapatkan penjelasan yang cukup detail dari mentor mulai dari manajemen, brand, spirit, ide kreatif, keuangan hingga leadership.
Berikut biodata singkat delapan mentor yang menjadi nilai lebih Big Bang Show:
Veronica Colondam , wanita enerjik ini merupakan founder sekaligus pemimpin Yayasan Cinta Anak Bangsa. NGO ( non-govermental organization- di Indonesia lebih dikenal Lembaga Swadaya Masyarakat ) yang terpilih menjadi satu dari 100 NGO tingkat dunia . Kiprahnya dalam program YouthSpark yang didukung Microsoft dalam memberikan pelatihan terhadap 6.000 anak muda pra sejahtera untuk bisa memanfaatkan skill teknologi agar menjadi wirausaha muda. Hal yang disampaikan pada Gathering :" Tidak semua jenis entrepreneur bisa menjadi sosiopreneur , jangan jadikan rasa kasihan yang membuat produk dibeli konsumen tapi dibeli karena kualitasnya yang bagus "
Billy Boen, Seorang pengusaha muda lulusan University of Georgia dengan nilai cum laude. Pernah menjadi GM termuda, 26 tahun ketika bergabung pada Oakley Indonesia .Menulis sebuah buku 'Young on Top' pada April 2009. Buku bercover warna kuning ini menjadi tonggak untuk melakukan banyak kegiatan bermanfaat lainnya. Billy Boen dalam gatehering mengingatkan : "Jangan pernah menjadi anak muda cengeng dan omong doang (omdo) tanpa berani mau mencoba hal hal kecil terlebih dahulu".
Danton Sihombing, seorang master desain yang pernah memperoleh "Outstanding Achievement in Grapic Design Award". Lulusan desain grafis universitas Trisaksi dan mendapat gelar Master of Fine Arts dari Savannah College of Arts and Design, Georgia, USA. Founder Inkara Design pada tahun 2000. melalui lembag inilah Danton membagikan ilmunya bagi para desainer muda Indonesia. Danton menginatkan dalam gathering "Brand tidak hanya dibutuhkan perusahaan besar saja, perusahaan kecil juga membutuhkan brand"
Rene Suhardono, seorang konsultan SDM, penulis buku, pembicara publik dan orang yang aktif dalam proyek 'Indonesia Mengajar'. Rene memiliki spesialisasi dalam career coach dan passion . Salah seorang Founder Comma coworking Place dan pendiri PT Indonesia lebih baik .
Yoris Sebastian, Founder OMG Creative Consulting. Pernah menjadi GM termuda Hard Rock Cafe Indonesia. Yoris sangat piawai dalam hal inovasi dan ide kreatif. Ditangannya hal biasa bisa menjadi hal luar biasa. Sering menjadi juri untuk event ide kreatif dan inovasi anak muda. " ide kreatif datang dan dimulai dari hal yang kecil (start small)"
William Tanuwijaya, Pengusaha sukses yang membidani lahirnya Tokopedia.com. Sebuah perusahaan berbelanja online yang lahir tahun 2009. Tokopedia adalah proyek luar biasa yang dikerjakan William. Memulai dari nol hingga menjadi besar seperti saat ini. William Tanujaya memiliki banyak kisah sukses yang akan ia tularkan kepada anak muda Indonesia lainnya.
Ben Soebiakto, founder Octovate group. sebuah creative industry. Ben adalah contoh anak muda yang mau banyak belajar, mencoba dan melakukannya tanpa rasa takut. Menguasai ilmu marketing, desain, brand, finance hingga communication. Bekal ilmu praktisi yang ia lahap membuat Ben menjadi seorang pengusaha yang memliki mimpi yang sangat tinggi. Berbekal networking yang luas Ben akhirnya menjadi pemain yang sangat disegani pada bidang creative.
Arto Soebiantoro, dikenal sebagi Local brand consultant.Founder dari Gambaranbrand Network . Arto yang lulus dari California State University of Fresno ini memulai karir di perusahan biro iklan besar. Tangan dinginnya menghantarkan Arto menyabet piala citra pariwara untuk iklan televisi terbaik . Setalah malang melintang di perusahaan biro iklan internasional, Arto mulai terjun dan fokus dalam pengembangan merk lokal. Mimpinya agar brand mudah dijangkau UMKM dibuktikannya melalui proyek GambaranBrand Network.
Delapan mentor inilah nilai lebih dari acara Big Bang Show . Mentor yang juga praktisi bukan orang akademisi yang masih berkutat dalam teori buku. Hanya sejam saja , aku sudah dapat membayangkan acara kompas TV yang tayang setiap hari Minggu jam 20:00 Wib bakal menarik minat banyak penonton.
Selain mentor , tentu host acara ini Andy F Noya. Lelaki yang pernah menduduki Pemimpin redaksi Metro TV dan Media Indonesia ini memang telah lama menikmati popularitas melalui acara Kick Andy di Metro TV. Kesuksesan Andy F Noya pada program acara Kick Andy menjadi berkah sekaligus tanda tanya untuk acara Big Bang Show.
Berkah, karena Big Bang Show akan cepat sekali populer. Andy F Noya yang didapuk menjadi host sudah punya nama yang menjulang. Rasanya tak perlu bersusah payah untuk menuju puncak rating acara talk show. Semua orang mahfum bila nama Andy F Noya adalah garansi.
Tanda tanya, karena kehadiran Andy F Noya di KompasTV membuat sebagian orang bertanya tanya. Apakah acara Kick Andy sudah pindah tayang dari Metro TV ke Kompas TV ? Pertanyaan ini wajar muncul karena nama Andy F Noya rasanya sulit dilepaskan dari Acara Kick Andy. Walaupun secara konsep Big Bang Show punya benang merah yang berbeda.
Gathering yang penuh kejutan
Bertemu dengan Andy F Noya dan para mentor Big Bang Show yang siang itu hadir. Danton Sihombing, Arto Soebiantoro, Billy Boen, Veronica Colondam dan tentu saja sang produser acara Julius Sumant. Walau berlangsung hanya satu jam acara berlangsung menarik. Setiap mentor memberikan pandangannya dan aktif menjawab semua pertanyaan yang diajukan peserta.
Pertanyaan yang diajukan seputaran konsep acara Big Bang Show hingga curhat keinginan keluar dari zona nyaman menjajal zona sosiopreneur , termasuk pertanyaan mengenai membuat brand sebuah produk.
Kejutan pertama adalah dibaginya buku biografi Andy F Noya. Buku yang sangat aku idam idamkan. Buku itu tamat aku baca hanya dua hari . Walau aku harus menggeser semua waktu menulisku.
Kejutan kedua, tentu hadiah doorprize, hadiah pertanyaan terbaik dan lomba tweet. Hebatnya hampir seluruh hadiah diborong oleh kompasiner. Berkah ini memang menunjukan aktifnya kompasianer dalam sebuah acara. Tangan yang lincah mengetik tweet, atau bertanya kepada narasumber. Aku sendiri tak kebagian hadiah tapi tak mengapa melihat sahabat yang lain mendapatkan hadiah saja sudah membuat hatiku senang.
Gathering Big Bang Show ditutup dengan acara sesi foto bersama. Andy F Noya mamang yang paling banyak diminta berfoto. Beruntung satu foto bersama Andy F Noya aku dapatkan. Paling tidak aku tak akan lagi menyesal karena pernah berfoto bersama dengan salah satu idolaku dalam dunia literasi. Itulah kejutan terakhir yang aku dapatkan siang itu.
[caption caption="Sesi Foto Bersama | Foto : Rushan Novaly"]
Menjadi Rahim yang melahirkan Sosiopreneur Muda Indonesia
Di era digital dimana seluruh informasi tumpah ruah menyerbu. Tsunami informasi terjadi. Sayang, ledakan informasi yang begitu fantastis kadang hanya sampah yang tak berguna. Malah kontraproduktif tanpa membawa nilai positif.
Informasi yang didapat malah menjadi sumber bencana . Penuh sinisme, kemarahan dan sesat. Maka era internet menjadi bencana ketimbang berkah. Padahal di era internet segala menjadi mudah didapat, mudah diselesaikan bahkan menjadi ladang baru untuk menghasilkan uang yang positif.
Begitu juga informasi yang datang dari informasi media . Media cetak, elektronik hingga televisi tumbuh menjadi sumber informasi yang paling mudah diakses. Kompas TV mampu menjangkau 118 kota dan kabupaten di Indonesia. Dengan rentang jangkauan kompas TV yang luas diyakini mampu memberikan informasi positif. Salah satunya tentu acara Big Bang Show.
Sebagaimana konsep yang dijelaskan Julius Sumant dan Andy F Noya pada acara gathering , rasanya akan banyak anak muda Indonesia yang mendapat inspirasi positif untuk berani menjadi sosiopreneur. Berani mencoba hal baru, tak takut membuka peluang kerja bagi orang lain.
Dengan inspirasi narasumber yang dihadirkan dan ilmu yang bermanfaat dari para mentor , ditambah host yang mampu membingkai acara menjadi menarik. Bing Bang Show akan menjadi rahim bagi lahirnya sosiopreneur muda Indonesia.
Salam sociopreneur Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H