Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Inilah Perkawinan Blue Core vs Pertalite

4 September 2015   14:49 Diperbarui: 4 September 2015   15:08 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertalite dijual perdana pada tanggal 21 Juli 2015 dibanderol dengan harga Rp 8.400/liter. Lebih mahal dari harga premium namun lebih murah dari harga Pertamax. Pertalite memang direkomendasikan untuk kendaraan berteknologi Fuel Injection dengan kompresi kisaran 9,1 -10,1 Nm. Atau kendaraan keluaran tahun 2000 keatas. Sepeda motor lawas dibawah tahun 2000 minggir tapi jangan kelaut ya....(he he he)

Pertalite hadir menjawab kebutuhan kendaraan yang membutuhkan oktan tinggi walau tak setinggi Pertamax. Kandungan Pertalite dengan tambahan zat aditif EcoSAVE yang berguna agar mesin bertambah halus, besih dan irit. Pertalite digadang gadang tidak meninggalkan sisa kerak karbon pada lapisan jeroan mesin. Jadi ruang bakar akan senantiasa kinclong alias bersih .

Untuk urusan sumbang tenaga . Pertalite akan menggenjot kinerja mesin sepeda motor Yamaha pada titik performa maksimal. Sebagai analogi , Pertalite bagai makanan bergizi penuh kalori yang masuk kedalam sistem percernaan yang segera diubah menjadi energi untuk sebuah gerak. Uniknya Pertalite juga mampu menempuh kilometer lebih jauh alias lebih irit.

Kandungan Pertalite

Komposisi pembuat Pertalite adalah Nafta yang memiliki nilai RON 65-70. Agar nilai RON-nya naik pada posisi 90 maka dicampur dengan HOMC ( High Octane Mogas Component ). Percampuran HOMC yang memiliki nilai RON 92-95 dan zat aditif EcoSAVE terbukti menjadikan Pertalite sebagai BBM yang akan menjadi pilihan favorit pengguna kendaraan bermotor di masa datang.

Nafta sendiri adalah mineral yang memiliki titik didih antara gasoline dan kerosin, biasanya dimanfaatkan sebagai pelarut drycleaning, pelarut karet, bahan awal etilen dan sebagai bahan bakar jet dikenal sebagai JP-4.

HOMC merupakan produk naptha (komponen minyak bumi) yang memiliki struktur kimia bercabang dan lingkar (ring). Kadar nilai oktan dari kisaran 92 hingga hampir 98. Oktan yang tinggi ini membuat daya bakar menjadi lebih sempurna dan lebih cepat (instan).

Nah, bila dilihat dari kandungannya Pertalite bisa menjadi pasangan yang cucok bagi teknologi sepeda motor Yamaha yang telah mengusung generasi Blue Core. Kerja mesin menjadi lebih gahar namun tetap bersih, irit dan ramah lingkungan. Kenapa ramah lingkungan ? karena bahan bakar terbakar secara sempurna tanpa menyisakan gas buang karbon yang polutif.

Hasil perkawinan Teknologi Blue Core dan Pertalite

Dengan spesifikasi mesin pada generasi Yamaha Blue Core yang mengusung efisiensi, handal dan bertenaga. Jeroan mesin Yamaha Blue Core memiliki keunggulan dalam proses pembakaran sempurna, tenaga maksimal dan tingkat daya tahan pada pemakaian jangka panjang. Untuk semua itu dibutuhkan bahan bakar Pertalite yang memiliki spesifikasi ber-oktan tinggi dengan tambahan zat aditif EcoSAVE yang menjaga mesin dari over heat (panas berlebih) .

Pertalite adalah pasangan serasi . Teknologi sepeda motor Yamaha generasi Blue Core yang didesain handal dan irit BBM hingga 50%. Untuk menempuh kilometer yang lebih jauh hanya butuh mengonsumsi Pertalite jauh lebih sedikit namun performa tenaga tetap mumpuni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun