Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

"Jawa Sing Ngangeni"di Hotel Indonesia Kempinsky

3 September 2015   11:05 Diperbarui: 3 September 2015   11:15 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Sebuah Pesan Bung Karno Ketika Hotel Indonesia Di Resmikan"][/caption]

Panas terik udara Jakarta. Jalanan macet . Tak menyurutkan saya untuk memenuhi undangan manajeman Hotel Indonesia Kempinsky dalam even Promo Indonesian Food di Signature Restaurant. Seperti konfirmasi email yang saya terima beberapa hari yang lalu. Saya mendapatkan persetujuan untuk datang pada hari Jum’at, 24 Agustus jam satu siang.

Jumat akhir pekan menjelang libur panjang. Suasana Jalan MH Thamrin terlihat ramai sedikit tersendat menjelang bundaran Hotel Indonesia (HI) . Tujuan saya adalah Hotel Indonesia Kemspensky yang begitu melegenda. Hotel bersejarah penuh kenangan itu berdiri megah dan gagah di sisi kiri. Bangunan bangunan jangkung mengapit Hotel yang diresmikan pada 5 Agustus 1962.

Sebelum memasuki lobbi utama hotel saya sempatkan bertanya kepada petugas front office dimana posisi Signature Restaurant. Bagi saya yang baru pertama kali mengunjungi Signature Restaurant memang tak tahu lokasi persis restaurant tersebut. Ternyata tak sulit menemukan restauran berkapasitas 300 seating ini. Dari lobbi utama ke arah kanan.

Signatures Restaurant memang memiliki tampilan yang khas, unik dan hangat. Bila masuk dari lobby utama hotel kita akan disambut beberapa ornamen Bali dan sepasang ondel ondel, Icon kesenian khas Jakarta itu diletakkan merapat di dinding sebelah kanan. Lalu masuk sedikit lebih dalam ada sepeda ontel klasik merapat ke dinding sebelah kiri. Seperti ingin mengingatkan kenangan masalalu. Sepeda yang dulu menjadi transportasi favorit dan gaya hidup diawal abad ke-20.

Seorang wanita dengan ramah menyapa saya ketika saya memasuki restaurant. Menanyakan beberapa pertanyaan terkait kehadiran dan data blogger . Tak lama saya pun diantar menuju meja dimana empat teman blogger saya telah tiba lebih dulu.

Di area utama restauran terdapat banyak foto foto kenangan masalalu. Foto hitam putih yang diduplikasi menjadi wallpaper yang menarik. Kesan yang saya rasakan seperti memasuki sebuah tempat yang sarat kenangan. Terutama pada sosok Bung Karno, sang proklamator dan presiden pertama Indonesia. Beberapa foto yang terlihat cukup menonjol dengan ukuran yang cukup besar terdapat disisi utara . foto ketika Presiden Soekarno sedang bersama artis legenda Marlyn Monroe. Artis seksi yang menjadi buah bibir dijamannya . Selain itu ada foto Presiden Soekarno dengan Presiden Amerika Serikat , John F Kennedy sedang berdiri berdampingan . Foto penuh kenangan dan bernilai sejarah itu seakan berbicara dalam diam: Persahabatan jauh lebih kuat ikatannya dari pada perbedaan pandangan politik . Diluar ruangan restaurant di areal terbuka terdapat beberapa patung yang berbuat dari logam. Lokasi signatures Restaurant dulunya adalah kolam renang . Beberapa properti yang dulunya menghias kolam renang sebagian masih dapat ditemukan.

Signature restaurant sengaja menampilkan banyak kenangan masalalu. Ingatan kita seperti dibawa ke sebuah era romantisme sejarah. Sebuah warisan berharga tak patut kita sia siakan. Maka tak heran pengunjung Signatures Restaurant akan merasakan nuansa yang unik yang tak ditemui di restauran lain. History is Heritage.

Ketika saya telah bergabung dengan teman blogger yang lain dalam satu table . Pelayan restauran segera menghampiri dan menawarkan menu dan minuman yang ada pada siang itu. Melalui penjelasan singkatnya saya mendapatkan informasi awal terutama menu spesial, menu khusus hari ini dan menu tambahan yang wajib dicoba.

Indonesian Food from Java

Bulan Agustus adalah bulan spesial bagi Hotel Indonesia Kemspinsky, tanggal 5 Agustus adalah hari jadi hotel ke 53. Selain itu menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia ke-70. Hotel Indonesia Kemspinsky mengadakan Promosi Indonesian Food. Acara ini berlangsung dari tanggal 5 Agustus hingga 8 September. Selama lebih dari satu bulan akan ditampilkan makanan khas asli dari seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Pihak Signatures Restaurant membagi ke dalam 5 Zona Masakan berdasarkan nama pulau kedalam 5 minggu . Dengan begitu dalam setiap minggu akan berganti masakan yang ditampilkan . Berikut pembagiannya :

• Sumatra : 5-11 Agustus
• Jawa : 12-18 Agustus
• Bali dan Lombok : 19-25 Agustus
• Kalimantan : 26 Agustus -1 September
• Sulawesi-Maluku : 2-8 September.

Promo ini berlaku setiap hari, untuk lunches (12:00-15:00 dan Dinner ( 18:00-10:00 ) . Harga yang dipatok dimulai dari Rp 265,000 ++.

Karena saya datang pada tanggal 14 Agustus, maka saya kebagian menikmati makanan yang berasal dari pulau Jawa. Makanan asal pulau jawa yang ditampilkan rata rata makanan yang sudah populer . Makanan yang telah menjadi makanan favorit rata rata masyarakat Indonesia kebanyakan.Makanan Jawa Sing Ngangeni.

[caption caption="Gerabah sebagai wadah makanan , Terasa Tradisional"]

[/caption]

Semua makanan Indonesia yang sedang ikut dalam acara promo khusus di letakkan di sisi utara. Pada dua meja panjang yang tertata apik . Dengan menggunakan gerabah yang terbuat dari tanah liat. Tampilan masakan Indonesia asal pulau Jawa terlihat sangat tradisional. Barisan makanan asal pulau jawa disajikan berbahan dasar daging sapi, daging kambing, ayam , bebek dan ikan patin terdapat pula beberapa masakan berbahan dasar sayuran dan tempe seperti tumis kacang panjang dan orek tempe.

Nasi yang disajikan adalah nasi uduk. Dengan cita rasa menggoda, saya pun menjajal satu per satu makanan yang dihidangkan. Kehadiran masakan Indonesia di Signatures Restaurant menjadi menu wajib. Menurut Yusas Yuliardi, Manajer Signatures Restaurant yang telah dua tahun bertugas . Masakan Indonesia adalah ikon penting Signatures Restaurant seperti bubur ayam dan nasi goreng yang telah me-legenda. Di restauran ini masakan Indonesia memiliki porsi hingga 50 persen dari menu yang ada.

[caption caption="Merasai Makanan Jawa Sing Ngangeni 1"]

[/caption]

Walaupun Signatures Restaurant memiliki menu internasional, menu asli Indonesia menjadi ke-khasan tersendiri, sebagai warisan kuliner yang menjadi ikon tersendiri. Apalagi selama 5 minggu ini, diadakan promo khusus Indonesian Food secara zona pulau. Tentu saja makanan Indonesia menjadi pilihan utama yang menarik dan patut dicoba.

Di meja pertama saya mendapati semur lidah sapi, rawon iga kambing, sop tongseng kambing, tumis kacang panjang, nasi uduk, ayam gulai, daging sambal ijo dan orek tempe. Di meja pertama ini saya mencoba beberapa masakan. Semur lidah sapi , rawon iga kambing, nasi uduk dan orek tempe.

Untuk semur lidah sapi memang baru pertama kali saya coba. Saya tak ingin melewatkannya. Langsung saja dua potong lidah sapi berpindah kedalam piring . Begitu saya coba Semur lidah sapi terasa lembut , walau dimasak semur tapi tak terasa manis . Rawon iga kambing yang saya makan tak berbau aroma kambing lagi. Teksturnya juga lembut. Warna gelap pada kuah karena menggunakan buah kluwek. Orek tempe makanan khas asal Jawa tengah dengan rasa manis sedikit pedas. Tempe yang dipotong kecil kecil dengan bumbu bumbu seperti : bawang merah, bawang putih gula merah, cabai merah, garam dan sedikit asam jawa .

Begitu saya mencoba orek tempe ada rasa kenangan dimasa kecil saya dulu. Orek tempe adalah makanan favorit yang tak pernah saya lupakan. Sederhana tapi sangat bergizi karena kacang kedelai dari tempe memiliki asam amino yang baik untuk kesehatan jantung. Apalagi makanan yang saya pilih hari ini memiliki kandungan kolesterol yang cukup tinggi.

Beralih kemeja kedua dimana makanan Indonesia sedang disajikan secara tema pulau. Di meja kedua masih sama dengan meja pertama. Seluruh makanan memakai wadah grabah dengan tutup. Di meja ini saya menemukan : Ayam lodoh, opor bebek, sambel goreng ati, Terik Daging sapi, pindang patin, gulai labu siam.

[caption caption="Merasai Makanan Jawa Sing Ngangeni 2"]

[/caption]

Karena saya penasaran , saya menjajal satu persatu dengan porsi kecil dalam satu piring. Pertama Ayam lodoh, makanan asal Tulungagung dengan kuah santan berwarna kekuningan ini menarik untuk dicoba. Rasa gurih pada kuah dan daging ayam yang lembut begitu pas. Apalagi cabai merah dan cabai rawit utuh mengapung didalam kuah. Rasa cabai menambah rasa Ayam lodoh, semriwing terasa dimulut saya.

Makanan kedua yang saya coba adalah opor bebek. Sama dengan bumbu opor ayam. Jenis makanan ini mengandalkan santan kental yang melumuri potongan daging bebek yang gurih. Digantinya ayam dengan bebek memang menciptakan rasa yang khas. Tekstur daging bebek memang lebih kenyal dan lebih kasar namun soal rasa , daging bebek berada satu tingkat diatas daging ayam. Keberhasilan makanan opor bebek di Signatures Restaurant adalah tak adanya rasa amis dan daging yang lembut.

Setelah mencoba dua jenis makanan ini, saya tertarik mencoba rasa Terik daging sapi. Walau sepintas kuah makanan ini mirip dengan opor namun lebih kental . Daging yang digunakan untuk Terik daging sapi adalah bagian Has dalam. Pemilihan bagian ini karena Has dalam lebih cepat empuk dibanding bagian lainnya. Rasa gurih yang disumbang santan kental membuat makanan ini cocok disandingkan dengan jenis sayuran tanpa banyak bumbu.

Tengkleng kambing yang istimewa

[caption caption="Tengkleng Kambing Menu Favorit"]

[/caption]

Di areal Indonesian Food , ada yang istimewa. Satu sajian asal kota solo bernama Tengkleng kambing yang tersaji secara khusus. Seorang lelaki setengah baya dengan sigap berada dibelakang menyiapkan permintaan para tamu. Dengan senyum ramahnya lelaki setengah baya melayani para tamu hotel. Saya sempatkan bertanya tanya .

Saya mencoba bertanya apa perbedaan antara gulai kambing dengan tengkleng kambing pada lelaki tersebut. Jawaban laki laki itu perbedaannya terletak pada kuah dari tengkleng yang tidak sekental pada gulai kambing. Olahan sup berbahan kambing ini bercampur dengan tulang , jerohan dan iga kambing. Dengan taburan bawang merah goreng dan emping goreng . Asap mengepul dan aroma khas tercium begitu menggoda.

Tengkeleng kambing menjadi menu favorit hari itu. Banyak tamu yang mencoba makanan ini. Banyak pujian karena rasa yang pas dan tekstur daging kambing yang lembut dilidah. Menurut Yusas Yuliardi, banyak tamu yang penasaran dengan rasa tengkleng kambing yang disiapkan para chef Signatures Restaurant.

Tengkleng kambing cocok bagi orang yang tidak terlalu suka kuah yang kental. Dengan kuah yang segar dan rasa daging kambing yang lembut bersatu padu memanjakan lidah. Penikmat makanan berbahan dasar daging kambing seperti sahabat blogger saya memang sangat terobsesi. Saya yang punya hipertensi , hanya menjajal sedikit saja. Saya minta dibuatkan dalam porsi kecil tanpa jeroan.

Sungguh nikmat makan siang pada hari itu. Panas terik diluar sana tak terasa . Namun sensasi makanan jawa langsung terekam dalam benak saya. Suatu saat nanti saya akan mencoba sekali lagi.

Acara makan siang ditutup dengan minuman jus kiwi . Nyesss...dingin . Nikmat sekali. Terasa sekali buah asal Selandia Baru tersebut.

[caption caption="Minuman Penutup , Jus Buah Kiwi"]

[/caption]

Cita Rasa Nusantara Menggugah Dunia

Berbagai jenis makanan Indonesia telah menjadi warisan yang dilestarikan. Berbagai pihak menaruh perhatian khusus. Berbagai resep kuliner dari pelosok negeri diangkat kepermukaan . Penjelajahan kuliner bagai penjelajahan mencari harta karun. Resep tradisionil dengan bumbu rempah yang telah melewati zaman dirangkai kembali.

Dari makanan para raja hingga panganan para kawula. Menjadi satu . Tak ada batas sekat. Siapa saja dapat menikmati . Kuliner nusantara menjadi pemersatu anak bangsa. Begitu juga dengan tamu tamu asing yang mencoba cita rasa nusantara di Signatures Restauran. Saya menyaksikan sendiri, ekspatriat begitu bersemangat mencoba beberapa masakan Indonesia. Dengan wajah ingin tahu yang begitu kuat. Seorang lelaki asing, berputar putar mengelilingi meja makanan Indonesia. Satu satu tutup gerabah dibuka. Melongok sebentar. Mengambil satu porsi kecil.

Diseberang meja saya, ada tiga orang asing dan satu orang Indonesia yang masing masing membawa makanan Indonesia. Menjajal tiap rasa. Ada perasaan bangga ketika makanan Indonesia disukai bangsa asing. Jangan hanya orang Indonesia yang gemar makanan asing tapi sebaliknya orang asing juga gandrung dengan makanan Indonesia. Makanan Indonesia harus mendunia. Menjadi salah satu keunikan dan ke-khasan budaya Internasional.

Hotel Indonesia Kemspinsky punya tanggung jawab dalam menjaga warisan kuliner. Makanan Indonesia menjadi warisan agung . Warisan nusantara yang akan dikenal diseantero dunia. Nah, sebagai anak bangsa kita bisa turut berpartisipasi mempromosikan kuliner Indonesia ke manca negara melalui banyak cara. Dengan ikut mereportase, menuliskan dalam blog, men-share foto dan resep masakan Indoesia.

Dengan semangat kemerdekaan , dengan nilai patriotisme , rasanya tak elok bila kita hanya berpangku tangan sementara gempuran makanan asing membanjiri negeri ini. Kita hafal hampir semua makanan asal Thailand, China, Jepang, India, Korea , Arab, Turki, Eropa sedang kita abai dan lupa kekayaan kuliner bangsa ini yang luar biasa. Tahu gejrot, Tempe Mondoan, Serabi, Sayur besan, Kupat tahu dan masih banyak lagi .Mari nikmati dan lestarikan makanan Indonesia , agar anak cucu kita bisa juga merasakan kenikmatan makanan Indonesia.

Barack Obama dan Nasi Goreng

Pada kunjungan kenegaraan Presiden Barack Obama tanggal 9-10 November 2010 lalu. Pihak istana negara yang mengadakan jamuan resmi kenegaraan pada tanggal 10 November memberikan kejutan kepada Presiden Obama yang pernah tinggal selama 4 tahun di Indonesia. Kejutan itu adalah nasi goreng. Rupanya kenangan masa kecil Obama tentang nasi goreng yang menjadi menu favoritnya masih terekam jelas. Maka pada jamuan makan malam itu nasi goreng yang secara khusus dipesan dari Hotel Indonesia Kemspinsky dihadirkan .

Dengan gaya spontannya Presiden Barack Obama memuji nasi goreng buatan Chef Hotel Indonesia Kemspinsky. Sebuah kekaguman akan menu Indonesia yang pernah dirasakannya dulu. Kenangan kuliner memang tak mudah terhapus dari memori. Kenangan itu akan melekat kuat.

Itulah mengapa Promo Indonesian Food menjadi perlu dan penting , dimana warisan nusantara, citarasa dan kebanggaan terhadap Indonesia bertemu dan berpadu menjadi satu jalinan.

Salam Merdeka, Salam warisan nusantara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun