Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

"Jawa Sing Ngangeni"di Hotel Indonesia Kempinsky

3 September 2015   11:05 Diperbarui: 3 September 2015   11:15 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beralih kemeja kedua dimana makanan Indonesia sedang disajikan secara tema pulau. Di meja kedua masih sama dengan meja pertama. Seluruh makanan memakai wadah grabah dengan tutup. Di meja ini saya menemukan : Ayam lodoh, opor bebek, sambel goreng ati, Terik Daging sapi, pindang patin, gulai labu siam.

[caption caption="Merasai Makanan Jawa Sing Ngangeni 2"]

[/caption]

Karena saya penasaran , saya menjajal satu persatu dengan porsi kecil dalam satu piring. Pertama Ayam lodoh, makanan asal Tulungagung dengan kuah santan berwarna kekuningan ini menarik untuk dicoba. Rasa gurih pada kuah dan daging ayam yang lembut begitu pas. Apalagi cabai merah dan cabai rawit utuh mengapung didalam kuah. Rasa cabai menambah rasa Ayam lodoh, semriwing terasa dimulut saya.

Makanan kedua yang saya coba adalah opor bebek. Sama dengan bumbu opor ayam. Jenis makanan ini mengandalkan santan kental yang melumuri potongan daging bebek yang gurih. Digantinya ayam dengan bebek memang menciptakan rasa yang khas. Tekstur daging bebek memang lebih kenyal dan lebih kasar namun soal rasa , daging bebek berada satu tingkat diatas daging ayam. Keberhasilan makanan opor bebek di Signatures Restaurant adalah tak adanya rasa amis dan daging yang lembut.

Setelah mencoba dua jenis makanan ini, saya tertarik mencoba rasa Terik daging sapi. Walau sepintas kuah makanan ini mirip dengan opor namun lebih kental . Daging yang digunakan untuk Terik daging sapi adalah bagian Has dalam. Pemilihan bagian ini karena Has dalam lebih cepat empuk dibanding bagian lainnya. Rasa gurih yang disumbang santan kental membuat makanan ini cocok disandingkan dengan jenis sayuran tanpa banyak bumbu.

Tengkleng kambing yang istimewa

[caption caption="Tengkleng Kambing Menu Favorit"]

[/caption]

Di areal Indonesian Food , ada yang istimewa. Satu sajian asal kota solo bernama Tengkleng kambing yang tersaji secara khusus. Seorang lelaki setengah baya dengan sigap berada dibelakang menyiapkan permintaan para tamu. Dengan senyum ramahnya lelaki setengah baya melayani para tamu hotel. Saya sempatkan bertanya tanya .

Saya mencoba bertanya apa perbedaan antara gulai kambing dengan tengkleng kambing pada lelaki tersebut. Jawaban laki laki itu perbedaannya terletak pada kuah dari tengkleng yang tidak sekental pada gulai kambing. Olahan sup berbahan kambing ini bercampur dengan tulang , jerohan dan iga kambing. Dengan taburan bawang merah goreng dan emping goreng . Asap mengepul dan aroma khas tercium begitu menggoda.

Tengkeleng kambing menjadi menu favorit hari itu. Banyak tamu yang mencoba makanan ini. Banyak pujian karena rasa yang pas dan tekstur daging kambing yang lembut dilidah. Menurut Yusas Yuliardi, banyak tamu yang penasaran dengan rasa tengkleng kambing yang disiapkan para chef Signatures Restaurant.

Tengkleng kambing cocok bagi orang yang tidak terlalu suka kuah yang kental. Dengan kuah yang segar dan rasa daging kambing yang lembut bersatu padu memanjakan lidah. Penikmat makanan berbahan dasar daging kambing seperti sahabat blogger saya memang sangat terobsesi. Saya yang punya hipertensi , hanya menjajal sedikit saja. Saya minta dibuatkan dalam porsi kecil tanpa jeroan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun