Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mentawai, Pulau Eksotis Dengan Budaya Menarik

27 Oktober 2015   06:28 Diperbarui: 27 Oktober 2015   06:28 1746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tempat menari yang biasa disebut puturukat berada ditengah uma (rumah) . Lantainya sudah didesain khusus sehingga ketika menari diatasnya akan terdengar hentakan kaki yang berirama. Diringi suara gajeuma (gendang) membuat suara ritual pengobatan itu terdengar diseantero kampung.

Dalam kepercayaan asli suku mentawai , arat sabulungan. Ritual adat (punen) berjumlah sangat banyak hingga ratusan jenisnya. Mulai dari hari raya, kelahiran, kematian, sakit, pemberkatan sampan, mendapatkan hewan buruan, atau kegiatan lainnya. sangat menyita waktu. Untuk pengobatan suatu penyakit , kerei akan melakukan punen selama seminggu. Dengan tahapan sebagai berikut:

• Pertama, melakukan tarian pemanggilan roh (maturuk) . tarian yang menghabiskan waktu semalam suntuk ini dimaksudkan mengusir roh jahat sekaligus meminta bantuan roh penolong agar si sakit bisa disembuhkan. Tarian ini bisa memakan waktu hingga seminggu .

• Kedua, memberikan sesajen berupa sejumlah babi atau ayam yang dipotong untuk mengetahui penyakit yang diderita sisakit. Babi atau ayam yang dipotong dibelah bagian perutnya, dari sanalah diketahui penyakit apa yang diderita si sakit.

• Ketiga, pemberian obat obatan berupa ramuan atau daun daunan yang telah dipilih kerei. Pada saat pengumpulan ramuan. Kerei melakukan pawai keliling kampung .

• Keempat, pelarungan penyakit di sungai dengan membuat gaut (jimat) yang sengaja dibuang ke sungai agar roh jahat yang telah dikuasai ikut hanyut bersama aliran sungai.

Uniknya saat ini rokok menjadi salah satu perangkat upacara bagi kerei agar membujuk roh yang telah pergi agar kembali lagi. Jadi ketika menteri sosial membagi bagikan rokok kepada salah satu suku terasing memang telah menjadi budaya penghormatan. Entah sejak kapan rokok menjadi alat ritual. Yang pasti penjualan rokok dipedalaman akan semakin terdongkrak .

Regenerasi kerei di suku mentawai terus berlanjut. Ini dikarenakan status sosial dan fasilitas yang didapatkan selain permintaan dari keluarga besar hingga kelompok mereka. Banyak kaum muda suku mentawai mulai mempertanyakan status dan fungsi kerei yang dinilai terlalu dominan. Untuk menjadi seorang kerei dibutuhkan waktu hingga 6 bulan. Dibawah pelatihan para kerei senior, calon kerei mendapatkan ilmu pengobatan, mantra hingga kemampuan supranatural yang khusus diwariskan. Setelah dinyatakan lulus maka diadakan upacara ‘wisuda’ dengan menyembelih 3-5 ekor babi dan dilakukan punen untuk menyambut seorang kerei baru.

Namun begitu masih banyak masyarakat suku mentawai setuju kerei terus dipertahankan. Terutama bagi kaum tua yang melihat kerei menjadi penjaga kedamaian kampung.

Kerei ampuh versi Kerei ‘Palsu’

Wilayah kepulauan Mentawai memang masih terisolir, walaupun saat ini sudah banyak jalan yang dibuka dan dermaga yang dibangun. Fasilitas kesehatan di kepualuan mentawai memang masih terbatas. Lagi pula masyarakat suku mentawai masih sangat percaya dengan keampuhan kerei.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun